HMI harus Menyatukan Pemahaman Agama, Sosial, Intelektual dan Politik


.

Kader HMI harus bisa mengembalikan fitrah HMI sebagai organisasi heterogen yang dapat menyatukan unsur pemahaman agama, sosial, intelektual serta politik”.

Hal tersebut disampaikan oleh H. Mohammad Chaeron, SH salah satu pelopor HMI-MPO yang ditemui disela-sela acara Syawalan Akbar pada Sabtu (25/10/08) di Gedung Dharma Wanita Kuningan, Jakarta Selatan.

Menurut Chaeron, saat ini kader HMI harus terus berjuang untuk menyelamatkan bangsa, “Kader HMI harus berlomba-lomba dan menjadi contoh dalam bentuk karya agar dapat membangun Indonesia dari keterpurukan,”kata Chaeron.

“Jadi, kader HMI harus terus berbuat dan berkarya , bukan hanya berpikir dan bicara saja”, tambah Chaeron lagi.

Selanjutnya, Chaeron mengingatkan kepada seluruh kader agar tetap mengingat moment sejarah yang cukup penting dalam hal keberadaan HMI-MPO. Menurutnya, HMI-MPO sudah mengalami proses sejarah yang panjang dan melelahkan untuk tetap memperjuangkan Islam sebagai asas organisasi.

Untuk itu, Chaeron berharap seluruh kader HMI agar terus mempertahankan keyakinan ideologi secara independent dan tauhid, dan terus menegakkan Amar Ma’ruf Nahi Munkar.

Sementara itu, disinggung tentang islah yang terjadi di Palembang, Chaeron menanggapinya dengan dingin. Baginya Islah yang terjadi di Palembang masih simpang siur dan tidak sesuai dengan mekanisme organisasi yang berlaku.

“Islah yang terjadi di Palembang belum tepat, metodenya masih perlu dipertanyakan, kalaupun islah itu terjadi, itu merupakan kebijakan dari seluruh kader HMI, sebaiknya para alumni tidak boleh ikut campur tentang hal ini”, jelas Chaeron. (Rita Zahara)

Your Reply