tag:blogger.com,1999:blog-80195389862224394662023-11-16T02:45:18.938-08:00Muhammad ASary ( Devin )Memberikan yang terbaik untuk Bangsa, daerah dan kelurga ku. " Where Is a Will, tHERE iS A wAYBlognya AMPUN DEVINhttp://www.blogger.com/profile/10981957168816044321noreply@blogger.comBlogger27125tag:blogger.com,1999:blog-8019538986222439466.post-54225639138964574062012-12-26T05:43:00.000-08:002012-12-26T05:43:57.593-08:00" Pengenalan Organisme Bentos Sebagai Indikator Pelestarian Sumber Mata Air Dengan Menjaga Daerah Aliran Sungai ( DAS ) "<br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6.0pt; tab-stops: .5in; text-align: center;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">BAB I<o:p></o:p></span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 300%; margin-bottom: 6.0pt; text-align: center;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 300%; mso-ansi-language: EN-US;">PENDAHULUAN<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6.0pt; text-align: justify;">
<b>1.1 Latar Belakang</b> <b><o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">Daerah aliran sungai adalah suatu wilayah daratan yang
merupakan satu kesatuan dengan sungai dan anak-anak sungainya, yang berfungsi
menampung, menyimpan, dan mengalirkan air yang berasal dari curah hujan ke
danau atau ke laut secara alami, yang batas di darat merupakan pemisah
topografis dan batas di laut sampai dengan daerah perairan yang masih
terpengaruh aktivitas daratan. Pengelolaan wilayah pesisir mencakup tidak saja
mencakup wilayah laut dan daratan sekitar pantai, tetapi juga harus
memperhatikan daerah aliran sungai sebagai masukan materi baik berupa aliran
air tawar, sedimen, dan berbagai limbah dari berbagai akitivitas di sekitar DAS
yang akhirnya masuk ke lingkungan laut. Sungai sangat penting dalam pengelolaan
wilayah pesisir, karena fungsi-fungsinya untuk transportasi, sumber air bagi
masyarakat, perikanan, pemeliharaan hidrologi, rawa dan lahan basah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; tab-stops: .5in; text-align: justify;">
<span lang="IN">Air merupakan komponen lingkungan yang penting bagi kehidupan. Makhluk
hidup di muka bumi ini tak dapat terlepas dari kebutuhan akan air. Air merupakan
kebutuhan utama bagi proses kehidupan di bumi, sehingga tidak ada kehidupan
seandainya di bumi tidak ada air. Namun demikian, air dapat menjadi malapetaka
bilamana tidak tersedia dalam kondisi yang benar, baik kualitas maupun
kuantitasnya. Air yang relatif bersih sangat didambakan oleh manusia, baik
untuk keperluan hidup sehari-hari, untuk keperluan industri, untuk kebersihan
sanitasi kota, maupun untuk keperluan pertanian dan lain sebagainya.</span><b><o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: .5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Kajian global kondisi air di dunia yang
disampaikan pada <i>World Water Forum II</i>
di denhaag tahun 2000, memproyeksikan bahwa tahun 2025 akan terjadi krisis air
di beberapa negara. Meskipun Indonesia termasuk 10 negara kaya air namun krisis
air diperkirakan akan terjadi juga, sebagai akibat dari kesalahan pengelolaan
air. </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: .5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Ekosistem air yang terdapat di daratan
(inland water) secara umum dapat dibagi menjadi 2 yaitu perairan lentik (lentik
water), atau juga disebut sebagai periran tenang, misalnya danau, rawa, waduk,
situ, telaga dan sebagainya, dan periran lotik (lotic water), disebut juga
sebagai periran yang berarus deras, misalnya sungai, kali, kanal, perit dan
sebagainya. Aktivitas manusia baik secara langsung maupun tidak langsung
menyebabkan perubahan kualitas lingkungan. Kondisi organisme akuatik sangat
ditentukan oleh kualitas periran tempat hidupnya. Bentos sebagai biota dasar
periran yang relatif tidak mudah bermigrasi merupakan kelompok biota yang
paling menderita akibat pencemaran perairan (Barus,2005).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: .5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Odum (1994), menjelasakan bahwa komponen
biotik dapat memberikan gambaran mengenai kodisi fisik, kimia, dan biologi
suatu periran. Salah satu biota yang dapat digunakan sebagai parameter biologi
dalam menentukan kondisi suatu perairan adalah makrobentos. Makrobentos
digunakan sebagai bioindikator disuatu periran karena habitatnya yang relatif
tetap. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: .5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Bentos adalah organisme air yang
mendiami dasar perairan dan tinggal di dalam atau pada sedimen dasar periran
yang berperan penting dalam proses dekomposisi dan ineralisasi material organik yang memasuki
periran (Cole, 1983). Berdasarkan sifat hidupnya bentos dibedakan antara
Fitobentos yaitu organisme bentos yang bersifat tumbuhan dan zoobentos yaitu
organisme bentos yang bersifat hewan (Barsu, 2004). <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: .5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Maka dari itu air sangat baku dimana
dijelaskan dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2005
Tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum pasal 1 ayat 1 dan 2 yaitu
“Air baku untuk air minum rumah tangga, yang selanjutnya disebut air baku
adalah air yang dapat berasal dari sumber air permukaan, cekungan air tanah
dan/atau air hujan yang memenuhi baku mutu tertentu sebagai air baku untuk air
minum.” “Air minum adalah air minum
rumah tangga yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang
memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum.” </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; tab-stops: .5in; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;"> Berdasarkan
</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">latar</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;"> belakang tersebut pula,
penulis </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">tertarik untuk mengangkat karya tulis
dengan judul <b>“</b></span><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">
</span></b><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Bentos Development Training : Upaya</span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;"><o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; tab-stops: .5in; text-align: justify; text-autospace: none;">
<b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Mendukung Pemerintah dalam Konservasi Sumber</span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">d</span></b><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">aya Air</span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;"> di Daerah Aliran Sungai </span></b><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">dengan
Pemberdayaan Dokter Air di Indonesia</span></b><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;"> </span></b><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">”</span></b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">.
Upaya ini kiranya mampu membantu menyelesaikan permasalahan </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">pengelolaan perairan khususnya di daerah aliran sungai
( DAS ) di Indonesia dengan memberdayakan masyarakat menjadi Dokter Air di
Indonesia yaitu salah satu cara yang sederhana, dengan
mensinergikan pengetahuan tentang</span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">pengaruh bentos sebagai bioindikator pada
perairan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; tab-stops: .5in; text-align: justify; text-autospace: none;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; tab-stops: .5in; text-align: justify; text-autospace: none;">
<b><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1.2
Tujuan Penulisan<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; tab-stops: .5in; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Secara
umum program karya tulis ini dibuat </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">yaitu
:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l1 level1 lfo1; mso-pagination: none; tab-stops: .5in; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 150%;">·<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Untuk
</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">mengetahui
cara pengelolaan sungai melalui <i>self purification</i></span><i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;"> </span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-style: italic;">dan pengenalan tentang bentos sebagai </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">bioindikator
</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">disuatu perairan khususnya di daerah aliran sungai (
DAS )</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">.</span><b><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l1 level1 lfo1; mso-pagination: none; tab-stops: .5in; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 150%;">·<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Untuk
</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">mengetahui
dasar teori </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">dalam</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">
membuat model kualitas </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">perairan</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">
yang dapat dimanfaatkan untuk simulasi memprediksi perubahan kualitas air
sebelum terjadinya pencemaran</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">.<b><o:p></o:p></b></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l1 level1 lfo1; mso-pagination: none; tab-stops: .5in; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 150%;">·<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Mampu
memberikan solusi</span> <span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">tentang
konservasi sumberdaya air</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-weight: bold;">khususnya di daerah aliran sungai ( DAS ).</span><b><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; tab-stops: .5in; text-align: justify; text-autospace: none;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; tab-stops: .5in; text-align: justify; text-autospace: none;">
<b><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1.3 Manfaat Penulisan<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; tab-stops: .5in; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span lang="IN" style="color: #1c1c1c; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-no-proof: yes;">Manfaat yang dapat diperoleh dari karya ilmiah
ini adalah</span><span style="color: #1c1c1c; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;"> :</span><b><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></b></div>
<ol start="1" style="margin-top: 0in;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-list: l2 level1 lfo2; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Bagi
pemerintah, </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">upaya
mendukung tentang penyediaan mendukung keberlanjutan sumberdaya air di
Indonesia</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">.<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-list: l2 level1 lfo2; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Bagi
masyarakat, sebagai bahan informasi </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">tentang bagaimana mengenal tentang bentos sebagai bioindikator pada
suatu perairan dan juga membantu masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya
air bagi kehidupan.</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-list: l2 level1 lfo2; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Bagi
mahasiswa, sebagai bahan kajian lebih lanjut dalam </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">pengelolaan sumberdaya air dan m</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">emaksimalkan
fungsi mahasiswa sebagai <i>agent of
change</i> dengan melakukan respon intelektual dalam bentuk karya tulis
yang bertujuan memberikan kontribusi untuk perubahan yang lebih baik pada
masyarakat</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">.</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; tab-stops: .5in; text-align: center; text-autospace: none;">
<b><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">BAB II<o:p></o:p></span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 300%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; tab-stops: .5in; text-align: center; text-autospace: none;">
<b><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 300%;">TINJAUAN PUSTAKA<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; tab-stops: .5in; text-align: justify; text-autospace: none;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">2.1 Daerah
Aliran Sungai ( DAS )<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;"> </span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">Secara umum Daerah Aliran Sungai (DAS) didefinisikan sebagai hamparan
wilayah/kawasan yang dibatasi oleh topografi (punggung bukit) yang menerima,
mengumpulkan air hujan, sedimen dan unsur hara serta mengalirkannya melalui
anak-anak sungai dan keluar pada satu titik/outlet ( Marwah, 2000) . Menurut UU
RI no. 7 Tahun 2004 tentang Sumberdaya Air disebutkan bahwa Daerah Aliran
Sungai adalah suatu wilayah daratan yang merupakan satu kesatuan dengan sungai
dan anak-anak sungainya, yang berfungsi menampung, menyimpan, dan mengalirkan
air yang berasal dari curah hujan ke danau atau ke laut secara alami, yang
batas di darat merupakan pemisah topografis dan batas di laut sampai dengan
daerah perairan yang masih terpengaruh aktivitas daratan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;"> DAS
merupakan suatu ekosistem, dimana unsur organisme dan lingkungan biofisik serta
unsur kimia berinteraksi secara dinamis dan di dalamnya terdapat keseimbangan <i>inflow
</i>dan <i>outflow </i>dari material dan energi (Marwah, 2000). Ekosistem DAS
merupakan suatu satuan wilayah pembangunan yang perlu ditata agar
pemanfaatannya dapat digunakan untuk berbagai kepentingan. Kegiatan di bidang
pertanian, kehutanan, perkebunan, perikanan, peternakan, industri,
pertambangan, pariwisata dan pemukiman membutuhkan air, lahan dan mineral yang
berada dalam suatu wilayah DAS (Bappedal, 2002).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; tab-stops: .5in; text-align: justify; text-autospace: none;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">2.2 Pencemaran Badan Air Pada Daerah Aliran Sungai</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;"> <b><o:p></o:p></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; tab-stops: .5in; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;"> Kegoncangan
dan keseimbangan lingkungan hidup sangat dipengaruhi oleh perkembangan
teknologi yang berhasil diwujudkan akal dan otak manusia dan adanya ledakan penduduk.
Temuan teknologi, di satu sisi akan menguntungkan manusia karena lebih efisien
dalam pemanfaatan waktu dan biaya operasional, tetapi di sisi lain menyebabkan
pemanfaatan sumberdaya alam melampaui daya pulih alami sumberdaya alam sehingga
menimbulkan ketidakstabilan kualitas lingkungan (Salim <i>dalam</i> Nurmayanti,
2002).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;"> Penyebab
pencemaran air berdasarkan sumbernya secara umum dapat dikategorikan sebagai
sumber kontaminan langsung dan tidak langsung. Sumber langsung meliputi efluen
yang keluar dari industri, TPA (Tempat Pembuangan Akhir Sampah), dan
sebagainya. Sumber tidak langsung yaitu kontaminan yang memasuki badan air dari
tanah, air tanah, atau atmosfer berupa hujan. Tanah dan air tanah mengandung
mengandung sisa dari aktivitas pertanian seperti pupuk dan pestisida.
Kontaminan dari atmosfer juga berasal dari aktivitas manusia yaitu pencemaran
udara yang menghasilkan hujan asam. 1) Penyebab pencemaran air dapat juga
digolongkan berdasarkan aktivitas manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya,
yaitu limbah yang berasal dari industri, rumah tangga, dan pertanian
(Suriawiria, 1996).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;"> Kualitas
air sungai menurut Alaerts dan Santika (1987) sangat tergantung pada komponen
penyusunnya dan banyak dipengaruhi oleh masukan komponen yang berasal dari
pemukiman. Perairan yang melintasi daerah pemukiman dapat menerima masukan
bahan organik yang berasal dari aktivitas penduduk. Dengan demikian ekosistem
sungai keberadaannya terkait integral dengan lingkungan sosial dan lingkungan
fisik disekitarnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; tab-stops: .5in; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;"> Menurut
Riyadi (1984) parameter-parameter yang digunakan untuk mengukur kualitas air
meliputi sifat fisik, kimia, dan biologis. Parameter-parameter tersebut adalah
:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; tab-stops: .25in; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">1. Sifat fisik<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">Parameter
fisik air yang sangat menentukan kualitas air adalah kekeruhan (turbiditas), suhu,
warna, bau, rasa, jumlah padatan tersuspensi, padatan terlarut dan daya hantar
listrik (DHL).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">2.
Sifat kimia<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">Sifat
kimia yang dapat dijadikan indikator yang menentukan kualitas air adalah pH,
konsentrasi dari zat-zat kalium, magnesium, mangan, besi, sulfida, sulfat,
amoniak, nitrit, nitrat, posphat, oksigen terlarut, BOD, COD, minyak, lemak
serta logam berat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">3.
Sifat biologis<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">Organisme
dalam suatu perairan dapat dijadikan indikator pencemaran suatu lingkungan
perairan, misalnya bakteri, ganggang, benthos, plankton, dan ikan tertentu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;"> Banyak limbah-limbah yang ditemukan di
daerah aliran sungai adalah limbah-limbah yang berasal dari limbah rumah
tangga, seperti limbah cair. Limbah ini sangat merugikan bagi perairan
khususnya di daerah aliran sungai.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;"> Menurut
Sumarno (2002) komposisi limbah cair rumah tangga rata-rata<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">mengandung bahan organik dan senyawa mineral yang
berasal dari sisa makanan, urin dan sabun. Sebagian limbah berbentuk bahan
tersuspensi, lainnya dalam bentuk terlarut. Karakteristik fisik dan kimia
limbah rumah tangga dapat dilihat pada Tabel 1.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">Tabel 1.
Karakteristik Limbah Cair Rumah Tangga<o:p></o:p></span></b></div>
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="border-collapse: collapse; border: none; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-insideh: .5pt solid black; mso-border-insidev: .5pt solid black; mso-padding-alt: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-yfti-tbllook: 1184;">
<tbody>
<tr>
<td rowspan="2" style="background: #D9D9D9; border: solid black 1.0pt; mso-background-themecolor: background1; mso-background-themeshade: 217; mso-border-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 135.8pt;" width="181"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: center; text-autospace: none;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">Cemaran<o:p></o:p></span></b></div>
</td>
<td colspan="2" style="background: #D9D9D9; border-left: none; border: solid black 1.0pt; mso-background-themecolor: background1; mso-background-themeshade: 217; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 271.6pt;" width="362"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: center; text-autospace: none;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">Konsentrasi (mg/l)<o:p></o:p></span></b></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="background: #D9D9D9; border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; mso-background-themecolor: background1; mso-background-themeshade: 217; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 135.8pt;" width="181"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: center; text-autospace: none;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">Kisaran<o:p></o:p></span></b></div>
</td>
<td style="background: #D9D9D9; border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; mso-background-themecolor: background1; mso-background-themeshade: 217; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 135.8pt;" width="181"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: center; text-autospace: none;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">Rata-rata<o:p></o:p></span></b></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 38.3pt; mso-yfti-irow: 2;">
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; height: 38.3pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 135.8pt;" valign="top" width="181"><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;">Padatan:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0.0001pt 0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;">terlarut<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">tersuspensi<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 38.3pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 135.8pt;" valign="bottom" width="181"><div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;">250-850<o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: center; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">100-350<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 38.3pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 135.8pt;" valign="bottom" width="181"><div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;">500<o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: center; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">220<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 135.8pt;" width="181"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">Minyak dan Lemak<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 135.8pt;" width="181"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: center; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">50-150<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 135.8pt;" width="181"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: center; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">100<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 135.8pt;" width="181"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">BOD<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 135.8pt;" width="181"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: center; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">110-400<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 135.8pt;" width="181"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: center; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">220<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 135.8pt;" width="181"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">COD<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 135.8pt;" width="181"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: center; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">250-1000<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 135.8pt;" width="181"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: center; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">500<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 135.8pt;" valign="top" width="181"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">TOC<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 135.8pt;" width="181"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: center; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">80-290<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 135.8pt;" width="181"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: center; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">160<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 135.8pt;" valign="top" width="181"><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;">Nitrogen :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0.0001pt 0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;">Organik<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">NH</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 8.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">3</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;"><o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 135.8pt;" width="181"><div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;">8-35<o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: center; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">12-50<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 135.8pt;" width="181"><div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;">15<o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: center; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">25<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 135.8pt;" valign="top" width="181"><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;">Phospor<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0.0001pt 0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;">Organik<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">Anorganik<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 135.8pt;" width="181"><div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;">1-5<o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: center; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">3-10<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 135.8pt;" width="181"><div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;">3<o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: center; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">5<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 135.8pt;" valign="top" width="181"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">Klorida<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 135.8pt;" width="181"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: center; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">30-100<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 135.8pt;" width="181"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: center; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">50<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 135.8pt;" valign="top" width="181"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">Alkalinitas<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 135.8pt;" width="181"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: center; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">50-200<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 135.8pt;" width="181"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: center; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">100<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">Sumber :
Sumarno (2002)<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; tab-stops: .5in; text-align: justify; text-autospace: none;">
<b><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.3
Pengertian Bentos<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; tab-stops: .5in; text-align: justify; text-autospace: none;">
<b><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span></b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Bentos
adalah organisme air yang mendiami dasar perairan dan tinggal di dalam atau
pada sedimen dasar periran yang berperan penting dalam proses dekomposisi
dan ineralisasi material organik yang
memasuki periran (Cole, 1983)</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">. </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Berdasarkan
sifat hidupnya bentos dibedakan antara Fitobentos yaitu organisme bentos yang
bersifat tumbuhan dan zoobentos yaitu organisme bentos yang bersifat hewan (Baru</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">s</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">, 2004). </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; tab-stops: .5in; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;"> Berdasarkan
letakanya bentos dapat dibedakan menjadi 2 kelompok, yaitu infauna dan
epifauna. Infauna adalah bentos yang hidupnya terpendam didalam substrat
perairan dengan cara menggali lubang, sebagian hidup tersebut sesil dan tinggal
di suatu tempat. Epifauna adalah bentos yang hidup di permukaan dasar perairan
yang bergerak dengan lambat diatas permukaan dari sedimen yang lunak atau
menempel dengan kuat pada substrat padat yang terdapat pada substrat dasar
perairan ( Barnes and Mann, 1994 ).<b><o:p></o:p></b></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; tab-stops: .5in; text-align: justify; text-autospace: none;">
<b><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span></b><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Bentos sering digunakan untuk menduga ketidak
keseimbangan lingkungan fisik, kimia dan biologi suatu periaran. Perairan yang
tercemar akan mempengaruhi kelangsungan hidup organisme suatu perairan,
diantaranya adalah makrozoobentos, karena makrozoobentos merupakan organism air
yang mudah terpengaruh oleh adanya bahan pencemar, baik fisik ataupun kimia
(Odum, 1994).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; tab-stops: .5in; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Menurut
Wilhm (1975) , biota akuatik yang dapat digunakan sebagai tolak ukur kualitas
lingkungan atas dasar kualitas hayati dan keanekaragaman hayati hendaknya
memiliki cirri-ciri sebagai berikut : <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .75in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l9 level1 lfo4; mso-pagination: none; tab-stops: .5in; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Harus memiliki kepekaan terhadap perubahan
lingkungan perairan dan responnya cepat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .75in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l9 level1 lfo4; mso-pagination: none; tab-stops: .5in; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Memiliki daur hidup yang kompleks
sepanjang tahun atau lebih dan apabila kondisi lingkungan melebihi batas
toleransinya biota tersebut akan mati.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .75in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l9 level1 lfo4; mso-pagination: none; tab-stops: .5in; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Hidup sesil ( bentik ) dan tidak mudah
atau cepat bermigrasi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; tab-stops: .5in; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Berdasarkan batas-batasan tersebut
diatas, kelompok biota akuatik yang baik digunakan sebagai indikator yaitu
salah satunya adalah bentos. Bentos memiliki tingkat kerentangan, kepekaan dan
keterbatasan gerak sehingga dapat digunakan sebagai bioindikator pencemaran
perairan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; tab-stops: .5in; text-align: justify; text-autospace: none;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">2.4 Jenis
Bentos Diperairan<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: .5in; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;"> </span></b><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pada umumnya </span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">bentos</span><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> hidup sebagai suspension feeder, pemakan detritus, karnivor atau
sebagai pemakan plankton.</span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: .5in; text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Berdasarkan cara makannya, makrobentos dikelompokkan menjadi 2.</span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 58.5pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 150%;">·<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Filter
feeder, yaitu hewan bentos yang mengambil makanan dengan menyaring air.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 58.5pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 150%;">·<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Deposit
feeder, yaitu hewan bentos yang mengambil makanan dalam substrat dasar.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kelompok
pemakan bahan tersuspensi (filter feeder) umumnya tedapat dominan disubstrat
berpasir misalnya moluska-bivalva, beberapa jenis echinodermata dan crustacea.
Sedangkan pemakan deposit banyak tedapat pada substrat berlumpur seperti jenis
polychaeta.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Berdasarkan
keberadaannya di perairan, makrobentos digolongkan menjadi kelompok epifauna,
yaitu hewan bentos yang hidup melekat pada permukaan dasar perairan, sedangkan
hewan bentos yang hidup didalam dasar perairan disebut infauna. Tidak semua
hewan dasar hidup selamanya sebagai bentos pada stadia lanjut dalam siklus
hidupnya. Hewan bentos yang mendiami daerah dasar misalnya, kelas polychaeta,
echinodermata dan moluska mempunyai stadium larva yang seringkali ikut terambil
pada saat melakukan pengambilan contoh plankton.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Komunitas
bentos dapat juga dibedakan berdasarkan pergerakannya, yaitu kelompok hewan
bentos yang hidupnya menetap (bentos sesile), dan hewan bentos yang hidupnya
berpindah-pindah (motile). Hewan bentos yang hidup sesile seringkali digunakan
sebagai indikator kondisi perairan (Setyobudiandi, 1997).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; tab-stops: .5in; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Distribusi
bentos dalam ekonomi perairan alam mempunyai peranan penting dari segi aspek
kualitatif dan kuantitatif. </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">Oleh karena
itu banyak jenis dari bentos di perairan dapat ditemukan. Untuk jenis-jenis
bentos tersebut dapat dilihat pada Tabel 2. dibawah ini.<b><o:p></o:p></b></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; tab-stops: .5in; text-align: justify; text-autospace: none;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;"> <o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; tab-stops: .5in; text-align: justify; text-autospace: none;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">Tabel 2.
Jenis-jenis bentos dalam perairan<o:p></o:p></span></b></div>
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="border-collapse: collapse; border: none; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-insideh: .5pt solid black; mso-border-insidev: .5pt solid black; mso-padding-alt: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-yfti-tbllook: 1184;">
<tbody>
<tr>
<td style="background: #D9D9D9; border: solid black 1.0pt; mso-background-themecolor: background1; mso-background-themeshade: 217; mso-border-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 32.75pt;" width="44"><div align="center" class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; tab-stops: .5in; text-align: center; text-autospace: none;">
<b><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">No.<o:p></o:p></span></b></div>
</td>
<td style="background: #D9D9D9; border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: solid black 1.0pt; mso-background-themecolor: background1; mso-background-themeshade: 217; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 85.45pt;" width="114"><div align="center" class="MsoNormalCxSpMiddle" style="margin-bottom: 6pt; text-align: center;">
<b><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Kelas<o:p></o:p></span></b></div>
</td>
<td style="background: #D9D9D9; border-left: none; border: solid black 1.0pt; mso-background-themecolor: background1; mso-background-themeshade: 217; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 87.85pt;" width="117"><div align="center" class="MsoNormalCxSpMiddle" style="margin-bottom: 6pt; text-align: center;">
<b><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Ordo<o:p></o:p></span></b></div>
</td>
<td style="background: #D9D9D9; border-left: none; border: solid black 1.0pt; mso-background-themecolor: background1; mso-background-themeshade: 217; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 201.35pt;" width="268"><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="margin-bottom: 6pt;">
<b><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Species<o:p></o:p></span></b></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 32.75pt;" width="44"><div align="center" class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; tab-stops: .5in; text-align: center; text-autospace: none;">
<b><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1.<o:p></o:p></span></b></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 85.45pt;" width="114"><div align="center" class="MsoNormalCxSpMiddle" style="margin-bottom: 6pt; text-align: center;">
<span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">NEMATODA</span><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 87.85pt;" width="117"><div align="center" class="MsoNormalCxSpMiddle" style="margin-bottom: 6pt; text-align: center;">
<b><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">-<o:p></o:p></span></b></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 201.35pt;" width="268"><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6pt;">
<i><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Daptotzemcr
duhium, B<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6pt;">
<i><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Doryluinzus
stagnalis, B, R<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6pt;">
<i><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Liniiiorner.mis
hostrychorles. R<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="margin-bottom: 6pt;">
<i><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Tohrilus
sp. (T. gracilis), B, R</span></i><b><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></b></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 32.75pt;" width="44"><div align="center" class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; tab-stops: .5in; text-align: center; text-autospace: none;">
<b><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.<o:p></o:p></span></b></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 85.45pt;" width="114"><div align="center" class="MsoNormalCxSpMiddle" style="margin-bottom: 6pt; text-align: center;">
<span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">OLIGOCHAETA<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 87.85pt;" width="117"><div align="center" class="MsoNormalCxSpMiddle" style="margin-bottom: 6pt; text-align: center;">
<span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">-<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 201.35pt;" width="268"><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6pt;">
<i><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Der.o
n'igitata, B, R,<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6pt;">
<i><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Aulodr.ilus
plitriseta, R<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6pt;">
<i><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">A14lodi.il~rsp
igueti, B, R<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6pt;">
<i><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Branchi~o-as
owerhyi. B, R.<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6pt;">
<i><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Limnodri1u.s
c~lupuredriunusB, , R<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6pt;">
<i><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">L.
hcd'nzeistei.i, B, R,<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6pt;">
<i><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Lin7nodi.ilir.s
pi.ofirtidicola, R<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6pt;">
<i><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">L.
udekernianus, R<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6pt;">
<i><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Porumothri.~-b
avarici4s, B, R<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6pt;">
<i><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">P.
hammoniensis. B, R,<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6pt;">
<i><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">P.
heltsc'heri, B. R<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6pt;">
<i><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Tithifefes
tuhife.~, R<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6pt;">
<i><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Psunirnoryctides
hui.hc~tilB~,, R<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6pt;">
<i><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">R.
h l ~ h h o l z iR, ,<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6pt;">
<i><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">B.
appetidic~irlatc~<o:p></o:p></span></i></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 41.9pt; mso-yfti-irow: 3;">
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; height: 41.9pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 32.75pt;" width="44"><div align="center" class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; tab-stops: .5in; text-align: center; text-autospace: none;">
<b><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3.<o:p></o:p></span></b></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 41.9pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 85.45pt;" width="114"><div align="center" class="MsoNormalCxSpMiddle" style="margin-bottom: 6pt; text-align: center;">
<span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">CRUSTACEA<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 41.9pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 87.85pt;" width="117"><div align="center" class="MsoNormalCxSpMiddle" style="margin-bottom: 6pt; text-align: center;">
<span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">MACROTRICIDAE<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 41.9pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 201.35pt;" width="268"><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6pt;">
<i><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">1l.yoc.1.ypt~t.s~
o r d i d ~ lBs,. R,<o:p></o:p></span></i></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 32.75pt;" width="44"><div align="center" class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; tab-stops: .5in; text-align: center; text-autospace: none;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 85.45pt;" width="114"><div align="center" class="MsoNormalCxSpMiddle" style="margin-bottom: 6pt; text-align: center;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 87.85pt;" width="117"><div align="center" class="MsoNormalCxSpMiddle" style="margin-bottom: 6pt; text-align: center;">
<span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">CHIDORIDAE<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 201.35pt;" width="268"><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6pt;">
<i><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Alona
affiinis, B<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6pt;">
<i><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Alona
q~radrangltIai.isB,<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6pt;">
<i><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Scccpho1ehei.i~
sp., B,<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6pt;">
<i><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Leydigia
acanthoceiv,oides, B<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6pt;">
<i><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Leydigia
leydigii, B<o:p></o:p></span></i></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 32.75pt;" width="44"><div align="center" class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; tab-stops: .5in; text-align: center; text-autospace: none;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 85.45pt;" width="114"><div align="center" class="MsoNormalCxSpMiddle" style="margin-bottom: 6pt; text-align: center;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 87.85pt;" width="117"><div align="center" class="MsoNormalCxSpMiddle" style="margin-bottom: 6pt; text-align: center;">
<span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">COPEPODA<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 201.35pt;" width="268"><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6pt;">
<i><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Cyc,lops
.SI.>B., </span></i><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">, <i>R,<o:p></o:p></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6pt;">
<i><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Diac,yc,lops
hicuspidarlrs, B<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6pt;">
<i><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Eucyclops
srt.r-ularus, B<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6pt;">
<i><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Mac
rocyc 1ops albidirs. B<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6pt;">
<i><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Paracyc'lops
fimhriatus, B<o:p></o:p></span></i></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 32.75pt;" width="44"><div align="center" class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; tab-stops: .5in; text-align: center; text-autospace: none;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 85.45pt;" width="114"><div align="center" class="MsoNormalCxSpMiddle" style="margin-bottom: 6pt; text-align: center;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 87.85pt;" width="117"><div align="center" class="MsoNormalCxSpMiddle" style="margin-bottom: 6pt; text-align: center;">
<span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">OSTRACODA<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 201.35pt;" width="268"><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6pt;">
<i><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Candona
neglecta, </span></i><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">B<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6pt;">
<i><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">-'c,loc,ypris
oi3Ltnz. B<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6pt;">
<i><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Cyprideis
toi.osa, B<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6pt;">
<i><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">1Iyocypr.i~h
radyi, B<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6pt;">
<i><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Cypria
Iírcit.sti.is, B<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6pt;">
<i><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Darn3itzula
stei3erisoni<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6pt;">
<i><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">I1yoc.ypi.i.s
gihha, B<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6pt;">
<i><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">I.rocypcrs
heuut harnpi<o:p></o:p></span></i></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 32.75pt;" width="44"><div align="center" class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; tab-stops: .5in; text-align: center; text-autospace: none;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 85.45pt;" width="114"><div align="center" class="MsoNormalCxSpMiddle" style="margin-bottom: 6pt; text-align: center;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 87.85pt;" width="117"><div align="center" class="MsoNormalCxSpMiddle" style="margin-bottom: 6pt; text-align: center;">
<span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">GAMMARIDAE<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 201.35pt;" width="268"><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6pt;">
<i><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Echinogammarus
pitngeris. </span></i><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">B<i><o:p></o:p></i></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 32.75pt;" width="44"><div align="center" class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; tab-stops: .5in; text-align: center; text-autospace: none;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 85.45pt;" width="114"><div align="center" class="MsoNormalCxSpMiddle" style="margin-bottom: 6pt; text-align: center;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 87.85pt;" width="117"><div align="center" class="MsoNormalCxSpMiddle" style="margin-bottom: 6pt; text-align: center;">
<span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">HYDRACARINA<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 201.35pt;" width="268"><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6pt;">
<i><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Ar.renurus
sirz~taror.</span></i><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">B<i>,<o:p></o:p></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6pt;">
<i><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Nel<munia deltoides="deltoides" span="span"></munia></span></i><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">, <i>B<o:p></o:p></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6pt;">
<i><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Neunzrrrzia
imitara, B<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6pt;">
<i><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Uriionic.ola
crassipc.~</span></i><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">, <i>B<o:p></o:p></i></span></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 41.9pt; mso-yfti-irow: 9;">
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; height: 41.9pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 32.75pt;" width="44"><div align="center" class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; tab-stops: .5in; text-align: center; text-autospace: none;">
<b><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">4.<o:p></o:p></span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; tab-stops: .5in; text-align: center; text-autospace: none;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 41.9pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 85.45pt;" width="114"><div align="center" class="MsoNormalCxSpMiddle" style="margin-bottom: 6pt; text-align: center;">
<span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">INSECTA<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 41.9pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 87.85pt;" width="117"><div align="center" class="MsoNormalCxSpMiddle" style="margin-bottom: 6pt; text-align: center;">
<span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">EPHEMEROPTERA<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 41.9pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 201.35pt;" width="268"><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6pt;">
<i><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Ephemera
glaucops. </span></i><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">B<i><o:p></o:p></i></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 32.75pt;" width="44"><div align="center" class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; tab-stops: .5in; text-align: center; text-autospace: none;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 85.45pt;" width="114"><div align="center" class="MsoNormalCxSpMiddle" style="margin-bottom: 6pt; text-align: center;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 87.85pt;" width="117"><div align="center" class="MsoNormalCxSpMiddle" style="margin-bottom: 6pt; text-align: center;">
<span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">DIPTERA<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 201.35pt;" width="268"><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6pt;">
<br /></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 32.75pt;" width="44"><div align="center" class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; tab-stops: .5in; text-align: center; text-autospace: none;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 85.45pt;" width="114"><div align="center" class="MsoNormalCxSpMiddle" style="margin-bottom: 6pt; text-align: center;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 87.85pt;" width="117"><div align="center" class="MsoNormalCxSpMiddle" style="margin-bottom: 6pt; text-align: center;">
<span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">CHAOBORIDAE<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 201.35pt;" width="268"><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6pt;">
<i><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Chuohor~~s,flavic.rrnBs.,
R.<o:p></o:p></span></i></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 404.15pt; mso-yfti-irow: 12; mso-yfti-lastrow: yes;">
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; height: 404.15pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 32.75pt;" width="44"><div align="center" class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; tab-stops: .5in; text-align: center; text-autospace: none;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 404.15pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 85.45pt;" width="114"><div align="center" class="MsoNormalCxSpMiddle" style="margin-bottom: 6pt; text-align: center;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 404.15pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 87.85pt;" width="117"><div align="center" class="MsoNormalCxSpMiddle" style="margin-bottom: 6pt; text-align: center;">
<span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">CHIRONOMIDAE<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 404.15pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 201.35pt;" width="268"><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6pt;">
<i><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Tanypus
punctiperrrris, B, R,<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6pt;">
<i><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Ahlahesmyiu
sp., B, R<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6pt;">
<i><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Cricotopus
( I . ) sylvestris, B, R,<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6pt;">
<i><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Cricotopus
gr. hicinctus, B, R,<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6pt;">
<i><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Cricotopus
gr. ,festivell~tsB,<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6pt;">
<i><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Chironomu.~p
lumosus, B. R,<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6pt;">
<i><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Ch.
nuditarsis, B, R,<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6pt;">
<i><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Ch.
herrze/zsis, B, R,<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6pt;">
<i><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Cludopelma
virescens, B, R,<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6pt;">
<i><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Cryptochironomus
sp., B, R,<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6pt;">
<i><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Cryptotendipes
sp., B, </span></i><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">,<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6pt;">
<i><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Harnischia
sp., B. R,<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6pt;">
<i><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Microchironomus
tener, B, R<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6pt;">
<i><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Microtendipes
sp., B, R,<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6pt;">
<i><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Purucludopelma
sp. B,<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6pt;">
<i><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Paratendipes
sp., B<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6pt;">
<i><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Polypedilum
spp., B, R,<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6pt;">
<i><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Stictochironomus
maculipennis, B, R,<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6pt;">
<i><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Cladotanytarsus
atridorsum, B, R,<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6pt;">
<i><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Micropsectra
sp., R, S<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6pt;">
<i><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Stempellina
sp., B, R,<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6pt;">
<i><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Tanyrarsus
gr. lestagei, B.<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6pt;">
<i><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">A.
longistyla, R<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6pt;">
<i><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Prodiamesa
ol i~uc eaR,<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6pt;">
<i><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Parakiejferiella
hutophila, R<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6pt;">
<i><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Ch.
halophilus, R.<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6pt;">
<i><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">S.
hisrrio,<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6pt;">
<i><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">S.
hisrrio, R<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6pt;">
<i><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">C.
mctncus, R</span></i><i><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></i></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; tab-stops: .5in; text-align: justify; text-autospace: none;">
<i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">Sumber : </span></i><i><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Setyobudiandi,
1997</span></i><i><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">.<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; tab-stops: .5in; text-align: justify; text-autospace: none;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; tab-stops: .5in; text-align: justify; text-autospace: none;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">2.5
Hubungan Bentos Pada Suatu Perairan<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormalCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: .5in;">
<span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kualitas air juga dapat dinilai dengan ketentuan sebagai berikut
(Triahadiningrum dan Tjodronegoro, 1998):<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l6 level1 lfo6; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Air akan tergolong tidak tercemar, jika dan hanya terdapat
Trichoptera (Sericosmetidae, lepidosmatidae, glossosomatidae) dan planaria,
tanpa kehadiran jenis indikator yang terdapat pada kelas 2-6.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l6 level1 lfo6; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Air tergolong agak tercemar, tercemar ringan, tercemar, tercemar
agak berat dan sangat tercemar, bila terdapat salah satu atau campuran jenis
makro invertebrata indikator yang terdapat dalam kelompok kelas masing-masing.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l6 level1 lfo6; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Apabila makroinvertebrata terdiri atas campuran antara indikator
dari kelas yang berlainan, maka berlaku ketentuan berikut:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .75in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l3 level1 lfo7; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Air dikategorikan sebagai agak tercemar
apabila terdapat campuran organisme indikator dari kelas 1 dan 2, atau dari
kela 1, 2 dan 3.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .75in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l3 level1 lfo7; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">b.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Air
dikategorikan tercemar ringan apabila terdapat xampuran organisme indikator
dari kelas 3 dan 4 atau dari kelas 2, 3 dan 4.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .75in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l3 level1 lfo7; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">c.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Air
dikategorikan sebagai tercemar apabila terdapat campuran organisme indikator
dari kelas 3 dan 4, atau dari kelas 3, 4 dan 5.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .75in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l3 level1 lfo7; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">d.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Air
dikategorikan sebagai sangat tercemar apabila terdapat campuran organisme
indikator dari kelas 4 dan 5.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; tab-stops: .5in; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Dari perbandingan tingkat
tercemarnya suatu perairan maka dapat dilihat pada Tabel 3. Menunjukkan bahwa
tingkat keragaman makrozobentos di perairan dengan tingkat kecemarannya .<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; tab-stops: .5in; text-align: justify; text-autospace: none;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Tabel </span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;">3. Hubungan tingkat cemaran air dan makrozobentos<o:p></o:p></span></b></div>
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="border-collapse: collapse; border: none; margin-left: 5.4pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-insideh: .5pt solid black; mso-border-insidev: .5pt solid black; mso-padding-alt: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-yfti-tbllook: 1184;">
<tbody>
<tr style="height: .3in; mso-yfti-firstrow: yes; mso-yfti-irow: 0;">
<td style="background: #D9D9D9; border: solid black 1.0pt; height: .3in; mso-background-themecolor: background1; mso-background-themeshade: 217; mso-border-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 135.0pt;" width="180"><div align="center" class="MsoNormalCxSpMiddle" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<b><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Tingkat Cemaran<o:p></o:p></span></b></div>
</td>
<td style="background: #D9D9D9; border-left: none; border: solid black 1.0pt; height: .3in; mso-background-themecolor: background1; mso-background-themeshade: 217; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 261.0pt;" width="348"><div align="center" class="MsoNormalCxSpMiddle" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<b><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Makrozoobentos
Indikator<o:p></o:p></span></b></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 135.0pt;" valign="top" width="180"><div class="MsoListParagraph" style="margin: 0in 0in 0.0001pt 0.3in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">1.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Tidak tercemar<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 261.0pt;" valign="top" width="348"><div class="MsoNormalCxSpFirst" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Trichoptera
(Sericosmotide, Lepidosmatide, Glossosomatide); Planaria<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 135.0pt;" valign="top" width="180"><div class="MsoListParagraph" style="margin: 0in 0in 0.0001pt 0.3in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">2.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Tercemar Ringan<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 261.0pt;" valign="top" width="348"><div class="MsoNormalCxSpFirst" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Plecoptera
(Perlidae, Peleodidae); Ephemeroptera (Laptophlebiidae, Pseudocloeon,
ecdyonuridae, Caebidae); Trichoptera (hydrpschydae, Psychomyidae); Odonanta
(Gomphidae, Plarycnematidae, Agriidae, Aeshnidae); Coleoptera (Elminthidae).<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 135.0pt;" valign="top" width="180"><div class="MsoListParagraph" style="margin: 0in 0in 0.0001pt 0.3in; text-indent: -0.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">3.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Tercemar Sedang<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 261.0pt;" valign="top" width="348"><div class="MsoNormalCxSpFirst" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Mollusca
(pulmonata, Bivalvia); Crustacea (Gammaridae); Odonanta (Libellulidae,
Cordulidae)<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 135.0pt;" valign="top" width="180"><div class="MsoListParagraph" style="margin: 0in 0in 0.0001pt 0.3in; text-indent: -0.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">4.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Tercemar<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 261.0pt;" valign="top" width="348"><div class="MsoNormalCxSpFirst" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Hirudinae
(Glossiphonidae, Hirudidae); Hemiptera<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 135.0pt;" valign="top" width="180"><div class="MsoListParagraph" style="margin: 0in 0in 0.0001pt 0.3in; text-indent: -0.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">5.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Tercemar agak berat<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 261.0pt;" valign="top" width="348"><div class="MsoNormalCxSpFirst" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Oligochaeta
(Ubificidae); Diptera (Chironomus thummi-plumosus); syrphidae<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 17.45pt; mso-yfti-irow: 6; mso-yfti-lastrow: yes;">
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; height: 17.45pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 135.0pt;" valign="top" width="180"><div class="MsoListParagraph" style="margin: 0in 0in 0.0001pt 0.3in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">6.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Sangat tercemar<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 17.45pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 261.0pt;" valign="top" width="348"><div class="MsoNormalCxSpFirst" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Tidak
terdapat makrozoobentos. Besar kemungkinan dijumpai lapisan bakteri yang
sangat toleran terhadap limbah organik (Sphaerotilus) di permukaan.<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<i><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sumber : Triahadiningrum dan Tjodronegoro, 1998</span></i><i><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">.<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; tab-stops: .5in; text-align: justify; text-autospace: none;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">2.6
Perkembangan Bentos di Perairan<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; tab-stops: .5in; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;"> Bentos sering digunakan untuk
menduga ketidakseimbangan lingkungan fisik, kimia dan biologi suatu perairan.
Perairan yang tercemar akan mempengaruhi kelangsungan hidup organisme perairan,
diantaranya adalah makrozoobentos, karena makrozoobentos merupakan organisme
air yang sudah terpengaruh olehaanya bahan pencemar, baik bahan pencemar kimia
maupun fisik (Odum, 1994), selanjutnya dijelaskan bahwa bentos dapat dijadikan
sebagia indicator biologis, berdasarkan pada:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; tab-stops: list .5in; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: SV;">Mobilitas terbatas sehingga memudahkan dalam pengambilan
sampel :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 58.5pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l8 level2 lfo9; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: SV; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">a)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: SV;">Ukuran
tubuh relatif besar sehingga memudahkan untuk identifikasi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 58.5pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l8 level2 lfo9; mso-pagination: none; tab-stops: list .5in; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: SV; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">b)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: SV;">Hidup di dasar perairan, relatif diam sehinggasecar
terus-menerus terdedah (exposed) oleh air sekitarnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 58.5pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l8 level2 lfo9; mso-pagination: none; tab-stops: list .5in; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: SV; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">c)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: SV;">Pendedahan yang terus menerus mengakibatkan
makrozoobentos dipengaruhi oleh keadaan lingkungan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 58.5pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l8 level2 lfo9; mso-pagination: none; tab-stops: list .5in; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: SV; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">d)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: SV;">Perubahan lingkungan mempengaruhi keanekaragaman
makrozoobentos.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; tab-stops: .5in; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: SV;"> Perubahan beberapa parameter
kualitas air, cepat atau lambat akan diikuti oleh perubahan struktur komunitas
organisme di perairan tersebut. Wilhm (1975) mengemukakan bahwa, ada beberapa
anggota komunitas makrozoobentos yang mampu beradaptasi dengan perubahan-perubahan
lingkungan yang sangat ekstrim sekaligus. Organisme-organisme ini dapat
digolongkan sebagai indikator biologi perairan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: .5in;">
<span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: SV;">Indikator biologi merupakan atau komunitas organisme yang
kehadiranya atau prilakunya di alam berkorelasi dengan kondisi lingkungan,
sehingga dapat digunakan sebagai petunjuk kualitas lingkungan (Wiley, 1990 <i>dalam</i> Suriani, 2000). Abel (1989)
menetapkan beberapa persyaratan organisme air yang digunakan sebagai indikator
biologi untuk menduga tingkat pencemaran perairan, yaitu hidpnya relaif
menetap, jangka hidupnya panjang, dan mempunyai toleransi yang spesifik
terhadap lingkungan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; tab-stops: .5in; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -.25in;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">2.7 Metode Sosialisasi Persuatif Dalam Pemberdayaan
Masyarakat Menjadi Dokter Air<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; tab-stops: .5in; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;"> Pengelolaan
daerah aliran sungai (DAS) adalah upaya manusia dalam mengendalikan hubungan timbal
balik antara sumber daya alam dengan manusia di dalam daerah aliran sungain (DAS)
dan segala aktifitasnya, dengan tujuan membina kelestarian dan keserasian
ekosistem serta meningkatkan kemanfaatan sumber daya alam bagi manusia secara
berkelanjutan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; tab-stops: .5in; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Istilah
pemberdayaan kelembagaan dengan demikian bisa dilihat dari segi sampai sejauh
mana kegiatan pengelolaan sumberdaya air masih sebatas menarik peran serta
masyarakat petani dan pelaku ekonomi pada kegiatan ditingkat “hilir”
(pemanfaatan lahan dan air), namun relatif sangat lemah dalam kegiatan “tengah”
(pemeliharaan) dan “hulu” (perbaikan dan pembangunan jaringan hidrologi dan
lahan).</span><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;"> <o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; tab-stops: .5in; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;"> Pranarka
dan Moeljarto (1996) menyebutkan bahwa istilah pemberdayaan adalah terjemahan
dari kata <i>empowerment. </i>Kata <i>empowerment</i> berasal dari kata dasar <i>power</i> dan selanjutnya bisa diartikan
sebagai <i>an empowering </i>atau <i>being</i>. Singkatnya, masyarakat yang
berpenghasilan rendah atau berada disekitar garis kemiskinan dapat digolongkan
sebagai masyarakat yang <i>powerless </i>(tidak
berdaya).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; tab-stops: .5in; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;"> Metode <i>Bentos
Development Training</i> ini menerapkan sistem pelatihan kepada masyarakat
dengan memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang pengaruh bentos dalam
perairan. Karena kehadiran bentos dalam suatu perairan khususnya di daerah
aliran sungai ( DAS ) berarti memberikan sebuah informasi baru tentang
kaualitas kehidupan di perairan tersebut. Dalam tahap ini pula bentos mempunyai
peranan penting dalam menentukan keberlanjutan sumberdaya air di daerah aliran
sungai ( DAS ). Karena bentos sering digunakan untuk menduga ketidak
keseimbangan lingkungan fisik, kimia dan biologi suatu periaran. Perairan yang
tercemar akan mempengaruhi kelangsungan hidup organisme suatu perairan,
diantaranya adalah makrozoobentos, karena makrozoobentos merupakan organism air
yang mudah terpengaruh oleh adanya bahan pencemar, baik fisik ataupun kimia
(Odum, 1994).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; tab-stops: .5in; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Metode
<i>Bentos Development Training</i> dalam
memberdayakan Dokter Air di Indonesia</span><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> adalah
sebuah kelembagaan untuk mengenalkan tentang pengelolaan</span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> konservasi</span><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> sumberdaya air yang harus memperhatikan aspek penguatan
masyarakat madani (<i>civil
society</i>) di setiap jenjang
masyarakat, dari masyarakat
tingkat (berskala) kompleks atau (tingkat) nasional, masyarakat lintas sub-DAS
atau provinsi, kabupaten (terkait dengan
otonomi pemerintahan), desa dan komunal</span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">. </span><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ada tiga alasan pokok
mengapa strategi pemberdayaan
kelembagaan ini dipilih, yaitu: Pertama, kondisi keuangan pemerintah saat ini tidak lagi dapat
dengan mudah berperan sebagai “pemain tunggal atau <i>big boss</i>” dalam
pengelolaan lahan dan air untuk pemantapan ketahanan pangan secara
nasional. Kedua, rentang kendali pengelolaan sumberdaya lahan dan air
secara terpusat (“sentralistik”) selama
ini terbukti tidak selamanya efektif dan efisien. Ketiga, sebagai sumberdaya
milik bersama (<i>common property</i>),
pengelolaan lahan dan air perlu diintegrasikan dalam penguatan <i>civil society</i> dan modal sosial, sehingga pengelolaan lahan
dan air dapat dijadikan bagian utama pemberdayaan dan transformasi masyarakat
di pedesaan.</span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: .5in;">
<span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: SV;">Pada pengenalan tentang </span><i><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Bentos Development Training</span></i><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: SV;"> pula diharapkan seluruh komponen masyarakat khususnya
masyarakat yang berada di daerah aliran sungai (DAS) mampu mendapatkan sebuah
pengetahuan baru tentang bagaimana konservasi sumberdaya air dan
pengelolaannya. Dalam mekanisme kerja tentang <i>Bentos Development Training</i> dapat dilihat di lampiran 1.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; tab-stops: .5in; text-align: justify; text-autospace: none;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; tab-stops: .5in; text-align: justify; text-autospace: none;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; tab-stops: .5in; text-align: justify; text-autospace: none;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; tab-stops: .5in; text-align: justify; text-autospace: none;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; tab-stops: .5in; text-align: justify; text-autospace: none;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; tab-stops: .5in; text-align: justify; text-autospace: none;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; tab-stops: .5in; text-align: justify; text-autospace: none;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; tab-stops: .5in; text-align: justify; text-autospace: none;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; tab-stops: .5in; text-align: justify; text-autospace: none;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; tab-stops: .5in; text-align: justify; text-autospace: none;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; tab-stops: .5in; text-align: justify; text-autospace: none;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; tab-stops: .5in; text-align: justify; text-autospace: none;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; tab-stops: .5in; text-align: justify; text-autospace: none;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; tab-stops: .5in; text-align: justify; text-autospace: none;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; tab-stops: .5in; text-align: justify; text-autospace: none;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; tab-stops: .5in; text-align: justify; text-autospace: none;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; tab-stops: .5in; text-align: justify; text-autospace: none;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US;">BAB III<span style="color: red;"><o:p></o:p></span></span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 300%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; tab-stops: .5in; text-align: center; text-autospace: none;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 300%; mso-ansi-language: EN-US;">METODE
PENULISAN<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">3.1
Sifat Penulisan<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; tab-stops: 0in 21.3pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> Penulisan
karya tulis ini dilakukan melalui studi literatur yang bersifat deskriptif dan
paparan, yakni dengan menjelaskan kaitan antara </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">bentos dan konservasi sumberdaya air
untuk pemberdayaan masyarakat menjadi Dokter Air</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">3.2
Metode Pengambilan Data<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; tab-stops: 0in 21.3pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> Data
diambil dan dikumpulkan dari jurnal-jurnal Ilmiah, Pustaka penunjang, dan
Informasi </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">dari i</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">nternet.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> 3.3
Metode Analisis Data<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; tab-stops: 0in 21.3pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> Metode analisis
data pada karya tulis stud</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">i</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> literatur ini dilakukan dengan mengelompokkan data-data
yang sesuai dengan variable dan tujuannya, kemudian dilanjutkan dengan
melakukan analisis data dan informasi dengan memberikan argumen melalui
kerangka berfikir logis yang dilakukan dengan dua metode, yaitu:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-left: 39.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo3; mso-margin-bottom-alt: auto; tab-stops: 0in 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">1.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Metode deskriptif, dilakukan
dengan menganalisis data atau informasi
dengan memberikan prediksi gambaran mengenai masalah yang akan dibahas.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-left: 39.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo3; mso-margin-bottom-alt: auto; tab-stops: 0in 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">2.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Metode deduktif, yaitu melalui
proses analisis data atau informasi dengan memberikan argumentasi logis yang
bertitik tolak dari pernyataan yang bersifat khusus berdasarkan teori dan
konsep.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; tab-stops: .5in; text-align: justify; text-autospace: none;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; tab-stops: 0in 45.0pt; text-align: center; text-autospace: none;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">BAB IV<o:p></o:p></span></b></div>
<div align="center" class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 300%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; tab-stops: 0in 45.0pt; text-align: center; text-autospace: none;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 300%; mso-ansi-language: EN-US;">ANALISIS
DAN SINTESIS<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; tab-stops: 0in 45.0pt; text-align: justify; text-autospace: none;">
<b><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">4.1 Mekanisme Perubahan Kualitas Air dan
Pengaruhnya Pada Bentos</span></b><b><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; tab-stops: 0in 45.0pt; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Penyebaran bentos di suatu periran umum terkait dengan
keadaan lingkungan yang mempengaruhinya, diantaranya adalah kualitas air di
perairan tesebut. Penyebaran dan munculnya bentos memiliki karakteristiknya
sendiri tergantung pada kondisi lingkungannya. Keanekaragaman bentos ini
berbeda setiap jenis atau spesiesnya tergantung kondisi lingkungannya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; tab-stops: 0in .5in; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Kondisi lingkungan perairan, seperti substrat dasar
perairan yang berpasir dan berbatu, kandungan oksigen terlarut dalam air yang
cukup tinggi (6,48-7,46 mg/l), kandungan organik substrat sebagai sumber
nutrisi (0,04-6,07 %), pH air (7,35-7,56), dan suhu yang tidak terlalu rendah
dan tidak terlalu tinggi. Arthropoda menyukai habitat berbatu yang dan
berpasir, kandungan oksigen terlarut dalam air yang tinggi, serta pH air yang
normal. Menurut McCafferty (19</span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">83</span><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">), beberapa mollusca dapat hidup atau berkembang dengan baik pada
berbagai jenis substrat yang memiliki ketersediaan nutrisi yang berlimpah,
kandungan oksigen terlarut dalam air tinggi dan pH air normal.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; tab-stops: 0in .5in; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Filum plathyhelminthes yang didapatkan kerena kondisi
perairan yang kurang mendukung bagi kehidupan hewan ini, seperti kecepatan arus
yang tinggi dan kandungan oksigen yang cukup besar. Plathyhelmintes dapat
berkembang baik pada perairan yang memiliki kecepatan arus yang rendah.
Sedangkan annelida, terutama dari jenis <i>Tibifex
</i>lebih menyukai lingkungan perairan dengan kadar oksigen yang rendah, hal
ini sesuai dengan yang dinyatakan </span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">S</span><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">astrawijaya (1991), <i>Tubifex </i> banyak ditemukan pada perairan dengan kadar
oksigen yang rendah dan BOD yang cukup tinggi. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; tab-stops: 0in .5in; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Tingginya tingkat kepadatan dari genus <i>Heptagenia </i>disebabkan kondisi lingkungan
perairan yang mendukung kelangsungan hidup genus <i>Heptagenia </i>tersebut, seperti
kondisi substrat berbatu, kandungan oksigen dalam air tinggi dan kecepata arus
yang cukup besar. Menurut McCafferty (1983), <i>Heptagenia </i>merupakan salah satu insekta yang mempunya habitat di
permukaan batu. Selain itu merupakan jenis yang mampu hidup dan beradaptasi
pada arus yang deras, dan kandungan oksigen terlarut yang tinggi. </span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0in 0in 6pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; tab-stops: 0in 45.0pt; text-align: justify; text-autospace: none;">
<b><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">4.2 Jenis – Jenis Permasalahannya Pada
Perubahan Kualitas Air</span></b><b><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: .5in;">
<span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Perubahan kualitas air
di sungai menyebabkan perubahan komposisi komunitas makrozoobentos. Untuk itu
diperlukan suatu upaya pemantauan mengenai status kualitas air ini.
Berkembangnya kegiatan penduduk di Daerah Aliran Sungai (DAS), seperti
bertambahnya pemukiman penduduk, kegiatan industri rumah tangga, dan kegiatan
pertanian, dapat berpengaruh terhadap kualitas airnya, karena limbah yang
dihasilkan dari kegiatan penduduk tersebut dibuang langsung ke sungai.
Perkembangan industri yang semakin cepat, dan intensifikasi air irigasi akan
menyebabkan timbulnya berbagai permasalahan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: .5in;">
<span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Adanya masukan
bahan-bahan terlarut yang dihasilkan oleh kegiatan penduduk di sekitar DAS
sampai pada batas-batas tertentu tidak akan menurunkan kualitas air sungai.
Namun demikian apabila beban masukan bahan-bahan terlarut tersebut melebihi
kemampuan sungai untuk membersihkan diri sendiri (self purification), maka
timbul permasalahan yang serius yaitu pencemaran perairan, sehingga berpengaruh
negatif terhadap kehidupan biota perairan dan kesehatan penduduk yang
memanfaatkan air sungai tersebut. Odum (1993) menjelaskan bahwa komponen biotik
dapat memberikan gambaran mengenai kondisi fisika, kimia, dan biologi dari
suatu perairan. Salah satu biota yang dapat digunakan sebagai parameter biologi
dalam menentukan kondisi suatu perairan adalah hewan makrobentos. Sebagai
organisme yang hidup di perairan, hewan makrobentos sangat peka terhadap
perubahan kualitas air tempat hidupnya sehingga akan berpengaruh terhadap
komposisi dan kelimpahannya. Hal ini tergantung pada toleransinya terhadap
perubahan lingkungan, sehingga organisme ini sering dipakai sebagai indicator
tingkat pencemaran suatu perairan.</span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0in 0in 6pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; tab-stops: 0in 45.0pt; text-align: justify; text-autospace: none;">
<b><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">4.3 Hubungan Antara Menurunnya Kualitas
Perairan dengan Bentos<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6.0pt; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Salah
satu permasalahan yang ada saat</span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">ini adalah semakin menurunnya kualitas air
sejalan dengan makin</span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">meningkatnya berbagai kegiatan penduduk di</span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">sepanjang DAS.
Penurunan kualitas</span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">air Sungai Brantas ini selain diakibatkan
oleh</span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">pencemaran alami
seperti terjadinya erosi dan</span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">limbah pertanian juga dikarenakan oleh</span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">adanya
bahan-bahan organik berupa limbah</span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">dari penduduk sepanjang DAS serta aliran</span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">masuk lainnya
yang turut mempengaruhi</span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">kualitas air.</span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Penambahan bahan
organik maupun</span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">anorganik berupa limbah ke dalam perairan</span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">selain akan mengubah susunan kimia air,
juga</span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">akan
mempengaruhi sifat-sifat biologi dari</span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">perairan tersebut. Banyaknya bahan organik
di</span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">dalam perairan
akan menyebabkan</span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">menurunnya kadar oksigen terlarut di dalam</span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">perairan dan
jika keadaan ini berlangsung lama</span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">akan menyebabkan perairan menjadi anaerob,</span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">sehingga
organisme aerob akan mati. Selain itu</span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">diketahui juga bahwa banyak senyawa
organic</span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">yang bersifat
toksik seperti fenol, pestisida,</span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">surfaktan, dan lain-lain dapat menimbulkan</span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">kematian
organisme seperti plankton, bentos</span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">dan ikan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; tab-stops: 0in 45.0pt; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Makrozoobentos
terdapat diseluruh</span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">badan sungai mulai dari hulu sampai ke
hilir.</span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dengan keberadaan
makrobentos yang</span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">hidupnya menetap dengan waktu yang
relative</span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">lama, maka
makrobentos ini dapat digunakan</span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">untuk menduga status suatu perairan.</span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Penggunaan
makrobentos sebagai penduga</span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">kualitas air dapat digunakan untuk</span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">kepentingan
pendugaan pencemaran baik yang</span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">berasal dari point source pollution maupun
diffuse</span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">source
pollution.</span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Bertitik tolak dari pemikiran tersebut,</span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">maka penelitian ini perlu untuk dilakukan.</span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Melalui
serangkaian pengamatan, pengukuran</span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">sifat fisika-kimia air dan keanekaragaman
jenis</span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">hewan makrozoobentos,
dapat ditentukan</span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">status kualitas perairan. Data</span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">yang diperoleh
diharapkan dapat bermanfaat</span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">sebagai masukan bagi Pemerintah Daerah</span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">dalam
perencanaan pembangunan dan</span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">pengendalian pencemaran</span><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;"><o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; tab-stops: 0in 45.0pt; text-align: justify; text-autospace: none;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; tab-stops: 0in 45.0pt; text-align: justify; text-autospace: none;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; tab-stops: 0in 45.0pt; text-align: justify; text-autospace: none;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; tab-stops: 0in 45.0pt; text-align: justify; text-autospace: none;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; tab-stops: 0in 45.0pt; text-align: justify; text-autospace: none;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; tab-stops: 0in 45.0pt; text-align: justify; text-autospace: none;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; tab-stops: 0in 45.0pt; text-align: justify; text-autospace: none;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; tab-stops: 0in 45.0pt; text-align: justify; text-autospace: none;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; tab-stops: 0in 45.0pt; text-align: justify; text-autospace: none;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; tab-stops: 0in 45.0pt; text-align: justify; text-autospace: none;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; tab-stops: 0in 45.0pt; text-align: justify; text-autospace: none;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; tab-stops: 0in 45.0pt; text-align: justify; text-autospace: none;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; tab-stops: 0in 45.0pt; text-align: center; text-autospace: none;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">BAB V<o:p></o:p></span></b></div>
<div align="center" class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 300%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; tab-stops: 0in 45.0pt; text-align: center; text-autospace: none;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 300%; mso-ansi-language: EN-US;">PENUTUP<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; tab-stops: 0in 45.0pt; text-autospace: none;">
<b><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">5.1 Kesimpulan<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l5 level1 lfo10; mso-pagination: none; tab-stops: 0in list .25in left 45.0pt; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;">·<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">Daerah aliran
sungai adalah suatu wilayah daratan yang merupakan satu kesatuan dengan sungai
dan anak-anak sungainya, yang berfungsi menampung, menyimpan, dan mengalirkan
air yang berasal dari curah hujan ke danau atau ke laut secara alami, yang
batas di darat merupakan pemisah topografis dan batas di laut sampai dengan
daerah perairan yang masih terpengaruh aktivitas daratan.<b><o:p></o:p></b></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l5 level1 lfo10; mso-pagination: none; tab-stops: 0in list .25in left 45.0pt; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="ES" style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 150%;">·<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Bentos adalah organisme
air yang mendiami dasar perairan dan tinggal di dalam atau pada sedimen dasar
periran yang berperan penting dalam proses dekomposisi dan ineralisasi material organik yang memasuki
periran (Cole, 1983).</span><span lang="ES" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .25in; mso-list: l0 level1 lfo5; mso-margin-bottom-alt: auto; tab-stops: 0in list .25in left 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;">·<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: SV;">Perubahan
beberapa parameter kualitas air, cepat atau lambat akan diikuti oleh perubahan
struktur komunitas organisme di perairan tersebut. Wilhm (1975) mengemukakan bahwa,
ada beberapa anggota komunitas makrozoobentos yang mampu beradaptasi dengan
perubahan-perubahan lingkungan yang sangat ekstrim sekaligus.
Organisme-organisme ini dapat digolongkan sebagai indikator biologi perairan.</span><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;"><o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l0 level1 lfo5; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;">·<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">Pranarka dan
Moeljarto (1996) menyebutkan bahwa istilah pemberdayaan adalah terjemahan dari
kata <i>empowerment. </i>Kata <i>empowerment</i> berasal dari kata dasar <i>power</i> dan selanjutnya bisa diartikan
sebagai <i>an empowering </i>atau <i>being</i>. Singkatnya, masyarakat yang
berpenghasilan rendah atau berada disekitar garis kemiskinan dapat digolongkan
sebagai masyarakat yang <i>powerless </i>(tidak
berdaya).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .25in; mso-list: l0 level1 lfo5; mso-margin-bottom-alt: auto; tab-stops: 0in list .25in left 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;">·<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Metode
<i>Bentos Development Training</i> yaitu
menerapkan sistem pelatihan kepada masyarakat dengan memberikan pengetahuan
kepada masyarakat tentang pengaruh bentos dalam perairan.</span><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;"><o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .25in; mso-list: l0 level1 lfo5; mso-margin-bottom-alt: auto; tab-stops: 0in list .25in left 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;">·<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Metode
<i>Bentos Development Training</i> dalam
memberdayakan Dokter Air di Indonesia</span><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">
adalah sebuah kelembagaan untuk mengenalkan tentang pengelolaan</span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> konservasi</span><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> sumberdaya air yang harus memperhatikan aspek penguatan
masyarakat madani (<i>civil
society</i>) di setiap jenjang
masyarakat</span><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;"><o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormalCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; tab-stops: 0in 21.3pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">5.2 Saran<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; tab-stops: .5in; text-align: justify;">
<b> </b><span lang="IN">Saran dari penulisan ini, setelah
menganalisa dari data yang di peroleh, untuk me</span>mberdayakan masyarakat menjadi Dokter Air, maka perlu kiranya sebuah <span lang="EN-GB">penguatan masyarakat madani (<i>civil society</i>) di setiap jenjang masyarakat,
dari masyarakat tingkat (berskala) kompleks atau (tingkat) nasional</span>. Selain itu, pemerintah diharapkan tidak lagi
jadi <span lang="EN-GB">pemain tunggal atau <i>big
boss </i>dalam pengelolaan lahan dan air untuk pemantapan ketahanan pangan secara
nasional. Tapi pemerintah diharapkan menjadi satu dan bersama dalam
membangun sumberdaya air di Indonesia dalam mencapai cita-cita bersama yang di
inginkan.<o:p></o:p></span></div>
<span lang="IN" style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;"><br clear="all" style="mso-special-character: line-break; page-break-before: always;" />
</span>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="tab-stops: 60.0pt; text-align: center;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US;">DAFTAR
PUSTAKA<o:p></o:p></span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="tab-stops: 60.0pt; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-align: justify; text-indent: -1in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;">Abel. P.D 1989. <i>Water pollution
biology</i>. John Wiley and Soons. New York. 231.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-align: justify; text-indent: -1in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-align: justify; text-indent: -1in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;">Alaerts, G. dan Santika, S.S. 1987. <i>Metode Penelitian Air</i>.
Penerbit Usaha Nasional. Surabaya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-align: justify; text-indent: -1in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-align: justify; text-indent: -1in;">
<span style="font-family: "TimesNewRoman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: TimesNewRoman;">Bappedal Jateng. 2002. <i>Laporan Akhir, Penyusunan Profil Lingkungan
DAS Babon di Jawa Tengah</i>. Semarang.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin: 0in 0in 6pt 70.9pt; text-align: justify; text-indent: -70.9pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Barus, T. A. 2004. <i>Pengantar Limnologi Studi Tentang Ekosistem Air Daratan. </i>Program
Studi Biologi USU FMIPA. Medan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0in 0in 6pt 70.9pt; text-align: justify; text-indent: -70.9pt;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0in 0in 6pt 70.9pt; text-align: justify; text-indent: -70.9pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Barus, T. A. 2004. <i>Faktor-Faktor Lingkungan Abiotik Dan
Keanekaragaman Plankton Sebagai Indikator Kualitas Perairan Danau Toba</i>. Journal
Mahasiswa Dan Lingkungan XI: 61-70.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0in 0in 6pt 70.9pt; text-align: justify; text-indent: -70.9pt;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0in 0in 6pt 70.9pt; text-align: justify; text-indent: -70.9pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Barus, T. A. 2005. <i>Peranan Kelembagaan Dan Pendidikan Lingkungan Dalam Pengelolaan
Ekosistem Danau Toba. </i>Nur Edukasi. Jurnal Ilmuah Pendidikan II:6.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0in 0in 6pt 70.9pt; text-align: justify; text-indent: -70.9pt;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0in 0in 6pt 70.9pt; text-align: justify; text-indent: -70.9pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Barnes, R,S.K & K. H. Mann. 1994. <i>Fundamental of aquatic ecology</i>. Backwell
Scientific Publication. Oxford. Hlm 13, 14. </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0in 0in 6pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0in 0in 6pt 70.9pt; text-align: justify; text-indent: -70.9pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Cole, G.A. 1983. <i>Buku
Teks Limnologi</i>. Dewan Bahasa Dan Pustaka Kementrian Pendidikan Malaysia,
Kuala Lumpur. Hlm 73-78.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0in 0in 6pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0in 0in 6pt 70.9pt; text-align: justify; text-indent: -70.9pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Hutchison, G. E. 1993. A. <i>Treatise on limnology (Zoobenthons).</i> Vol IV. New York: Jhon Wiley
And Sons Inc. P. 153.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0in 0in 6pt 70.9pt; text-align: justify; text-indent: -70.9pt;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0in 0in 6pt 70.9pt; text-align: justify; text-indent: -70.9pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Mccafferty, W. P. 1983. <i>Aquatic Entomology</i>. Boston: Jones & Bartlett Publishers, Inc.
Pp. 98-102. </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin: 0in 0in 6pt 70.9pt; text-align: justify; text-indent: -70.9pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-indent: -1in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;">Nurmayanti.
2002. <i>Kontribusi Limbah domestik terhadap Kualitas Air Kaligarang Semarang. </i>Program
Pasca Sarjana Universitas Gajahmada. Yogyakarta</span><span style="font-family: "TimesNewRoman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: TimesNewRoman;">.</span><i><span style="font-family: "TimesNewRomanPS-ItalicMT","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: TimesNewRomanPS-ItalicMT;"><o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin: 0in 0in 6pt 70.9pt; text-align: justify; text-indent: -70.9pt;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0in 0in 6pt 70.9pt; text-align: justify; text-indent: -70.9pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;">Pranarka, A.M.W. dan V. Moeljarto. 1996. <i>Pemberdayaan (Empowerment) <u>dalam </u>Pemberdayaan:
Konsep, Kebijakan dan Implementasi ( Penyunting O.S Prijono dan A.M.W Pranarka
) Centre For Strategic For International Studies</i> . Jakarta<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0in 0in 6pt 70.9pt; text-align: justify; text-indent: -70.9pt;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0in 0in 6pt 70.9pt; text-align: justify; text-indent: -70.9pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Odum, E.P. 1993. <i>Dasar-Dasar
Ekologi</i>. Edisi Ketiga. Alih Bahasa : Samingan, T. Gadjah Mada University
Press. Yogyakarta.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0in 0in 6pt 70.9pt; text-align: justify; text-indent: -70.9pt;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0in 0in 6pt 70.9pt; text-align: justify; text-indent: -70.9pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Odum, E.P. 1994. <i>Dasar-Dasar
Ekologi</i><b>.</b> Edisi Ketiga.
Universitas Gadjah Mada Press, Yogyakarta (Penerjemah Tjahjono Samingar). Hlm.
370, 374-375, 386.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0in 0in 6pt 70.9pt; text-align: justify; text-indent: -70.9pt;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0in 0in 6pt 70.9pt; text-align: justify; text-indent: -70.9pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;">Riyadi, S. 1984. <i>Pencemaran Air</i>. Karya Anda,
Surabaya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin: 0in 0in 6pt 70.9pt; text-align: justify; text-indent: -70.9pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-align: justify; text-indent: -1in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;">Sumarno. 2000. <i>Degradasi Lingkungan</i><b>.</b> Hand Out Kuliah. Magister Ilmu Lingkungan, UNDIP. Semarang<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="margin: 0in 0in 6pt 70.9pt; text-align: justify; text-indent: -70.9pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-align: justify; text-indent: -1in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;">Suriawiria, Unus. 1996.<i> Air</i><b> </b><i>dalam Kehidupan
dan Lingkungan yang Sehat</i><i>.</i> Penerbit
Alumni. Bandung.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin: 0in 0in 6pt 70.9pt; text-align: justify; text-indent: -70.9pt;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0in 0in 6pt 70.9pt; text-align: justify; text-indent: -70.9pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;">Suriani, N.L. 2000. <i>Tingkat Pencemaran Air Sungai Bandung Bagian Hilir Ditinjau Dari Sifat
Fisika-Kimia Dan Jenis Hewan Makrozobentosdi Denpasar Selatan, Bali</i>.
Program, Pascaserjana Institute Pertanian Bogor. Bogor. 60 H<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0in 0in 6pt 70.9pt; text-align: justify; text-indent: -70.9pt;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0in 0in 6pt 70.9pt; text-align: justify; text-indent: -70.9pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Sastrawijaya</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;">.</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;"> 1991</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;">.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">
<i><span lang="IN">Pencemaran Lingkungan</span></i></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;">.</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">
PT. Rineka Cipta; Jakarta.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0in 0in 6pt 70.9pt; text-align: justify; text-indent: -70.9pt;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0in 0in 6pt 70.9pt; text-align: justify; text-indent: -70.9pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Setyobudiandi, I. 1997. <i>Makrozoobentos</i><b>.</b><i>
</i>Bogor: Institut Pertanian Bogor.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0in 0in 6pt 70.9pt; text-align: justify; text-indent: -70.9pt;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0in 0in 6pt 70.9pt; text-align: justify; text-indent: -70.9pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Trihadiningrum, Y. & I. Tjondronegoro. 1998. <i>Makroinvertebrata Sebagai Bioindikator
Pencernaan Badan Air Tawar Di Indonesia</i> : Lingkungan & Pembangunan 18
(1): 45 – 60.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0in 0in 6pt 70.9pt; text-align: justify; text-indent: -70.9pt;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0in 0in 6pt 70.9pt; text-align: justify; text-indent: -70.9pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;">UUD RI. 2004. Sumberdaya Air. Undang-Undang Nomor 7
Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air.</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;">Negara Republik Indonesia Nomor 4377. Jakarta.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin: 0in 0in 6pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 67.5pt; tab-stops: 60.0pt; text-align: justify; text-indent: -67.5pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US;">Wilhm, J.L.
1975. <i>Biological indicators of pollution</i>.
P: 375-402. In. B.A. Whitton (ed) River Ecology Blackweel scientific
Publication. Oxpord. 725 h<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 67.5pt; tab-stops: 60.0pt; text-align: justify; text-indent: -67.5pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; tab-stops: 0in 45.0pt center 198.3pt; text-align: justify; text-autospace: none;">
<br /></div>
Blognya AMPUN DEVINhttp://www.blogger.com/profile/10981957168816044321noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8019538986222439466.post-12214842695307021532012-12-26T05:39:00.003-08:002012-12-26T05:39:40.108-08:00Lomba Blog airpureit<a href="http://lombablogpureit.blogdetik.com/" nbsp="nbsp" target="_blank" title="Lomba Blog #airpureit Berhadiah Utama Rp 10 Juta!"><img src="http://lombablogpureit.blogdetik.com/files/2012/11/1ed2e73f4adfbbe8830d806aaca153d1_banner-lomba-pureit-300.gif" /></a>Blognya AMPUN DEVINhttp://www.blogger.com/profile/10981957168816044321noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8019538986222439466.post-11698552393995064762012-07-30T11:03:00.001-07:002012-07-30T11:05:51.612-07:00Asary Mahasiswa FPIK UB Ikuti EAS Congress 2012 di Korea Selatan<a href="http://prasetya.ub.ac.id/berita/Dua-Mahasiswa-UB-Ikuti-EAS-Congress-2012-di-Korea-Selatan-10933-id.html"></a>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgYE57kVnvGWVwVbPWHjkcJ1ufCXLp8HqQZUWdKKZTXrHix3sUCW2XBSjkb0bLQqaL8VLLZZKdD2thjEUZIg-hjqDzDqp57p-rUfxT25qivXR86I8CEVBuOBSyZW838H-6G2bwE9yPdLqhz/s1600/DSC00198.JPG" imageanchor="1" style="margin-left:1em; margin-right:1em"><img border="0" height="240" width="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgYE57kVnvGWVwVbPWHjkcJ1ufCXLp8HqQZUWdKKZTXrHix3sUCW2XBSjkb0bLQqaL8VLLZZKdD2thjEUZIg-hjqDzDqp57p-rUfxT25qivXR86I8CEVBuOBSyZW838H-6G2bwE9yPdLqhz/s320/DSC00198.JPG" /></a></div>
Dua mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) mengikuti kegiatan East Asian Seas (EAS) Congress 2012 di Changwon City, Korea Selatan pada Senin-Jumat (9-13/7) yang lalu. Mereka adalah Mauhammad Asary dan Rio Rizky Febriana. Dalam acara tersebut dihadiri Menteri Perhubungan Darat dan Kelautan Korea Selatan, Kwon Do Youp.EAS Congress yang dilaksanakan setiap dua tahun sekali tersebut membahas tentang peluang dan tantangan dalam membangun blue economy di negara-negara asia timur laut.
"Konsep blue economy merupakan pendayagunaan sumberdaya yang disediakan oleh lingkungan perairan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat," papar Asary.
Dalam kongres tersebut Asary dan Rio fokus terlibat dalam Youth Forum. Youth Forum merupakan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) perwakilan para pemuda dari negara-negara asia timur laut untuk membahas potensi blue economy yang terdapat di masing-masing negara.
Asary dan Rio menggagas optimalisasi mangrove sebagai ekowisata untuk peningkatan ekonomi masyarkat.
"Mangrove sangat potensial untuk menjaga dan dijadikan tempat wisata sehingga mendukung kegiatan blue economy di Indonesia," papar mahasiswa Manajemen Sumberdaya Perairan (MSP) itu.
Dengan acara FGD ini selain mengetahui potensi di setiap negara, masing-masing perwakilan bisa memberikan saran untuk pengembangan blue economy ke depannya. [rian]
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhrMM4ihwVorb19WrDYdJskdytDK5dkt25lvOG014rWgTFlquMbfoQFnEWyPycfnkKbUCLvwxa-5RmdHq0chOn4QPq7BBic7lt2dS2K-tQkxNKw-G_epn5u88zpERtJW0pRZInviJ4a-w_u/s1600/DSC00184.JPG" imageanchor="1" style="margin-left:1em; margin-right:1em"><img border="0" height="320" width="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhrMM4ihwVorb19WrDYdJskdytDK5dkt25lvOG014rWgTFlquMbfoQFnEWyPycfnkKbUCLvwxa-5RmdHq0chOn4QPq7BBic7lt2dS2K-tQkxNKw-G_epn5u88zpERtJW0pRZInviJ4a-w_u/s320/DSC00184.JPG" /></a></div>Blognya AMPUN DEVINhttp://www.blogger.com/profile/10981957168816044321noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8019538986222439466.post-89288710394383778452012-07-30T11:00:00.000-07:002012-07-30T11:11:56.251-07:00The Waste of Oil Palms Delivers UB’s Students to IYC CompetitionThe Waste of Oil Palms Delivers UB’s Students to IYC Competition
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi5JXVBbiRIVKzS6-cD43ApXkIWZlLXFuHX35f-YuM-X95i3wFXhiFlsAy2xuSzYR29SJdTyQLi6tO7-MoNI4Va0vqPDKb0BoXvflacCfh-eqHIRmGxVOscQc2Q5s6xV3ATCXT5e3i9y_nT/s1600/DSC04726.JPG" imageanchor="1" style="clear:left; float:left;margin-right:1em; margin-bottom:1em"><img border="0" height="240" width="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi5JXVBbiRIVKzS6-cD43ApXkIWZlLXFuHX35f-YuM-X95i3wFXhiFlsAy2xuSzYR29SJdTyQLi6tO7-MoNI4Va0vqPDKb0BoXvflacCfh-eqHIRmGxVOscQc2Q5s6xV3ATCXT5e3i9y_nT/s320/DSC04726.JPG" /></a></div>
The big effect of oil palms’ waste on water pollution brings the student of Faculty of Fisheries and Marine Sciences (FPIK) Universitas Brawijaya (UB), Muhammad Asary, to go forward on the Competition of Indonesia Youth Conference (IYC) on 3-6 July in Jakarta.
Asary said that the disposed oil palms’ waste can contaminate aquatic ecosystems, threatening public health, also will increase the content of Pb (lead) in soil.
This effect will get bigger if it occurs in Central Kalimantan where the soil condition is dominated by peatlands.
''Most of the land in Central Kalimantan is peatland which contains very little nutrients. If oil palms’ waste which contains lead contaminate peatlands, the soil will become less fertile for growing crops,'' said Asary.
In his essay presentation, Asyari also provides the solutions to address the pollution from the waste of Palm Oil which is generally caused by large companies.
The offered solutions from the sixth semester student are two things. First, the government should be more selective to the companies that deal directly with the processing of palm oil.
''The government should be more selective against the companies relating to oil palm. Government must be smarter to choose between companies that do not damage the environment and more responsible,'' said Asyari.
The second solution is waste treatment process in order to become more efficient, such as, by utilizing the waste into nutrients for the plants.
''The peat is lack of nutrients, using the waste of empty bunches of processed oil palm can obtain nutrients which are needed by the plants,'' he said.
As stated by Asyari through the processes of processing, refining, and keeping will gain 25% of soil nutrients. The content of empty bunches that can enrich the soil contains Magenesium (Mg), Calcium (Ca) and Phosphorus (P).
To advance to national level, he must be able to set aside 500 contestants from universities across East Java. In addition to UB, East Java itself for IYC 2012 also sends the participants from Universitas Airlangga Surabaya.
“In addition as a medium of ideas exchange, IYC 2012 Forum is also for cultural exchange. Because later in Jakarta, I also had to perform a traditional dance Tanjung Putih (white cape) from Central Kalimantan,'' he said.
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEglerI6uwuot5bnO1Stkb7sqwyetBxPRgkG6tv62NFa6fRH1yrZRxKKL4KtepUIwOihsD0bzErrs7deQQ8N2bn-KViEnilsKt8wnCoye9bCQv_leeBocZLVL2M3PjJmpRla4H_R8tMWLHEO/s1600/keren.jpg" imageanchor="1" style="margin-left:1em; margin-right:1em"><img border="0" height="240" width="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEglerI6uwuot5bnO1Stkb7sqwyetBxPRgkG6tv62NFa6fRH1yrZRxKKL4KtepUIwOihsD0bzErrs7deQQ8N2bn-KViEnilsKt8wnCoye9bCQv_leeBocZLVL2M3PjJmpRla4H_R8tMWLHEO/s320/keren.jpg" /></a></div>
Although it is from Central Kalimantan, but in IYC competition, he will become a representative of UB in presenting the projects of environment conservation.
In addition to concern in the problems of oil palm’s waste, currently Asyari is active in Indonesia Youth Water (IYW) community. IYW is a community concerning to environment, particularly water issues, such as, how to maintain water wellspring resources. Currently, the members have spread outside Malang. [Oky]Blognya AMPUN DEVINhttp://www.blogger.com/profile/10981957168816044321noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8019538986222439466.post-12594455577330571832012-07-30T10:50:00.000-07:002012-07-30T10:50:35.400-07:00Profile of Indonesian Youth WaterPROFILE
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjpGaoBiZ8B4pkzcz5bmDfWX77wm96kkwyhm_QWN6itbFdXKQ-46A6ITADgu2TmrGAlCVJrLwLsMo6r7VCcKnzKYI_JHZhyphenhyphen1f6TBKb_Ki9STlJjYSmeR9s0pWW752c32-82KDyvXzsfPSHE/s1600/IYW+FIX.jpg" imageanchor="1" style="clear:left; float:left;margin-right:1em; margin-bottom:1em"><img border="0" height="285" width="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjpGaoBiZ8B4pkzcz5bmDfWX77wm96kkwyhm_QWN6itbFdXKQ-46A6ITADgu2TmrGAlCVJrLwLsMo6r7VCcKnzKYI_JHZhyphenhyphen1f6TBKb_Ki9STlJjYSmeR9s0pWW752c32-82KDyvXzsfPSHE/s320/IYW+FIX.jpg" /></a></div>
Indonesian Youth Water adalah merupakan organisasi yang bergerak dibidang edukasi khususnya dibidang lingkungan. Selain itu organisasi ini baru terbentuk pada tanggal 23 Mei 2011. IYW sendiri di Inisiasi dan di gerakan oleh para pemuda yang peduli terhadap perairan. Kita percaya dan meyakini bahwasannya pada saat ini real action adalah suatu solusi dari semua permasalahan yang terjadi khususnya dibidang perairan. Melihat semakin buruknya kondisi perairan di Indonesia, membuat kita merasa perlu dan harus melakukan sebuah aksi untuk memberikan sebuah solusinya.
IYW sendiri mempunyai Visi yaitu :
• VISI
Terciptanya para generasi muda bangsa yang bermatabat, berjiwa sosial dan membawa perubahan positif bagi sesama dalam upaya mendukung keberlanjutan perairan Indonesia di masa akan datang.
• MISI
1. ( Care, soft skill & active) Meningkatkan kepedulian, kemampuan, dan peran aktif generasi muda, masyarakat umum, dan pemerintah dalam mengelola dan memanfaatkan perairan secara bijaksana dan lestari.
2. ( Agreements) Membangun kesepakatan para pemangku kepentingan baik pemuda, masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan dan pemanfaatan perairan secara terpadu dan kontinuitas.
3. ( Networking ) Memperluas kerjasama baik regional dan internasional dalam pengelolaan perairan secara bijak dan lestari.
Indonesian Youth Water sendiri membuat sebuah proyek pertama di awal pembentukan ini. Dimana proyek ini kita beri nama dengan “ Go Water, For Future and Forever ” yaitu proyek mempunyai sebuah misi yaitu mengajak masyarakat agar bersama-sama peduli terhadap keberlangsungan perairan dan juga dapat mengedukasi betapa pentingnya air untuk kehidupan.
Daerah aliran sungai adalah suatu wilayah daratan yang merupakan satu kesatuan dengan sungai dan anak-anak sungainya, yang berfungsi menampung, menyimpan, dan mengalirkan air yang berasal dari curah hujan ke danau atau ke laut secara alami, yang batas di darat merupakan pemisah topografis dan batas di laut sampai dengan daerah perairan yang masih terpengaruh aktivitas daratan. Pengelolaan wilayah pesisir mencakup tidak saja mencakup wilayah laut dan daratan sekitar pantai, tetapi juga harus memperhatikan daerah aliran sungai sebagai masukan materi baik berupa aliran air tawar, sedimen, dan berbagai limbah dari berbagai akitivitas di sekitar DAS yang akhirnya masuk ke lingkungan laut. Sungai sangat penting dalam pengelolaan wilayah pesisir, karena fungsi-fungsinya untuk transportasi, sumber air bagi masyarakat, perikanan, pemeliharaan hidrologi, rawa dan lahan basah.
Air merupakan komponen lingkungan yang penting bagi kehidupan. Makhluk hidup di muka bumi ini tak dapat terlepas dari kebutuhan akan air. Air merupakan kebutuhan utama bagi proses kehidupan di bumi, sehingga tidak ada
kehidupan seandainya di bumi tidak ada air. Namun demikian, air dapat menjadi malapetaka bilamana tidak tersedia dalam kondisi yang benar, baik kualitas maupun kuantitasnya. Air yang relatif bersih sangat didambakan oleh manusia, baik untuk keperluan hidup sehari-hari, untuk keperluan industri, untuk kebersihan sanitasi kota, maupun untuk keperluan pertanian dan lain sebagainya.
Kajian global kondisi air di dunia yang disampaikan pada World Water Forum II di denhaag tahun 2000, memproyeksikan bahwa tahun 2025 akan terjadi krisis air di beberapa negara. Meskipun Indonesia termasuk 10 negara kaya air namun krisis air diperkirakan akan terjadi juga, sebagai akibat dari kesalahan pengelolaan air.
Pengelolaan lahan dan air berbasis masyarakat madani untuk ketahahanan pangan dinilai akan lebih baik dibandingkan jika ditangani sendiri pemerintah,
atau diserahkan begitu saja pada masyarakat. Dalam masyarakat terbuka, peran pelaku ekonomi akan banyak mendominasi pertanian pangan, dan akan membuat posisi petani kekurangan insentif untuk giat berproduksi. Pemberdayaan kelembagaan harus berorientasi pada pemantapan ketahanan pangan, yang mana
hal ini merupakan masalah hidup dan matinya sebuah masyarakat atau bangsa. Jika ketahanan pangan tidak dapat dicapai dalam waktu dekat, maka masa depan
masyarakat Indonesia akan lebih suram dibandingkan dengan yang terjadi dewasa
ini. Dalam revitalisasi pembangunan pertanian antara lain ditekankan perlunya peningkatan produksi pangan sekitar 2 juta ton, atau ekivalen dengan tambahan lahan pertanian sekitar 600 ribu ha.
Co.Founder ( Muhammad Asary )Blognya AMPUN DEVINhttp://www.blogger.com/profile/10981957168816044321noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8019538986222439466.post-23513085090249105872012-07-30T10:34:00.002-07:002012-07-30T10:34:26.912-07:00Duta Lingkungan Hidup Malang 2011 ( Muhammad Asary )<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiWsEg1VyMrGdIqP_0rJZDT3AxVkLd8JuEwnws-kcUpBLtFnWdVYo_4aARbfYIPIQ3qo_UjOcRjEkCi6FfxyCjXpjsfRHe1pOzPW-mlRRh8sE-HhyphenhyphenWfdHQaQam2hheq0kzn7q9tQzaNt0WX/s1600/DUTA+LINGK.+HIDUP+TERBARU%2521.jpg" imageanchor="1" style=""><img border="0" height="320" width="230" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiWsEg1VyMrGdIqP_0rJZDT3AxVkLd8JuEwnws-kcUpBLtFnWdVYo_4aARbfYIPIQ3qo_UjOcRjEkCi6FfxyCjXpjsfRHe1pOzPW-mlRRh8sE-HhyphenhyphenWfdHQaQam2hheq0kzn7q9tQzaNt0WX/s320/DUTA+LINGK.+HIDUP+TERBARU%2521.jpg" /></a>Blognya AMPUN DEVINhttp://www.blogger.com/profile/10981957168816044321noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8019538986222439466.post-37822457719390001632011-06-21T07:31:00.000-07:002011-06-21T07:38:46.045-07:00Berawal Dari Kertas Kecil Menjadi Sebuah Pergerakan Untuk Perubahan<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgq0qNIMsl1TVZ1BHSvnYy6BRAMd_tR9GHMBFka6wtvzNLKikLbuhom3erLGHHL4xdpL5jFSqXPFJC85ogtaXjhQKPtSJwPDsQf_HYztUHm6v7Ij83CPi9JKdHsZUxUCPV0qzFCwnMbu7M2/s1600/duta+1.jpg"><img style="cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgq0qNIMsl1TVZ1BHSvnYy6BRAMd_tR9GHMBFka6wtvzNLKikLbuhom3erLGHHL4xdpL5jFSqXPFJC85ogtaXjhQKPtSJwPDsQf_HYztUHm6v7Ij83CPi9JKdHsZUxUCPV0qzFCwnMbu7M2/s320/duta+1.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5620682170835970994" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh2EHwJ0NbDSEyTKxC7TmNd9BMLlxGS850IpFrJDV9EK4f5msYvnmgbkW2VvH36oKaerX8JOoRb4Q-Y2v9fr4BD3m2WyuPlgksAgzVUO0uOh9bTpKIjppETgEYX1QcVPtGmI4C6Z0wJbJdL/s1600/duta+1.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 214px; height: 320px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh2EHwJ0NbDSEyTKxC7TmNd9BMLlxGS850IpFrJDV9EK4f5msYvnmgbkW2VvH36oKaerX8JOoRb4Q-Y2v9fr4BD3m2WyuPlgksAgzVUO0uOh9bTpKIjppETgEYX1QcVPtGmI4C6Z0wJbJdL/s320/duta+1.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5620681326762047938" /></a><br /><span style="font-weight:bold;">Berawal Dari Kertas Kecil Menjadi Sebuah<br /> Pergerakan Untuk Perubahan</span><br /><br /> Siapa yang tidak mengenal kampus Universitas Brawijaya atau yang sering dikenal dengan UB. Kampus terbesar dan juga kampus unggulan di Malang ini memiliki banyak kisah bagiku. Setiap cerita dan kehidupan sehari-hariku selalu berawal dari kampus biru ini. Tepatnya ketika ku menemukan sebuah lembaran kecil yang berisi pengumuman tentang kompetisi Duta Lingkungan Hidup Malang 2011. Sungguh suatu yang sangat menarik sekali tentang kompetisi ini. Tapi sebenarnya ada sesuatu hal lain yang membuatku tertarik untuk mengikuti kompetisi ini yaitu bukan karena ingin menjadi pemenang, melainkan hadiah yang ditawarkan jika menjadi Duta Lingkungan Hidup yaitu bibit pohon dan juga uang tunai. Sungguh membuatku tertarik untuk mengikutinya. Karena selama ini aku kebingungan dengan mencari sebuah pendananaan untuk kegiatan bakti sosial yang aku buat bersama teman-teman. Bakti sosial ini sendiri harus mempunyai pendanaan yang cukup dan juga dukungan dari semua pihak, khususnya civitas akademika fakultas perikanan dan ilmu kelautan. Tapi, tidak semudah organisasi lain yang bisa menggunakan proposal dalam pencarian dana. Untuk ku dan kawan-kawanku di Indonesian Youth Water, mencari dana melalui proposal adalah sebuah perlawanan yang memerlukan tenaga ekstra. Karena kami sendiri terbentuk secara mandiri, tidak ada yang mendampingi dan juga karena kami hanya seorang pemuda yang peduli terhadap keberlansungan perairan. Mungkin kawan-kawan yang berkecimpung dalam organisasi pasti mengerti dalam kondisi hal seperti ini. <br /> Kebingungan yang saya ceritakan diatas akhirnya menemukan titik terang dan membuat semua yang harapkan terbuka untuk menjadi sebuah kenyataan. Dengan pemikiran yang matang dan harapan untuk mendapatkan sebuah keindahan, saya memberanikan diri untuk mendaftar kompetisi pemilihan Duta Lingkungan Hidup Malang 2011. Dengan memenuhi segala persyaratan yang harus dipenuhi dan juga harus membuat sebuah essay tentang lingkungan, maka kucoba untuk membuatnya dengan penuh harapan jika sebuah essay yang kutulis adalah sebuah harapan dariku. Tuhan memang maha mendengar dan mengetahui, akhirnya harapan yang kutulis menjadi kenyataan, akhirnya aku bisa lolos dalam seleksi pertama. Dan harus melewati 3 tahap lagi untuk menjadi seorang Duta Lingkungan. Dengan sebuah semangat dan harapan yang kuat, kuterus mencoba untuk melewati semua tahap. <br /> Akhirnya tidak terduga-duga ku bisa melewati semua tahap itu dan sampai pda grand final Duta Lingkungan. Sungguh sesuatu yang sangat menggembiraakan, ketika ku bisa masuk dalam grand final dengan lolos seleksi dari beberapa ratus mahasiswa dan juga 10 finalis unggulan dan akhirnya menjadi 3 finalis. Masih tidak percaya pada kondisi ini, karena kuanggap ini semua masih terasa sebuah mimpi. Tapi ku ingat sebuah kata pepatah , sebuah usaha yang keras pasti ada sebuah jalan yang terang. Mungkin ini adalah hasil dari usahaku. Sehingga bisa membuat semua menjadi kenyataan. Masuk pada 3 finalis Duta Lingkungan Hidup aku harus sungguh – sungguh membuat sebuah pergerakan dari finalis yang lain. Untungnya kawan-kawanku kuliah di Manajemen Sumberdaya Perairan’09 selalu memberiku semangat dan dukungan yang besar. Sungguh suatu hal yang beda ketika ku melihat kawan-kawan setia dan respect padaku untuk semangat menang menjadi Duta Lingkungan. Hal tersebut membuatku semakin semangat jika sebenarnya inilah jalanku dan inilah caraku. Sampailah pada tahap seleksi 3 finalis yaitu menjawab pertanyaan yang diberikan oleh para juri, sungguh pertanyaan yang membuat semua akan berubah jika ku tak bisa menjawab pertanyaan yang diberikan para dewan juri.<br /> Tapi semua terasa berubah ketika ku menjawab pertanyaan dari juri, karena pertanyaan yang diberikan sangatlah memberikan sebuah gambaran tentang bagaimana ku memulai sebuah pergerakan untuk perubahan bagi lingkungan. Sangatlah bisa kujawab, bagaimana aku memulainya dan bagaimana aku melakukannya, yaitu dengan kujawab dengan Indonesian Youth Water. Tak perlu ku ceritakan panjang lebar tentang bagaimana Indonesian Youth Water memulai sebuah pergerakannya, tapi ku bisa menceritakan jika kita hanya menginginkan perubahan. Sampailah pada puncaknya, yaitu pengumuman siapa Juara Favorit Duta Lingkungan Hidup Malang 2011. Sungguh hati terasa bedetak sangat kencang, karena inilah yang akan membuatku bisa memulai pergerakan. Dan diberitahukan juara Favorit Duta Lingkungan Hidup Malang 2011 adalah M.Asary, sungguh sesuatu yang tidak bisa kupercaya jika aku adalah pemenangnya. Tapi ku sadar inilan jalah tuhan yang sebenarnya kudapatkan jika berharap sesuatu yang suci dangan memberikan sebuah harapan yang pasti bagi sesama. Dan kumulai percaya pergerakan yang kuharapkan ini akan menjadi sebuah pergerakan perubahan bagi sesama. Karena tidak lagi ku harus memikirkan bagaimana mencari dana dan membeli bibit pohon. Semua berkat Allah SWT dan juga dukungan dari semuanya. Dan perubahan tidak lagi dalam wacana bagiku, karena perubahan ada pada tanganku.Blognya AMPUN DEVINhttp://www.blogger.com/profile/10981957168816044321noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8019538986222439466.post-6057949787747165462011-04-27T10:58:00.000-07:002011-04-27T11:01:55.284-07:00The Next Leader, From Campus to Nation<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKikkK18E8ZFzdgpD484CYHtA2A6MdiXGRQfyX0a-9RItDWT3N7tI5wF-EixfiKS92oJmX5akEu_iyjouiVYyyH5sR2_dycqWPmbFd9jzzts7CaMppVLYAOSEvr-q5pD6FmL_qwDOcF_fX/s1600/iaas+world.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 215px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKikkK18E8ZFzdgpD484CYHtA2A6MdiXGRQfyX0a-9RItDWT3N7tI5wF-EixfiKS92oJmX5akEu_iyjouiVYyyH5sR2_dycqWPmbFd9jzzts7CaMppVLYAOSEvr-q5pD6FmL_qwDOcF_fX/s320/iaas+world.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5600325147126208402" /></a><br /><br /><span style="font-weight:bold;">The Next Leader, From Campus to Nation</span><br />“ Mengobarkan semangat para pemimpin with Motivation “<br /><br /><br />TEMA HARI INI,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,!!!<br />How to win friends and influence People,,????<br />1. Tekhnik Dasar Dalam Menangani Manusia<br />Tak semua dari kita memiliki Motivasi untuk menjadi seorang yang visioner. Tapi apakan kita kan selalu mengurung diri untuk menutupinya, tanpa berjalan untuk mengubahnya. Membentangkan sayap untuk menjadi maju dan melepaskan keluh kesah agar berubah. Lihatlah teman di samping kalian dan tanyakan maukah kau menjadi motivasiku ??? dan Pengaruhi lah mereka dengan MOTIVASIMU bukan dengan KRITIK MU .<br />MOTIVASIKU ( Kalau Anda Ingin Mengumpulkan Madu, Jangan Tendang Sarang Lebahnya )<br /> Sifat dasar Manusia : “ Mereka yang bersalah menyalahkan orang lain selain diri mereka sendiri ”. ( kritik itu seperti merpati pos, mereka akan kembali pulang dan orang yang kita kritik dan dicaci maka akan mempertahankan dirinya dan mencaci kita kembali).<br /> Benjamin Franklin : Seseorang yang tidak bijaksana dalam masa mudanya, tapi akhirnya menjadi seorang yang sangat diplomatis dan menjadi duta besar Amerika untuk perancis. Rahasianya “ SAYA TIDAK AKAN BICARA HAL BURUK TENTANG SEORANGPUN DAN HANYA MEMBERIKAN HAL YANG BAIK TENTANG SEMUA ORANG ”<br /> B.F Skiner ( Psikolok terkenal dunia ) : Dengan mengkritik, kita tidak membuat perubahan yang lenggeng dan seringkali malah menimbulkan rasa benci.<br /> Hans Selye : “ Kehausan kita akan persetujuan sama besarnya dengan ketakutan kita pada kritik. ”<br /> Dr. Johnson : “ Tuhan sendiri tidak menghakimi orang, hingga tiba pada akhir hari-harinya.”<br />Kawan-kawan ku semua, hilangkan budaya saling mengkritik pada diri kita, karena itu bukanlah suatu solusi tapi itu akan menimbulkan kebencian.<br />Okey dah TEMAN,,,kita rasa cukup dulu ya, kata2 motivasinya.Blognya AMPUN DEVINhttp://www.blogger.com/profile/10981957168816044321noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-8019538986222439466.post-63902973254918036012011-04-27T07:26:00.000-07:002011-04-27T07:50:22.251-07:00COTO MANGGALA, CERITA HARIAN MAHASISWA KOBAR DI MALANG<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiaN6FbrBIlqh3YVyZjO3ZRGNjnHNU-K2sUFz8I6u_eVKZDWWd1WYXSnySesgwB-bhuWtfKwrRTJPPTEvKD5OFWVlcFPYY8ohZQd3w4RsodrAC9ySFv1Dll9055-dHkJ11F0asutRYbaNh2/s1600/24102010%2528002%2529.jpg"><img style="cursor:pointer; cursor:hand;width: 240px; height: 320px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiaN6FbrBIlqh3YVyZjO3ZRGNjnHNU-K2sUFz8I6u_eVKZDWWd1WYXSnySesgwB-bhuWtfKwrRTJPPTEvKD5OFWVlcFPYY8ohZQd3w4RsodrAC9ySFv1Dll9055-dHkJ11F0asutRYbaNh2/s320/24102010%2528002%2529.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5600275787782518738" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgmQcaK09QZux5dGpTjgVTOq4rMQ7u-YnhRwZ_-t8qzq9R9zolXqS_8gL8NvisTqeP_kbLhWRfBAM_S6yslXIaLAwNBVdjMAkiTgJsuVhznr5YE0Nz78Mdwv15Z6IgLM2wsjNTOnzh_PmtS/s1600/24102010%2528005%2529.jpg"><img style="cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgmQcaK09QZux5dGpTjgVTOq4rMQ7u-YnhRwZ_-t8qzq9R9zolXqS_8gL8NvisTqeP_kbLhWRfBAM_S6yslXIaLAwNBVdjMAkiTgJsuVhznr5YE0Nz78Mdwv15Z6IgLM2wsjNTOnzh_PmtS/s320/24102010%2528005%2529.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5600275504647782658" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjygB_u28PLF19NkMewOKhikrti8CgVEDqqCVIolK5n8XzXTtbpLj_DOi1dOfoGNbpdOANIlh7JiWKztB25xvLRJfarDhFUnLNRGYW6b5pUXpAvbEkpEWP2OLjSggn1EL94MbsT7jn_OCqf/s1600/24102010.jpg"><img style="cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjygB_u28PLF19NkMewOKhikrti8CgVEDqqCVIolK5n8XzXTtbpLj_DOi1dOfoGNbpdOANIlh7JiWKztB25xvLRJfarDhFUnLNRGYW6b5pUXpAvbEkpEWP2OLjSggn1EL94MbsT7jn_OCqf/s320/24102010.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5600275037581501282" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiSfeD_jiH7JoPnfPVQeWDuUu59VWOe13r3awPS8dp1M9FLjcwHk70ixTSO7wkvx3zOXP7yI-e0gvH-74sJs6vhiihcEddgs0rpBrsROdlU75Chrx3I2XpuZ4YgagiC38JrI2qusArELGWh/s1600/AN+4.jpg"><img style="cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiSfeD_jiH7JoPnfPVQeWDuUu59VWOe13r3awPS8dp1M9FLjcwHk70ixTSO7wkvx3zOXP7yI-e0gvH-74sJs6vhiihcEddgs0rpBrsROdlU75Chrx3I2XpuZ4YgagiC38JrI2qusArELGWh/s320/AN+4.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5600274614321892210" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi-rBTHmVwdxPZlT4shYzosP0TDpf4WF-TXeoOWnAlMP5kBnTNmAxEZ8xhtErMwFAYt5RinmYVO0evrwVpL8cYrkH-88vX7YZEAKjs9VSJ8_bhyphenhyphenyoO9LMfY6U8ohi6Dv3kdfQ4Kja-BOKMS/s1600/fkmp+3.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi-rBTHmVwdxPZlT4shYzosP0TDpf4WF-TXeoOWnAlMP5kBnTNmAxEZ8xhtErMwFAYt5RinmYVO0evrwVpL8cYrkH-88vX7YZEAKjs9VSJ8_bhyphenhyphenyoO9LMfY6U8ohi6Dv3kdfQ4Kja-BOKMS/s320/fkmp+3.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5600271322675048450" /></a><br />COTO MANGGALA, CERITA HARIAN MAHASISWA KOBAR DI MALANG<br />PART 1 : SENANGNYA MENJADI MAHASISWA !!!<br /><br /><br /> Banyak teka-teki tentang para pejuang pendidikan bangsa atau yang biasa kita kenal dengan sebutan Mahasiswa. Tak mudah untuk mengenal sosok para pejuang ini. Mengapa ? Dan juga tak mudah untuk menjawab pertanyaan yang cukup sederhana ini. Karena pastinya realita kehidupan akan berbeda-beda dari setiap waktu dan individu. Cukupkah kita menjawab, bahwa mahasiswa adalah agent of change atau juga agent of control ? saya memberanikan untuk menjawab TIDAK. Mengapa dan Kenapa ? sebelum saya menjawab pertanyaan yang sederhana ini, akan tetapi sangat berat hati untuk menjawabnya. Saya ingin memberikan gambaran dan sekaligus menceritakan tentang kehidupan saya dan teman-teman yaitu juga salah satu dari penjuang pendidikan bangsa atau juga Mahasiswa.<br /> Ketika predikat mahasiswa telah ku dapat dan juga menyatu dalam kehidupan sehari-hari. Sangat bahagia dan bangga sekali, akhirnya predikat ini yang selama ini ku dambakan telah ku dapatkan. Karena tak semua orang yang bisa mendapatkan predikat mahasiswa. Hari demi hari kujalani kehidupanku sebagai seorang mahasiswa. Betapa bahagianya pula, predikat mahasiswa ini kudapatkan di lingkungan salah satu perkuliahan ternama di Indonesia. Kujalani kehidupan mahasiswa ku ini, bukan juga didaerah asalku Kotawaringin Barat atau tepatnya di provinsi Kalimantan Tengah. Karena itu perasaan bebas dan tidak terbebani dari semua kewajiban sebagai seorang anak di dalam sebuah lingkungan keluarga, akhirnya dapat kurasakan. Dan kota Malang lah yang menjadi tempat kehidupanku yang baru untuk menjalani kehidupan sebagai mahasiswa.<br /> Malang adalah kota yang dikenal sebagai kota yang sejuk dan indah, sebagian besar penghuninya adalah para mahasiswa-mahasiwi. Banyak dari mahasiswa-mahasiwi di Malang adalah pendatang dari luar kota. Salah satunya seperti saya dan teman-teman seperjuangan saya. Kita semua berasal dari daerah yang jauh dan hanya untuk menempuhkan pendidikan di kota Malang. Kurang lebih 150 mahasiswa Kotawaringin Barat yang sekarang sedang menempuh pendidikan di kota Malang. Jujur saja, bangga bisa kuliah di kota Malang. Rasa senang itu tak lantas membuatku selalu merasa bahagia dengan identitas baruku menjadi seorang mahasiswa. Apakah itu ? Continue ke bagian 2,,,,,,,,,,,,,,<br /><br />PART 2 : MAHASISWA DAN UANG BULANAN<br /> Menanggapi, mengapa aku tak lantas selalu merasa senang dan bahagia dengan menjadi seorang mahasiswa. Karena Ada sebuah faktor yang sering saya rasakan ketika menjadi mahasiswa. Dan faktor itu selalu menjadi abstrak dan sulit untuk dipahami bagiku. Perasaan itu adalah ketika jauh dari daerah asal dan keluarga. Perasaan tersebut tidak lain adalah ketakutan. Dan banyak arti dari ketakutan tersebut. Takut bukan karena kita tidak akan bisa merasakan masakan ibu ataupun mungkin takut karena tidak bisa bersama orang yang kita cintai.<br /> Ketakutan tersebut sangat sulit untuk diungkapkan, karena semua ketakutan ini dirasakan oleh ku semua sebagai mahasiswa. Jujur ketakutan itu hanya sebuah kata yang sederhana dan sangat umum semua orang mengetahuinya. Dan uang adalah faktor ketakutan terbesar bagiku sebagai mahasiswa. Jika selama ini orang makan untuk hidup, tapi untuk ku dan juga bagi para mahasiswa lainnya, uang adalah untuk makan. Sederhana saja bukan, tapi perlu diperjelas lagi, tak ada satupun mahasiswa yang akan merasa bahagia tanpa adanya uang bulanan.<br /> Uang bulanan ini seakan adalah salah satu faktor menakutkan bagi kami mahasiswa Kobar di Malang yang jauh dari orang tua untuk tidak mendapatkan uang bulanan. Karena perbedaan yang mendasar dari mahasiswa lokal dan mahasiswa perantau seperti ku dan teman-teman yaitu ketika mahasiswa lokal gampang untuk mendapatkan uang untuk jatah kehidupan sehari-hari, tapi berat bagi ku jika uang bulanan tidak sampai ataupun macet. Karena itu, uang bulanan adalah faktor menakutkan bagi kami para mahasiswa Kobar yang ada di Malang. Jika para orang tua mengaharapkan kami para mahasiswa untuk menjadi orang yang sukses, sebaliknya kami mengharapkan uang bulanan lebih.<br /> Waktu terus berputar dan ketakutan itu terus menghantui. Mahasiswa-mahasiwi Kobar di Malang adalah salah contoh saja dalam realita kehidupan mahasiswa perantauan. Banyak lagi realita sebenarnya yang terjadi. Untuk menjawab pertanyaan di atas tadi. Boleh lah saya menjawab, jika kami tidak akan bisa menjadi bagian dari agent of change dan juga agent of control, jika perasaan tertekan selalu menghantui kami. Kami merasa biarkanlah ketakutan menghantui, tetapi semangat yang akan mengalahkannya. Dan itu terjawab oleh teman-teman saya yang di Malang yang sekarang juga sebagai mahasiswa-mahasiswi dari Kotawaringin Barat. Continue ke bagian 3,,,,,<br /><br />PART 3 : COTO MANGGALA ALA MAHASISWA KOBAR DI MALANG<br /><br /> Waktu demi waktu telah kurasakan kerasnya hidup diperantauan menjadi mahasiswa, akan tetapi akhirnya ketakutan tersebut bisa aku kalahkan bersama-sama kawan-kawan dengan semangat kami. Adanya jiwa kekeluargaan yang terasa di kami sebagai mahasiswa perantauan. Kami memberanikan diri untuk mebuat semua itu berubah, agar kehidupan penuh ketakutan ini bisa kami selesaikan. Kekeluargaan itu kami buat dalam sebuah kelurga baru yang kami beri nama Forum Komunikasi Mahasiswa Kobar di Malang atau FKMP KOBAR MALANG. Alhamdulillah dengan adanya sebuah keluarga baru ini, banyak hal-hal yang positif yang kami lakukan dan tentunya agar ketakutan tersebut tidak selalu menghantui kami. Salah satunya kami memberanikan diri untuk membuat suatu yang beda dari mahasiswa lainnya, yaitu dengan memperkenalkan budaya, wisata dan juga sampai makanan khas Kotawaringin Barat. Tapi tak mudah untuk membuat itu semua, pastinya perlu sebuah dukungan, baik itu dari segi tenaga dan juga financial.<br /> Banyak hal yang telah kami lakukan agar semua ini bisa terlaksana. Tapi memang sangat sulit untuk melakukannya dan ironis sekali jika semuanya sia-sia. Cara demi cara telah kami lakukan, meminta dukungan kawan-kawan mahasiswa dan juga pemerintah daerah Kobar sendiri sebagai salah satu bagian terpenting dari kami. Apa boleh dibuat, jika usaha ini tidak mendapatkan dukungan apapun. Tapi seorang mahasiswa yang ingin menjadi agent of change dari sinilah belajar, bagaimana dapat meyelesaikan suatu masalah. Meski harus uang tabungan dan iuran dari teman-teman, tidak membuat kami putus asa dalam mewujudkan ini semua. Dari sini pula kami belajar, sebuah kemandirian itu sangat perlu sekali, berani mengambil sebuah keputusan berarti berani menghadapi sebuah resiko. Dan kalimat ini yang selalu saya tekankan kepada kawan-kawan mahasiswa Kobar di Malang. Pemikiran untuk menjadi seorang yang mandiri, akhirnya memberanikan diri saya untuk berbuat suatu yang nyata akan tetapi memberikan hasil dan manfaat.<br /> Coto manggala adalah inspirasi kemandirian itu. Saya berpikir menjadi sesorang yang mandiri dan bermanfaat, berarti juga memberi. Akhirnya teman-teman setuju jika Coto Manggala adalah inovasi itu. Mungkin tidak perlu diperjelas lagi apa itu Coto Manggala, mungkin semua telah mengetahuinya dan juga pernah merasakannya khususnya masyrakat Kotawaringin Barat. Tetapi untuk masyarakt di pulau jawa khususnya di Malang. Coto Manggala adalah sebuah makanan yang aneh dan baru. Karena itu, inovasi ini setidaknya harus dikenalkan dan dikembangkan. Kami berusaha untuk itu dan juga bagaimana semua usaha ini tidak akan menjadi sia-sia. Alhamdulillah, respon dari masyarakat di daerah Malang cukup menerima dengan adannya coto manggala, walaupun mereka masih merasa aneh dengan makanan ini. Tapi usaha kami untuk tetap berusaha membesarkan makanan khas Kotawaringin Barat terus akan kulakukan. Walau perlu waktu yang cukup lama, tapi setidaknya kami telah melakukan proses yang dapat membantu kami di masa yang akan datang.<br /><br />Usaha Coto manggala ini mungkin hanya sebagian kecil dari aktivitas kami dalam memperkenalkan dan usaha membuat ketakutan kami bisa menjauh. Tapi apapun itu, dengan usaha Coto manggala ini akhirnya ketakutan itu bisa sedikit ada pencerahan. Karena juga sedikit memberikan manfaat bagi kami. Karena itu, jelaslah sebuah usaha akan ada hasilnya walau berat melakukannya. Coto Manggala, mudah-mudahan inovasi makanan ini yang akan membuat perubahan bagi mahasiswa-mahasiswi Kobar di Malang. Amien,,,,,!!?Blognya AMPUN DEVINhttp://www.blogger.com/profile/10981957168816044321noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8019538986222439466.post-61739158821134857092011-04-13T11:51:00.000-07:002011-04-13T11:52:15.340-07:00Laporan Praktikum Mikrobiologi Dasar1.PENDAHULUAN<br /><br />1.1 Latar Belakang<br /> Pengenalan alat dan sterilisasi merupakan hal mendasar yang harus kita ketahui dan kuasai karena penting dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan mikrobiologi selanjutnya.Sterilisasi adalah membebaskan bahan dari semua mikroba.Sedangkan sterilisasi komersil (commercial sterilization) adalah bertujuan untuk membunuh bakteri yang merugikan dan tidak diinginkan (bakteri patogen).Sterilisasi adalah istilah mutlak yang artinya mematikan semua bentuk kehidupan pada suatu daerah.Sehingga dalam sterilisasi nanti alat-alat tidak terkontaminasi dengan pihak luar.<br /> Sterilisasi terbagi menjadi dua, yaitu:<br />1. Sterilisasi basah, yaitu sterilisasi yang menggunakan autoklaf dengan temperatur 121C tekanan 1 atm/0,15 Mpa selama 15-20 menit.<br />2. Sterilisasi kering, yaitu sterilisasi yang menggunakan oven dengan temperatur 160-170C selama kurang lebih 2 jam.<br />Sterilisasi ditujukan agar terjadi denaturasi protein dan terutama tidak aktifnya enzim yang digunakan untuk metabolisme bakteri, dan perlakuan panas ditujukan untuk membunuh spora bakterinya.Sterilisasi pada medium dan alat-alat bertujuan untuk mencegah adanya bakteri yang tidak diinginkan dalam pemiaraan.<br />1.2 Maksud dan Tujuan<br /> Maksud dari praktikum ini adalah agar praktikan mengetahui alat-alat yang digunakan dalam praktikum mikrobiologi dan kegunaannya serta mengetahui tata cara sterilisasi basah.<br /> Sedangkan tujuan dari praktikum adalah agar praktikan dapat melakukan proses sterilisasi dan memiliki ketrampilan dalam menggunakan alat-alat di laboratorium mikrobiologi.<br />2. METODE<br /><br />2.1 Alat dan Fungsi<br />Adapun alat-alat yang digunakan dalam praktikum mikrobiologi dasar tentang pengenalan alat dan sterilisasi adalah:<br />2.1.1 Alat Kecil<br />• Washing bottle : sebagai tempat aquades<br />• Gelas ukur : untuk mengukur volume larutan<br />• Erlenmeyer : sebagai media pembuatan NA dan PDA<br />• Bunsen : untuk pengondisian aseptis<br />• Sprayer : wadah alcohol 70%<br />• Spatula : untuk menghomogenkan larutan<br />• Pipet serologis : untuk mengambil larutan 0,1-1ml<br />• Pipet volume : untuk mengambil larutan 1-10ml<br />• Pipet tetes : untuk mengambil larutan dalam jumlah sedikit<br />• Triangle : untuk meratakan sampel pada metode tebar<br />• Jarum loop : untuk menginokulasi dari bentuk padat ke cair dan sebaliknya<br />• Jarum ose : untuk menginokulasi dari bentuk padat ke padat<br />• Beaker glass : tempat pembuatan media kaldu<br />• Cawan petri : sebagai media penanaman<br />• Obyek glass <br />Cekung :untuk pewarnaan gram<br />Biasa : untuk mengamati mikroorganisme dibawah mikroskop<br />• Mortar : untuk menghaluskan sampel<br />• Alu : untuk menghaluskan sampel<br />• Crusable tang : untuk mengambil alat saat kondisi panas<br />• Tabung reaksi : untuk pengenceran bertingkat<br />• Rak : untuk tempat tabung reaksi<br />• Nampan : untuk tempat alat dan bahan<br />• Cover glass : untuk menutup obyek glass<br />• Pisau : untuk memotong daging<br />2.1.2 Alat Besar<br />• Votex mixer : untuk menghomogenkan sampel<br />• Water bath : untuk memanaskan sampel<br />• Incubator : untuk menginkubasi sampel<br />• Autoklaf : untuk memanaskan sampel<br />• Freezer : untuk membekukan sampel<br />• Refridiator : untuk menyimpan sampel pada kondisi dingin<br />• Incase : untuk menginkubasi sampel<br />• Mikroskop : untuk mengamati preparat<br />• Cooling incubator : untuk menginkubasi sampel pada suhu rendah<br />• Timbangan digital : untuk menimbang bahan dengan ketelitian 0,001<br />• Coloni counter : untuk membantu perhitungan koloni pada cawan<br />• Oven : untuk mengeringkan sampel<br />• Kompor : sebagai sumber panas<br />• Panci : untuk merebus kaldu<br />2.2 Bahan dan Fungsi<br />Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum mikrobiologi dasar tentang pengenalan alat dan sterilisasi adalah:<br />• Koran : untuk membungkus pipet serologis dan cawan petri<br />• Tali : untuk mengikat alat seperti pipet serologis dan cawan petri yang sudah dibungkus koran<br />• Kapas : untuk menutup pangkal pipet serologis<br />• Kertas label : untuk memberi tanda pada alat agar tidak tertukar<br />• Air : untuk mengisi elemen pemanas dan mencuci alat-alat yang sudah digunakan<br />2.3 Cara Kerja<br /><br />Alat dicuci lalu dikeringkan<br /><br />Alat yang telah kering ditutup dengan menggunakan kapas (pipet serologis dan cawan petri)<br /><br />Dibungkus dengan kertas koran dan diikat<br /><br />Dimasukkan autoklaf untuk disterilisasi<br /><br />Bila air dalam autoklaf kurang, maka tambah dengan air sampai menutupi elemen pemanas<br /><br />Autoklaf ditutup dan dirapatkan<br /><br /><br />Dinyalakn kompor dan tutp dirapatkan hingga suhu naik 121C tekanan 1 atm<br /><br />Ditunggu selam 15-20 menit<br /><br />Dimatikan kompor dan ditunggu sampai tekanan kembali 0 Mpa<br /><br />Dibuka tutup autoklaf dan dikeluarkan alat-alat dan didinginkan<br /><br />Hasil<br /><br /><br />3. TINJAUAN PUSTAKA<br /><br />3.1 Pengertian dan Tujuan Sterilisasi<br />3.1.1 Pengertian Sterilisasi<br /> Yang dimaksud dengan sterilisasi dalam mikrobiologi adalah suatu proses untuk mematikan semua organisme yang terdapat pada atau di dalam suatu benda.Ketika Anda untuk pertama kalinya melakukan pemindahan biakan bakteri secara aseptic, sesungguhnya Anda telah menggunakan salah satu cara sterilisasi, yaitu pembakaran.Namun kebanyakan peralatan dan media yang umum dipakai di dalam pekerjaan mikrobiologis akan menjadi rusak bila dibakar.Untungnya tersedia berbagai metode lain yang lebih efektif (Hadioetomo, 1990).<br /> Bahan atau peralatan yang digunakan dalam bidang mikrobiologi harus dalam keadaan steril.Steril artinya tidak didapatkan mikroba yang tidak diharapkan kehadirannya, baik yang mengganggu atau merusak media atau mengganggu kehidupan dan proses yang sedang dikerjakan.Setiap proses baik fisika, kimia dan mekanik yang membunuh semua bentuk kehidupan terutama mikroorganisme disebut dengan sterilisasi (Waluyo,2005).<br /> Merupakan proses untuk mematikan semua mikroorganisme yang hidup.Adanya pertumbuhan mikroorganisme menunjukkan bahwa pertumbuhan bakteri masih berlangsung dan tidak sempurnanya proses sterilisasi.Jika sterilisasi berlangsung sempurna, maka spora bakteri yang merupakan bentuk paling resisten dari kehidupan mikroba, akan diluluhkan (Lay dan Hastowo, 1992).<br /><br />3.1.2 Tujuan Sterilisasi<br /> Sterilisasi dengan cara pengeringan akan dapat menghentikan atau mengurangi aktivitas metabolic dan kemudian diikuti kematian microbe.Secara umum dikatakan efek dari desikasi adalah bakteriostatik.Prinsip desikasi adalah menghilangkan air dari sel mikroorganisme (Waluyo,2008).<br /> Proses sterilisasi lain juga dilakukan pada suhu kamar ialah penyaringan.Dengan cara ini larutan atau suspensi dibebaskan dari semua organism hidup dengan cara melakukannya lewat saringan dengan ukuran pori yang sedemikian kecilnya (0,45 atau 0,22um) sehingga bakteri dan sel-sel yang lebih besar tertahan diatasnya sedangkan filtratnya ditampung di dalam wadah yang steril.Beberapa contoh bahan yang biasa disterilkan dengan cara ini adalah serum, larutan bikarbonat,enzim, toksin bakteri, medium sintetik tertentu dan antibiotic (Hadioetomo, 1990).<br /><br />3.2 Macam sterilisasi beserta kelebihan dan kekurangan<br />Menurut Waluyo (2008), macam sterilisasi antara lain adalah:<br />a. Sterilisasi panas kering<br />b. Sterilisasi dengan panas basah<br />c. Sterilisasi dengan pembekuan<br />Kelebihan :<br /> Suhu rendah dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme dengan cara menginaktifkan enzim-enzim yang berperan dalam proses metabolism microbe tersebut.Sterilisasi bahan makanan dengan cara menyimpan dalam suhu beku,sehingga dapat bertahan lebih lama.<br />Kekurangan :<br /> Proses pembekuan dapat menimbulkan partikel-partikel es di dalam sel mikroorganisme, sehingga dinding sel microbe menjadi rusak.Proses pembekuan tidak efektif untuk membasmi spora.<br />d. Sterilisasi dengan pengeringan (desikasi)<br />Kelebihan :<br /> Sterilisasi dengan cara pengeringan akan dapat menghentikan/mengurangi aktivitas metabolic dan kemudian diikuti kematian microbe.Menghilangkan air dari sel mikroorganisme.<br />Kekurangan :<br /> Jenis mikroorganisme mempengaruhi lamanya microbe dapat bertahan hidup setelah pengeringan. <br />e. Sterilisasi dengan radiasi<br /> Kelebihan :<br />• Dapat mengurangi populasi microbe di kamar bedah rumah sakit,ruang aseptis pengisian obat-obatan di industry farmasi<br /> Kekurangan :<br />• Dapat bersifat letal terhadap mikroorganisme<br />• Daya penetrasi rendah (jika menggunakan radiasi sinar ultra ungu)<br /><br />3.3 Kelebihan dan Kekurangan Produk Sterilisasi<br />Kelebihan Produk Sterilisasi:<br />Menurut Fardiaz (1989), kelebihan produk sterilisasi antara lain adalah:<br />a. Dapat dicegah terjadinya penyimpanan citarasa yang disebabkan ialah panas dan interaksi dengan wadah.<br />b. Mutu produk konstan.<br />c. Warna produk dapat dipertahankan.<br />d. Kerusakan vitamin dapat dicegah.<br />e. Dapat dipergunakan berbagai jenis wadah seperti karton,kaleng atau plastic yang tidak tahan panas.<br />f. Ukuran wadah yang digunakan bervariasi.<br />Kelebihan produk sterilisasi, menurut Waluyo (2008):<br />a. Dapat mengurangi populasi microbe di kamar bdah rumah sakit, ruang asptik,dsb.<br />b. Makanan dapat lebih tahan lama saat sterilisasi dengan pembekuan.<br />Kekurangan Produk Sterilisasi:<br />Menurut Sofyan (1995), kekurangan produk sterilisasi antara lain adalah:<br />a. Banyak bahan yang tidak tahan panas.<br />b. Sterilisasi dengan gas etilen oksida atau bahan kimia lain dapat menimbulkan residu yang membahayakan kesehatan.<br />Kekurangan produk sterilisasi, menurut Waluyo (2008):<br />a. Pada sterilisasi dengan minyak panas, setelah sterilisasi peralatan harus dibilas untuk menghilangkan lemak dan minyak yang menempel sehingga waktunya lebih lama.<br />b. Zat-zat yang terkandung pada medium dapat terurai pada sterilisasi dengan panas basah.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />4. PEMBAHASAN<br /><br />4.1 Analisa Prosedur<br />4.1.1 Pengemasan<br />Cawan Petri<br />Pada praktikum mikrobiologi dasar tentang pengenalan alat dansterilisasi.Langkah awal yang dilakukan dalam pengemasan cawan petri adalah menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.Adapun alat yang dibutuhkan adalah cawan petri sebagai alat yang akan dikemas untuk disterilisasi dan autoklaf sebagai alat untuk mensterilisasi cawan petri agar terbebas dari mikroba.Sedangkan bahan yang digunakan antara lain adalah kertas koran untuk membungkus cawan petri dan tali untuk mengikat.<br />Seusai menyiapkan alat dan bahan, selanjutnya mencuci cawan petri agar bersih dan mengeringkannya agar saat dibungkus koran, tidak membasahi koran pembungkusnya.Kemudian membungkusnya dengan kertas Koran agar saat disterilisasi di dalam autoklaf cawan petri tidak basahterkena uap air.Lalu memasukkannya ke dalam autoklaf agar steril.<br /><br />• Pipet Serologis<br />Pada praktikum mikrobiologi dasar tentang pengenalan alat dansterilisasi.Langkah awal yang dilakukan dalam pengemasan pipet serologis adalah menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.Adapun alat yang dibutuhkan adalah pipet serologis sebagai alat yang akan dikemas untuk disterilisasi dan autoklaf sebagai alat untuk mensterilisasi cawan petri agar terbebas dari mikroba.Sedangkan bahan yang digunakan antara lain adalah kertas koran untuk membungkus pipet serologis dan tali untuk mengikat.<br />Seusai menyiapkan alat dan bahan, selanjutnya mencuci cawan petri agar bersih dan mengeringkannya agar saat dibungkus koran, tidak membasahi koran pembungkusnya.Kemudian membungkusnya dengan kertas Koran agar saat disterilisasi di dalam autoklaf cawan petri tidak basah terkena uap air.Lalu memasukkannya ke dalam autoklaf agar steril.<br /><br />4.1.2 Cara Kerja Sterilisasi dengan Menggunakan Autoklaf<br />Pada praktikum mikrobiologi dasar tentang mikrobiologi dasar tentang pengenalan alat dan sterilisasi.Langkah awal yang dilakukan dalam sterilisasi dengan menggunakan autoklaf, maka disiapkan dahulu autoklafnya.Autoklaf diisi air sampai elemen pemanas terendam semua.Setelah alat dikemas lalu disterilisasi dengan autoklaf (sterilisasi basah).<br />Setelah itu, cawan petri dan pipet serologis dimasukkan ke dalam autoklaf yang telah diisi air sampai elemen panas.Kemudian ditutup secara diagonal yang proses menutupnya sempurna.Lalu dinyalakan kompor sampai suhu naik 121C dan tekanan 1 atm selama 15-20 menit.Setelah 15-20 menit maka autoklaf dimatikan dan dibuka tutup klep uapnya untuk mengeluarkan uap ditunggu tekanan hingga 0 atm agar jika dibuka tutupnya tidak terjadi perbedaan tekanan yang ekstrim antara tekanan udara dan di dalam autoklaf yang dapat merusak peralatan dan bisa membahayakan.Setelah itu tutupnya (koran) dibuka dan dikeluarkan alat yang sudah disterilkan, kemudian didinginkan dan dimasukkan incase.<br /><br />4.2 Analisa Hasil<br />Gambar alat dan fungsi<br />No. Nama Alat Gambar Fungsi<br />1. Washing bottle Sebagai tempat aquades<br />2. Gelas ukur 250ml Untuk mengukur volume larutan<br />3. Gelas ukur 500ml Untuk mengukur volume larutan<br />4. Erlenmeyer Sebagai wadah pembuatan NA dan PDA<br />5. Bunsen Untuk pengkondisian aseptis<br />6. Spatula Untuk menghomogenkan<br />7. Pipet serologis Untuk mengambil larutan 0,1ml -1ml<br />8. Pipet volume Untuk mengambil larutan 1ml-10ml<br />9. Pipet tetes Untuk mengambil larutan dalam jumlah sedikit<br />10. Triangle Untuk meratakan sampel pada metode tebar<br />11. Jarum loop Untuk menginokulasi dari bentuk padat ke cair dan sebaliknya<br />12. Jarum ose Untuk menginokulasi dari bentuk padat ke padat<br />13. Beaker glass 250ml Tempat pembuatan media kaldu<br />14. Cawan petri Sebagai media penanaman<br />15. Objek glass cekung Untuk pewarnaan gram<br />16. Objek glass biasa Untuk mengamati mikroorganisme di bawah mikroskop<br />17. Mortar dan alu Untuk menghaluskan bahan<br />18. Crusable tang Untuk mengambil alat saat kondisi panas<br />19. Tabung reaksi Untuk pengenceran bertingkat<br />20. Rak tabung reaksi Untuk tempat tabung reaksi<br />21. Nampan Sebagai tempat alat dan bahan<br />22. Cover glass Untuk menutup objek glass<br />23. sprayer Tempat alkohol<br />24. Beaker glass 1000ml Untuk pembuatan media kaldu<br />25. Vortex mixer Untuk menghomogenkan Sampel<br />26. Water bath Untuk memanaskan sampel cair (media cair) pada suhu yang dapat ditentukan<br />27. inkubator Untuk menginkubasi sampel padat pada suhu yang ditentukan<br />28. autoklaf Untuk memanaskan sampel pada suhu 121C tekanan 1atm selama 15-20 menit<br />29. freezer Untuk membekukan sampel<br />30. Refridiator Untuk menyimpan sampel pada suhu rendah<br />31. Panci Untuk merebus kaldu<br />32. Incase Untuk menginkubasi sampel pada suhu kamar 25-27C<br />33. Kompor gas Sebagai sumber panas<br />34. Coloni Counter Untuk menghitung jumlah koloni bakteri<br />35. Cooling inkubator Untuk menginkubasi media dan isolasi suhu rendah<br />36. Oven Untuk sterilisasi kering pada suhu 160-170C selama 2 jam<br />37. Timbangan digital mattler Untuk menimbang bahan dengan ketelitian 0,001 gram<br />38. <br /><br /><br /><br /><br /><br />5.KESIMPULAN<br /><br /> Dari praktikum mikrobiologi dasar tentang pengenalan alat dan sterilisasi antara lain adalah:<br />• Sterilisasi adalah usaha untuk membebaskan alat dari segala macam kehidupan atau kontaminasi.<br />• Sterilisasi ada 2 macam, yaitu:<br />a. Sterilisasi basah adalah sterilisasi dengan menggunakan autoklaf temperatur 121C tekanan 1 atm/0,15 Mpa selama 15-20 menit.<br />b. Sterilisasi kering adalah sterilisasi yang menggunakan oven dengan temperatur 160-170C selama kurang lebih 2 jam.<br />• Tujuan sterilisasi adalah agar terjadi denaturasi protein dan terutama tidak aktifnya enzim yang digunakan untuk metabolisme protein.<br />• Alat-alat yang digunakan ada 2 macam, yaitu alat besar dan alat kecil.Adapun alat besar yang digunakan antara lain adalah vortex mixer, water bath, inkubator, autoklaf, freezer, refridiator, incase, mikroskop, cooling inkubator , timbangan digital,coloni counter, oven, kompor dan panci.Sedangkan alat kecil yang digunakan antara lain adalah washing bottle, gelas ukur, erlenmeyer, bunsen, sprayer, spatula, pipet serologis, pipet volume, pipet tetes, triangle, jarum loop, jarum ose, beaker glass, cawan petri, objek glass cekung, objek glass biasa, crusable tang, tabung reaksi, nampan, cover glass, pisau, mortar dan alu.<br />• Hasil visualisasi alat sebelum disterilisasi terdapat bekas air yang tidak kering pada dinding cawan petri dan pipet serologis.<br />• Hasil visualisasi alat setelah disterilisasi didapat cawan petri dan pipet serologis yang bersih dan kering.<br /><br />DAFTAR PUSTAKA<br /><br />Fardiaz,Srikandi.1989. Mikrobiologi Pangan. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.Jakarta<br />Fardiaz,Srikandi.1992. Mikrobiologi Pangan. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.Jakarta<br />Hadioetomo, Ratna Siri.1985. Mikrobiologi Dalam Praktek. Gramedia.Jakarta<br />Hadioetomo, Ratna Siri.1990.Mikrobiologi dalam Praktek.Gramedia.Jakarta<br />Lay dan Hastowo.1992. Mikrobiologi .Rajawali. Jakarta<br />Murachman.1991. Buku Penuntun Praktikum Mikrobiologi Dasar. Universitas Brawijaya.Malang<br />Sofyan.1995. Analisis Mikrobiologi Pangan .PT Raja Gravindo Persada.Jakarta<br />Suriawiria,Unus.1986. Buku Materi Pokok Mikrobiologi modul 1-9. Karunika.Jakarta<br />Waluyo,Lud.2004. Mikrobiologi Umum. UMM Press.Malang<br />Zubaidah,Elok.2006. Mikrobiologi Umum. Universitas Brawijaya.MalangBlognya AMPUN DEVINhttp://www.blogger.com/profile/10981957168816044321noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8019538986222439466.post-26768437320611880482011-04-13T11:50:00.000-07:002011-04-13T11:51:03.349-07:00Laporan Praktikum Oceanografi1. PENDAHULUAN<br /><br />1.1 Latar Belakang<br /> Laut adalah bagian dari bumi kita yang tertutup oleh air asin. Kata laut sudah dikenal sejak dulu kala oleh bangsa kita dan bahkan oleh bangsa-bangsa beberapa negara di Asia Tenggara seperti Filiphina, Malaysia, Thailand, Singapura dan mungkin beberapa suku bangsa lain di kawasan ini. Laut lepas yang luas yang dibatasi oleh benua-benua yang kita kenal sebagai samudera (Romimohtarto dan Juwana, 2001).<br /> Bangsa Eropa mempunyai cerita tersendiri tentang asal-usul kata samudera ini. Mereka menamakan the Oceans yang berasal dari kata Yunani. Kata Oceanus. Nama Oceanus, atau anak surga dan bumi dan diberikan untuk sebutan sungai yang dikira selalu mengalir mengelilingi bumi, yang dulu dianggap rata. Jadi tidak bundar seperti kita ketahui sekarang. Kemudian nama itu berlaku untuk perairan yang terletak jauh dari jangkauan daratan. Kita menamakan laut lepas atau samudera. Nama ini pertama- tama diberikan kepada samudera Atlantik (Atlantik Ocean) yang terletak di luar tonggak-tonggak Hercules (Pilar of Hercules). Hercules adalah pahlawan nasional Yunani kuno yang gagah perkasa dan tahan terhadap pekerjaan berat. Sedangkan tonggak-tonggak Hercules adalah dua tanjung kedua sisi ujung timur dari Selat Gibraltar, yakni Rock of Gibraltar di Bagian Eropa dan Jebel Musa di bagian Afrika yang konon didirikan oleh Hercules. Sampai sekarang nama itu mempunyai arti yang sama dan membedakannya dari laut, teluk, dan selat yang terletak di sekitar pinggiran-pinggiran samudera tersebut. (Romimohtarto dan Juwana, 2001).<br />1.2 Maksud dan Tujuan<br /> Maksud diadakannya praktikum Oceanografi ini adalah untuk mengetahui nilai pengukuran parameter fisika (suhu, kecerahan, pasang surut, gelombang, kecepatan arus, dan sifat optis air) dan parameter kimia (pH, salinitas, dan oksigen terlarut (DO) di perairan Probolinggo, Jawa Timur.<br /> Adapun tujuan diadakannya praktikum Oceanografi ini adalah agar praktikan mengetahui dan menggunakan alat-alat yang digunakan di dalam pengukuran parameter fisika dan parameter kimia di Perairan Probolinggo, Jawa Timur.<br />1.3 Waktu dan Tempat<br />1.3.1 Waktu <br /> Praktikum Oseanografi ini dilaksanakan pada hari Rabu, 20 Mei 2009 pada pukul 08.00-18.00 WIB.<br />1.3.2 Tempat<br /> Praktikum Oseanografi ini dilaksanakan bertempat di Pelabuhan Tanjung Tembaga, Kecamatan Mayangan, Probolinggo, Jawa Timur.<br /> <br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />4.4 Manfaat di Bidang Perikanan<br />4.4.1 Suhu<br /> Manfaat suhu di bidang perikanan ialah: merubah struktur hidrologi kolom perairan yang dapat mempengaruhi distribusi fitoplakton, mempengaruhi fotosintesa di laut baik secara langsung maupun tidak langsung, suhu air yang layak untuk budidaya air laut adalah 27-320 C. Di Indonesia suhu udara rata-rata pada siang hari di berbagai tempat berkisar antara 28,20 C sampai 34,60 C dan pada malam hari suhu berkisar antara 12,80 C sampai 300 C. Keadaan suhu tersebut tergantung pada ketinggian pada ketinggian tempat dari atas permukaan laut. Suhu air umumnya beberapa derajat relatif rendah dibangding suhu udara di sekitarnya. Secara umum, suhu air di perairan Indonesia sangat mendukung bagi pengembang budidaya perairan.<br />4.4.2 Kecerahan<br /> Manfaat kecerahan adalah untuk budidaya perikanan, kecerahan air yang dipersyaratkan adalah lebih dari 3 m, radiasi matahari penting dalam melengkapi cahaya yang dibutuhkan tanaman hijau-hijauan untuk dipakai dalam proses fotosintesa, merupakan faktor penting dalam hubungannya dengan perpindahan populasi hewan laut.<br />4.4.3 Pasang Surut<br /> Pengetahuan tentang pasang surut sangat diperlukan di dalam transportasi laut, kegiatan pelabuhan, pembangunan di daerah pesisir pantai, dan lain-lain.<br />4.4.4 Gelombang<br /> Manfaat gelombang adalah dari gerakan air berpengaruh terhadap pendekatan spora pada substratnya. Karakteristik spora dan algae yang tumbuh pada daerah berombak dan berarus kuat. Umumnya cepat tenggelam dan memiliki kemampuan menempel dengan cepat dan kuat. Sebagai contoh: Euchuma serra, E. Spinossum, Gelidium spp dan Pleroladia spp. Sementara itu, algae yang tumbuh di daerah yang tenang memiliki karakteristik spora yang mengandung lapisan lendir dan memiliki ukuran serta bentuk yang lebih besar. Gerakan air tesebut juga sangat berperan dalam mempertahankan sirkulasi zat hara yang berguna untuk pertumbuhan. (Dahuri, 2003)<br />4.4.5 Kecepatan Arus<br /> Manfaat arus bagi banyak biota adalah menyangkut penambahan makanan bagi biota-biota tersebut dan pembuangan kotoran-kotorannya. Untuk algae kekurangan zat-zat kimia dan C02 dapat dipenuhi. Sedangkan bagi binatang CO2 dan produk-produk sisa dapat disingkirkan dan O2 tetap tersedia. Arus juga memainkan peranan penting bagi penyebaran plakton, baik holoplankton maupun mesoplankton.<br />4.4.6 Sifat Optis Air <br /> Cahaya matahari merupakan salah satu parameter utama yang berpengaruh dalam pembentukan terumbu karang. Penetrasi cahaya matahari merangsang terjadinya fototaksis oleh zoo xantheliae simbiotik dalam jaringan karang. Tanpa cahaya yang cukup, laju fotosintesis akan berkurang dan bersamaan dengan itu kemampuan karang untuk membentuk terumbu (CaC03) akan berkurang dan pula.<br />4.4.7 pH (Derajat Keasaman)<br /> Manfaat pH adalah air laut mempunyai kemampuan menyangga yang sangat besar untuk mencegah perubahan pH. Perubahan pH dapat mempunyai akibat buruk terhadap kehidupan biota laut, baik secara langsung, maupun tidak langsung. Akibat langsung adalah kematian, banyaknya telur. Serta mengurangi produksi primer. Akibat tidak langsung adalah perubahan toxisitas zat-zat yang ada dalam air.<br /><br /> 4.4.8 Salinitas <br /> Keanekaragaman salinitas dalam air laut akan mempengaruhi jasad-jasad aquatik melalui pengendalian berat jenis dan keanekaragaman tekanan osmotik. Pada udang putih pengaruh osmoregulasi, salinitas yang tinggi juga bisa menyebabkan udang sulit berganti kulit karena kulit udang cenderung keras.<br />4.4.9 Oksigen Terlarut<br /> Oksigen terlarut merupakan petunjuk utama tahap pencemeran air sungai. Keadaan biologikal sungai, penguraian bahan organik dalam sungai dan tahap purifikasi secara semula jadi sungai. Merupakan faktor penting sebagai pengatur metabolisme tubuh organisme untuk tumbuh berkembang,. Merupakan indikator kualitas perairan, karena oksigen terlarut berperan dalam proses oksidasi dan reduksi bahan organik dan anorganik.Blognya AMPUN DEVINhttp://www.blogger.com/profile/10981957168816044321noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8019538986222439466.post-47104521426772895092011-04-13T11:48:00.000-07:002011-04-13T11:49:51.700-07:00Laporan Praktikum LimnologiBAB 1<br />PENDAHULUAN<br /><br />1.1 Latar Belakang<br />Limnologi mempelajari tentang sistem parairan, didalamnya termasuk danau dan air kolam,kolam air asin, rawa, sungai (rivers) dan aliran atau cucuran air (streams). Limnologi mencakup beberapa bidang ilmu kimia, fisika, geologi dan biologi (Musa,2006).<br />Limnologi berasal dari bahasa Inggris yaitu limnology, dari bahasa Yunani Lymne, “danau” dan logos “pengetahuan”. Merupakan padanan bagi bilogi perairan darat, terutama perairan tawar. Lingkup kajiannya kadang-kadang mendakup perairan payau (estuari). Limnologi merupakan kajian menyeluruh mengenai kehidupan diperairan darat, sehingga digolongkan sebagi bagian dari ekologi. Dalam bidang perikanan, limnologi dipelajari sebagai dasar bagi budidaya perairan (akulturadarat) (Anonymous,2009).<br /><br />1.2 Maksud dan Tujuan<br />1.2.1 Maksud<br />Praktium limnologi ini dimaksudkan agar praktikan dapat mengukur kualitas dan analisis disuatu perairan tertentu, baik parameter fisika maupun kimia.<br />1.2.2 Tujuan<br />Praktikum limnologi ini bertujuan untuk mengetahui kualitas air dan menganalisis perairan yang ada di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya.<br /><br />1.3 Kegunaan<br />Kegunaan dari praktikum limnologi adalah sebagai berikut :<br />• Untuk mengetahui komponen-komponen apa saja yang menyusun dalam sistem perairan.<br />• Untuk mengetahui dari fungsi masing-masing komponen tersebut dalam dinamika secara keseluruhan.<br /><br /><br /><br /><br />1.4 Waktu dan Tempat<br />1.4.1 Waktu<br />Praktikum limnologi dilaksanakan pada tanggal 15 oktober 2009 pada hari kamis pukul 11.00 WIB.<br /> 1.4.2 Tempat<br />Praktikum limnologi dilaksanakan di laboratoorium Workshop Budidaya Perairan dan Laboratorium Reproduksi Ikan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya.<br /><br /><br /><br /> <br /> <br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />Bab 2<br />TINJAUAN PUSTAKA<br /><br />2.1 Pengertian Limnologi<br /> Limnologi berasal dari bahasa yunani “limne” artinya genangan air yang berarti bias kolam, rawa, atau danau. Linologi mempelajari tentang sistem perairan. Didalamnya ternasuk danau dan kolam air tawar, danau, dan kolam air asin, rawa, sungai (rivers) dan aliran dan cucuran air (treams). (Musa, 2006) Limnologi adalah ilmu yang mempelajari hal-hal tentang perairan daratan yang mencakup factor-faktor abiotik serta interaksi yang terjadi di antarnya. Perairan daratan adalah suatu badan air yang ada di daratan atau yang masih berhubungan dengan daratan, termasuk danau, waduk, rawa, suatu atau estuari. Akdinbemfapri. 2009). <br />2.2 Parameter Kualitas Air <br />2.2.1 Parameter Fisika <br />a. Suhu <br /> Suhu marupakan salah satu faktor yang penting dalam pengaturan seluruh proses kehidupan dan penyebaran organisme, dan proses metabolisme terjadi hanya dalam kisaran tertentu. Dilaut, suhu berpengaruh secara langsung pada laju proses fotosintesis dan proses fisiologi hewan (derajad metabolisme dan siklus reproduksi) yang selanjutnya berpengaruh terhadap cara makan dan pertumbuhannya.<br />Perubahan suhu juga dapat menyebapkan terjadinay surkulasi dan stratifikasi massa air dan hal itu dapat mempengaruhi distribusi. Ikan biasanya memilih suju optimum untuk dapat hidup dengan baik. (Binus, 2009).<br />b. Kecepatan Arus <br /> arus atau aliran air adalah parameter fisika yang dapat dijadikan pembeda beberapa ekosistem perairan tawar, perbedaan utama ekosistem lotik dan letik adalah arus.<br />Arus sungai dapat diukur melalui persamaan sebagai berikut: <br />V=c√d.s<br />Di mana: v: kecepatan arus c: konstanta <br /> d: kedalaman rata-rata s: slope <br />(Musa, 2006) <br /><br /> Kecepatan arus dan arah arus dari suatu badan air sanga berpengaruh terhadap kemampuan badan air untuk mengeliminasi dan mengangkut bahan pencerna serta perkiraan pergerakan b ahan pencemar mencapai lokasi tertentu. Satuan kecepatan arus adalah meter per detik (m∕s). jika air tidak mengalir akan mengakibatkan deoksigenasi (kekurangan oksigen terlarut), timbulnya serangga penyakit, tertimbunnya hasil pembusukan dan menyebabkan air keruh serta penebalan endapan. (Binus, 2004). <br /> c. Kecerahan <br /> cahaya matahairi adalah merupakan sumber energi dalam proses fotosintesis. Dalam fotosintesis terjadi pembentukan bahan organik yang diperlukan bagi pertumbuhan dan pengembangan yang normal.kecerahan perairan berhubungan erat dengan penitrasi cahaya matahri. Kecerahan matahari yang ideal lebih dari 1 meter. Air yang keruh (biasanya mengandung lumpur) dapat menghalangi tembusnya cahaya matahari di dalam air sehingga proses fotosintesis menjadi terganggu. (Subdit. PBSK, 2009).<br /> Menurut anonymous 2009, kecerahan adalah ukuran transparansi perairan yang di ambil secara visual dengan alat Bantu yang disebut “secchi disk” kekeruhan menggabarkan sifat optis air yang di tentukan berdasarkan banyaknya cahaya yang di serap dan di pancarkan oleh bahan-bahan yang terdapat di dalam air. (Binus, 2004). <br />2.2.2. Parameter Kimia<br />a. pH<br />pH merupakan suatu ekpresi dari konsentrasi ion hidrogen (H+) di dalam air. Besarannya dinyatakan dalam minus logaritma dari konsentrasi ion H. Sebagai contoh, kalau ada pernyataan pH 6, itu artinya konsentrasi H dalam air tersebut adalah 0.000001 bagian dari total larutan. Karena untuk menuliskan 0.000001 (bayangkan kalau pH 14) terlalu panjang maka orang melogaritmakan angka tersebut<br />sehingga manjadi -6. Tetapi karena ada tanda - (negatif) dibelakang angka tersebut, yang dinilai kurang praktis, maka orang mengalikannya lagi dengan tanda - (minus) sehingga diperoleh angka positif 6. Oleh karena itu, pH diartikan<br />sebagai "-(minus) logaritma dari konsenstrasi ion H". <br /> pH = - log (H+)<br />Ph sangat penting sebagai parameter kualitas air karena ia mengontrol tipe dan laju kecepatan reaksi beberapa bahan di dalam air. Selain itu ikan dan mahluk-mahluk akuatik lainnya hidup pada selang pH tertentu, sehingga dengan diketahuinya nilai pH maka kita akan tahu apakah air tersebut sesuai atau tidak untuk menunjang kehidupan mereka. Besaran pH berkisar dari 0 (sangat asam) sampai dengan 14 (sangat basa/alkalis). Nilai pH kurang dari 7 menunjukkan lingkungan yang masam sedangkan nilai diatas 7 menunjukkan lingkungan yang basa (alkalin). Sedangkan pH = 7 disebut sebagai netral (o-fish, 2009).<br />Derajat keasaman (pH) merupakan parameter kimia yang menunjukkan salinitas atau derajat keasaman dari suatu perairan dimana biota air dapat hidup di dalamnya, pH yang ideal berkisar antara 6,5 – 8,5. Dimana setiap organisme air memiliki toleransi pH yang berbeda (Purba, 1994 dalam Rijalpurnailmiawan, 2009).<br />Menurut Binus (2004), suatu perairan yang ber pH rendah dapat mengakibatkan aktivitas pertumbuhan menurun atau ikan menjadi lemah serta lebih mudah terinfeksi penyakit dan biasanya diikuti dengan tingginya tingkat kematian.<br />b. DO (Oksigen Terlarut)<br />Oksigen adalah gas yang berwarna, tidak berbau, tidak berasa, dan hanya sedikit larut dalam air. Untuk mempertahankan hidupnya makhluk hidup yang tinggal di air, baik tanaman maupun hewan, bergantung kepada oksigen yang terlarut ini. Jadi penentuan kadar oksigen terlarut dapat dijadikan ukuran untuk menentukan mutu air. Kehidupan di air dapat bertahan jika ada oksigen terlarut minimum sebanyak 5 mg oksigen setiap liter air (5 ppm). Selebihnya bergantung kepada ketahanan organisme, derajat keaktifannya, kehadiran pencemar, suhu air. Jadi udara yang bersentuhan dengan permukaan air itu bertekanan 760 m dan mengandung 21% oksigen (Sastrawijaya, 1991).<br />Kadar oksigen terlarut yang tinggi tidak menimbulkan pengaruh fisiologis bagi manusia. Ikan dan organisme akuatik lain membutuhkan oksigen terlarut dengan jumlah cukup. Kebutuhan oksigen sangat dipengaruhi oleh suhu dan bervariasi antar organisme (Tebbut, 1992 dalam Effendi, 2003).<br />Jika air terlalu hangat, kandungan oksigen tidak banyak/berkurang. Ketika terlalu banyak bakteri atau hewan akuatik di area perairan, mungkin dalam kondisi overpopulasi, penggunaan DO akan meningkat (Lenntech, 2009).<br />c. Karbondioksida<br />Karbondioksida sangat mudah larut dalam suatu larutan. Pada umumnya perairan alami mengandung karbondioksida sebesar 2 mg/liter. Pada konsentrasi yang tinggi (> 10 mg/liter), karbondioksida dapat beracun, karena keberadaannya dalam darah menghambat pengikatan oksigen oleh hemoglobin. Dalam suatu larutan, CO2 menunjukkan reaksi kesetimbangan sebagai berikut :<br />(1) CO2 + H2O H2CO3<br />H2CO3 HCO3¯ + H<br />Sumber karbon utama di bumi adalah atmosfer dan perairan, terutama lautan. Lautan menyumbang karbon lima puluh kali lebih banyak daripada karbon di atmosfer. Perpindahan karbon dari atmosfer ke laut terjadi melalui proses difusi. Karbon yang terdapat di laut cenderung mengatur karbondioksida di atmosfer. Karbon yang terdapat di atmosfer dan perairan diubah menjadi karbon organik melalui proses fotosintesis. Kemudian masuk kembali ke atmosfer melalui proses respirasi dan dekomposisi yang merupakan proses biologis makhluk hidup (Effendi, 2003).<br />Karbondioksida dapat mengubah pH air. Berikut prosesnya, karbondioksida larut dalam air dalam bentuk asam lemah yang disebut asam karbon, H2CO3 sesuai reaksi berikut<br />CO2 + H2O H2CO3 (Lenntech, 2009).<br />Karbondioksida dari udara selalu bertukar dengan yang di air jika air dan udara bersentuhan. Pada air yang tenang pertukaran ini sedikit, proses yang terjadi adalah difusi. Jika air bergelombang maka pertukaran berubah jadi lebih cepat. Gelombang dapat terjadi jika air di permukaan berpusar menuju ke bagian dasar danau, sambil membawa gas yang terlarut (Sastrawijaya, 1991).<br />d. Alkalinitas<br />Alkalinitas adalah gambaran kapasitas air untuk menetralkan asam atau dikenal dengan sebutan Acid Neutralizing Capacity (ANC) atau kuantitas anion di dalam air yang dapat menetralkan kation hidrogen. Alkalinitas yang diartikan sebagai kapasitas penyangga (buffer capacity) terhadap perubahan pH perairan. Penyusun alkalinitas perairan adalah anion bikarbonat (HO3¯), karbonat (CO3¯), dan hidroksida (OH¯), borat (H2Bo3¯), silikat (HS1O3¯), fosfat (HPO4¯² dan H2PO4¯), sulfida (HS) dan amonia (NH3) juga memberikan kontribusi terhadap salinitas. Namun pembentuk alkalinitas yang utama adalah bikarbonat, karbonat, dan hidroksida. Di antara ketiga ini tersebut, bikarbonat paling banyak terdapat pada perairan alami (Effendi, 2003).<br /> Fluktuasi pH air sangat ditentukan oleh alkalinitas air tersebut. Apabila alkalinitasnya tinggi maka air tersebut akan mudah mengembalikan pH nya ke nilai semula, dari setiap `gangguan` terhadap pengubahan pH (O-fish, 2003).<br /><br />e. Amonia Nitrogen<br />Nitrogen sebagai salah satu nutrien terdapat dalam protein. Protein merupakan komposisi utama plankton, dasar semua jaringan makanan yang bertalian dengan air. Dalam plankton terdapat 50% protein atau 7-10% nitrogen. Ada tiga tandon (gudang) nitrogen di alam. Pertama di udara, kedua senyawa anorganik (nitrat, nitrit, amoniak), ketiga adalah senyawa organik (protein, urin, dan asam urik). Nitrogen terbanyak ada di udara, 78% volume udara adalah nitrogen. Hanya sedikit organisme yang dapat langsung memanfaatkan nitrogen udara. Tanaman dapat menghisap nitrogen dalam bentuk nitrat, NO3. pengubahan dari nitrogen bebas di udara menjadi nitrat dapat dilakukan secara biologi maupun kimia. Transformasi ini disebut fiksasi (pengikatan) nitrogen (Sastrawijaya, 1991).<br />NH3 adalah bentuk dasar dari racun amonia. Dikatakan beracun bagi organisme air tawar pada konsentrasi antara 0,53-22,8 mg/L. Tingkat racun bergantung pada penurunan pH dan suhu. Tumbuhan lebih toleransi pada amonia daripada hewan, dan invertebrata lebih toleran daripada ikan (Wilkes, 2009).<br />Menurut Colt dan Amstrong (1979) dalam Pramaharani (2009), bahwa begitu menurun dan kadar ammonia dalam darah dan jaringan meningkat. Hasilnya adalah meningkatnya pH darah dan berpengaruh buruk terhadap reaksi katalis enzim dan stabilitas membran. Ammonia juga meningkatkan konsumsi oksigen oleh jaringan merusak insang, dan mengurangi kemampuan darah untuk mengangkut oksigen. Perubahan histology terjadi di dalam ginjal, empedu, kelenjar thyroid, dan darah ikan yang terkena konsentrasi sublethal ammonia (Pramaharani, 2009).<br />f. Ortofosfat<br />Menurut Haryadi et all (1992) dalam Indoskripsi (2009), orthofosfat adalah bentuk phosphorus (P) yang dapat langsung dimanfaatkan oleh organisme nabati terutama fitoplankton dan tumbuhan air. Unsur fosfat merupakan salah satu unsur hara yang paling penting bagi metabolisme sel tanaman. Pada perairan ditemukan dalam bentuk orthofosfat polifosfat, dan fosfat organik. Orthofosfat memegang peranan penting pada reaksi fosforilasi karena sangat penting dalam pembelahan sel dan sebagai penyusun lemak dan protein. Orthofosfat juga berperan untuk proses fotosintesis, respirasi, dan pertumbuhan.<br />Menurut Sunarto (2001) dalam Nurmilaanwar(2009), konsentrasi fosfat pada perairan tawar dan laut memiliki kisaran yang hampir sama yaitu 1-3 mg/L, sementara kisaran fosfat yang optimum bagi pertumbuhan fitoplankton adalah 0,09-1,80 ppm.<br /><br />g. TOM (Total Organik Matter)<br />Kalium penganat (KmnO4) telah lama dipakai sebagai oksidator pada penentuan konsumsi oksigen untuk mengoksidasi bahan organik yang dikenal sebagai parameter nilai permanganat selalu memberikan hasil yang lebih kecil daripada nilai BOD. Kondisi ini menunjukkan bahwa permanganat tidak cukup mampu mengoksidasi bahan organik secara sempurna (Effendi, 2003).<br />Bahan Organik Terlarut (BOT) atau Total Organik Matter (TOM) menggambarkan kandungan bahan organik total suatu perairan yang terdiri dari bahan organik terlarut, tersuspensi (particulate) dan koloid. Bahan organik di perairan terdapat sebagai plankton, partikel-partikel tersuspensi dari bahan organik yang mengalami perombakan (detritus) dan bahan-bahan organik total yang berasal dari daratan dan terbawa oleh aliran sungai (Syafiuddin, 2004).<br />Beda TOM dengan BOD yaitu TOM menggambarkan kandungan bahan organik total suatu perairan yang terdiri dari bahan organik terlarut, tersuspensi, dan koloid (Syaifuddin, 2004). Sedangkan BOD adalah jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh mikroorganisme di dalam air lingkungan untuk memecah (mendegradasi) bahan buangan organik yang ada di dalam lingkungan air tersebut (Wardhana, 1995).<br />h. Nitrat Nitrogen<br />Nitrat adalah bentuk utama di perairan alami dan merupakan nutrient utama bagi pertumbuhan tanaman dan alga. Nitrat nitrogen sangat mudah larut dalam air dan bersifat stabil. Senyawa ini dihasilkan dari proses oksidasi sempurna senyawa nitrogen di perairan (Effendi, 2003 dalam Indoskripsi, 2009).<br />Nitrogen merupakan unsur utama bagi pertumbuhan alga, karena unsur N ini merupakan penyusun dari semua protein dan asam nukleik dengan demikian merupakan penyusun protoplasma secara keseluruhan. Menurut beberapa peneliti kadar N di perairan sangat kecil, umumnya kurang dari 5 ppm. Sedangkan batas minimal untuk pertumbuhan alga adalah 0,35 ppm (Indoskripsi, 2009).<br /><br /><br /><br /><br /><br />BAB III<br />METODOLOGI<br /><br />3.1 Fungsi Alat dan Bahan<br /><br />3.1.1 Suhu<br />Alat<br />- Thermometer Hg : untuk mengukur suhu perairan<br />Bahan<br />- Air Sampel : untuk bahan utama pengukuran yang akan diukur suhunya<br /><br />3.1.2 Kecepatan Arus<br />Alat<br />- Stopwatch : mengukur waktu pada saat tali ditarik oleh botol yang hanyut <br /> terbawa arus<br />- Current meter : alat yang digunakan untuk mengukur kecepatan arus secara <br /> otomatis<br />- Tali Rafia 1 m : untuk mengikat botol agar tidak hanyut terbawa arus<br />- Botol Air : sebagai pemberat dan pelampung <br />Bahan <br />- Air Sampel : untuk bahan utama pengukuran yang akan diukur kecepatan <br /> arusnya<br />3.1.3 Kecerahan<br />Alat<br />- Secchi Disk : alat untuk mengukur kecerahan perairan <br />- Tali : untuk mengikat secchi disk<br />Bahan<br />- Air Sampel : untuk bahan utama pengukuran yang akan diukur kacerahannya<br /><br />3.1.4 pH<br />Alat<br />- Stopwatch : untuk mengukur waktu<br />- Kotak pH : untuk mencocokkan warna pada kertas Ph<br />Bahan<br />- Kertas Ph : untuk mengukur derajat keasaman (pH) dari suatu perairan<br />- Air Sampel : untu bahan utama pengukuran yang akan diukur pHnya<br />- <br /><br />3.1.5 Oksigen Terlarut (DO)<br />Alat<br />- Botol DO : sebagai tempat air sampel yang akan diukur Donya<br />- Buret : sebagai tempat larutan titran dan sebagai alat untuk titrasi <br />- Statif : sebagai penyangga buret untuk titrasi<br />- Selang air : alat membuang cairan bening diatas endapan<br />- Pipet tetes : untuk mengambil dan meneteskan larutan<br />Bahan<br />- Air Sampel : sebagai bahan utama yang akan diukur Donya<br />- MnSO4 : mengikat oksigen<br />- NaOH+KI : melepas I2 dan membentuk endapan coklat<br />- H2SO4 pekat : pengkondisian asam dam melarutkan endapan<br />- Amilum : indiktor warna ungu<br />- N2S203 (0,025 N) : sebagai penitrasi dan mengikat I2 untuk membentuk 2NaI<br /><br />3.1.6 Karbondioksida (CO2)<br />Alat<br />- Gelas ukur : untuk menakar air sampel yang diambil sesuai takaran<br />- Erlenmeyer 250 ml : tempat air sampel yang akan direaksikan<br />- Pipet tetes : untuk mengambil dan meneteskan larutan<br />Bahan<br />- Air Sampel : bahan utama yang akan diukur CO2nya<br />- Indikator PP : sebagai indikator suasana basa<br />- Na2CO3 (0,0454 N) : indikator warna merah muda/pink dan mengikat CO2<br /> bebas diperairan menjadi 2NaHCO3<br />3.1.7 Alkalinitas<br />Alat<br />- Gelas ukur : untuk menakar air sampel yang diambil sesuai takaran<br />- Erlenmeyer 250 ml : tempat untuk reaksi air sampel<br />- Pipet tetes : untuk mengambil dan meneteskan larutan<br />- Buret : tempat larutan titran dan digunakan untuk titrasi<br />- Statif : sebagai penyangga buret untuk titrasi<br />Bahan<br />- Air Sampel : bahan utama yang akan diukur alkalinitasnya<br />- HCl (0,02 N) : penyuplai Ion H+<br />- MO : sebagai indikator suasana asam<br />3.1.8 Amonia Nitrogen<br />Alat<br />- Gelas ukur : untuk menakar air sampel sesuai yang dibutuhkan<br />- Erlenmeyer 250 ml : tempat air sampel yang direaksikan<br />- Pipet tetes : untuk mengambil dan meneteskan larutan<br />- Spektrofotometer : alat untuk mengukur kadar amonia nitrogen<br />- Cuvet : tempat larutan yang akan diukur dalam spektrofotometer<br />- Rak : tempat tabung reaksi<br />Bahan<br />- Air Sampel : bahan utama yang akan diukur kadar amonianya<br />- Pereaksi Nessler : untuk mengikat amonia diperairan<br />- Larutan baku : sebagai larutan pembanding untuk menentukan kadar yang <br /> Terkandung secara visual<br /><br />3.1.9 TOM (Total Organic Matter)<br />Alat<br />- Gelas ukur : untuk menakar air sampel sesuai yang dibutuhkan<br />- Erlenmeyer 250 ml : tempat air sampel yang direaksikan<br />- Buret : tempat larutan titran dan digunakan untuk titrasi<br />- Statif : sebagai penyangga buret untuk titrasi<br />- Pipet tetes : untuk mengambil dan meneteskan larutan<br />- Pipet volum : untuk mengambil larutan<br />- Bola hisap : untuk membantu mengambil larutan<br />- Corong : untuk membantu memasukkan larutan<br />- Hotplate : memanaskan larutan<br />- Thermometer Hg : mengukur suhu larutan<br />- Styrer : untuk mengaduk larutan pada saat titrasi<br />- Sentrifuge : untuk memanaskan larutan dan memuter styrer<br />Bahan<br />- Air Sampel : bahan utama yang akan diukur TOMnya<br />- KMnO4 : sebagai oksidator<br />- H2SO4 (1:4) : pengkondisian asam dan mempercepat reaksi<br />- Na-oxalate : sebagai reduktor<br /><br /><br /><br />3.1.10 Ortofosfat<br />Alat<br />- Erlenmeyer 250 ml : tempat air sampel yang direaksikan<br />- Pipet tetes : untuk mengambil dan meneteskan larutan<br />- Spektrofotometer : alat untuk mengukur kadar ortofosfat<br />- Cuvet : tempat larutan yang akan diukur dalam spektrofotometer<br />- Rak : tempat cuvet<br />Bahan<br />- Air Sampel : bahan utama yang akan diukur kadar ortofosfatnya<br />- SnCl2 : sebagai indikator warna biru<br />- Ammonium molybdat : mengikat fosfat terlarut membentuk ammonium phosphomolybdat<br />- Kertas label : untuk memberi nama pada cuvet<br /><br />3.1.11 Nitrat Nitrogen<br />Alat<br /> - Spektrofotometer : alat untuk mengukur kadar nitrat nitrogen<br /> - Petri dish : tempat sampel yang diuapkan /tempat kerak nitrat<br /> - Pipet tetes : untuk mengambil dan meneteskan larutan<br /> - Pipet volum : untuk mengambil aquades<br /> - Bola hisap : alat bantu untuk mengambil larutan<br /> - Beaker glass : tempat larutan yang direaksikan<br /> - Gelas ukur : tempat untuk mereaksikan<br /> - Spatula : untuk mengaduk larutan agar homogen<br /> - Hotplate : memanaskan sampel<br /> - Kertas saring : untuk menyaring<br /> - Cuvet : tempat larutan yang akan diukur dalam spektrofotometer<br /> - Rak : tempat cuvet<br />Bahan<br />- Asam Fenol Disulfonik : untuk melarutkan kerak nitrat<br />- Aquades : sebagai pereaksi/pengencer<br />- NH4OH (1:1) : untuk melarutkan lemak dan minyak dari kerak nitrat<br />- Air Sampel : sebagai pembuatan kerak nitrat<br />- Kertas label : untuk memberi nama pada cuvet<br /><br />3.1.12 Salinitas<br />Alat<br />- Refraktometer : alat untuk mengukur salinitas air<br />- Pipet tetes : untuk mengambil dan meneteskan larutan<br />Bahan<br />- Air Sampel : untuk bahan yang akan diukur skalanya<br />3.2 Skema Kerja/ Prosedur Kerja<br />3.2.1 Prosedur Pengambilan Sampel DO<br /><br />- dicatat volumenya<br />- dimasukkan ke dalam air perlahan-lahan (45o), jangan sampai terjadi gelembung udara<br />- ditutup bila sudah terisi penuh tanpa ada gelembung dan penutupan sebaiknya dilakukan di dalam air<br /><br />- dibuka tutup botol DO<br />- ditambahkan 2ml MNSO4<br />- ditambahkan 2ml NaOH + KI<br />- dibolak-balik sampai terbentuk endapan coklat<br />- ditunggu sampai 30 menit, sampai terlihat batas yang jelas antara endapan dengan aliran di atasnya<br />- dibuang air bening diatas endapan dengan selang<br />- ditambahkan 2ml tetes amilum<br />- dititrasi dengan Na-thiosulfat 0.025 N sampai jernih pertama kali<br />- dicatat ml Na-thiosulfat yang terpakai (ml titran)<br />- dihitung dengan rumus : V titran x N titran x 8 x 1000<br /> V botol DO – 4<br /><br /><br /><br /> <br /><br /><br /><br /><br />3.2.2 Pengukuran KUalitas Air<br />a. Parameter Fisika<br />*)Suhu<br /><br /> - dimasukkan ke dalam perairan, posisi membelakangi matahari<br />- diusahakan jangan sampai tersentuh dengan tangan secara langsung pada bagian air raksa<br />- ditunggu sampai air raksa berhenti pada skala tertentu selama 1-2 menit <br />- dilakukan pembacaan saat termometer masih di dalam perairan <br />- dicatat dalam skala oC<br /><br /><br />*)Kecepatan Arus<br /> <br /> -diikat dengan tali rafia sepanjang 1m<br /> - dimasukkan ke dalam perairan<br /> - diikatkan dengan aliran arus masuk<br /> - dilepaskan di perairan secara bersamaan dengan diukur waktunya menggunakan stopwatch<br /> - ditunggu hingga tali 1 meter habis merenggang / lurus pertama kali<br /> - dicatat waktu yang dibutuhkan pada saat merenggang <br /> - dihitung dengan rumus V= s<br /> t<br />t<br /><br /><br /><br /><br />*)Kecerahan<br /><br /> - dimasukkan secara perlahan ke dalam perairan hingga batas tidak tampak pertama<br />- dicatat sebagai D1 diberi tanda dengan karet gelang batas yang tidak tampak pertama kali<br />- dimasukkan kembali dalam perairan sampai benar-benar tidak terlihat<br />- ditarik pelan-pelan sampai tampak pertama kali kemudian diberi tanda dengan karet gelang sebagai D2 <br />- dihitung dengan rumus d = d1 + d2<br /> 2<br /><br />b. Parameter Kimia <br />*)PH (Potensial Hidrogen)<br /><br /> -dimasukkan dalam perairan<br /> - ditunggu selama ±2 menit<br /> - diangkat dari perairan<br /> - dikibas-kibaskan sampai setengah kering<br /> - dicocokkan dengan kotak standard<br /> -dicatat nilai PH yang didapat<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />)CO2 (Karbondioksida)<br /><br /> -diambil 25ml dengan gelas ukur<br /> - dimasukkan dalam Erlenmeyer 50 ml<br /> - ditambahkan 1-2 tetes PP (Phenol Ptalein)<br />- dititrasi dengan Na2CO3 0,0454 N hingga warna larutan menjadi pink untuk pertama kali<br /> - dihitung CO2 bebas = ml (titran) x N (titran) x 22 x 100/ml air sampel (mg/l)<br /><br /><br />*)Alkalinitas<br /> <br /> -diambil 25 ml dengan gelas ukur<br /> - dimasukkan dalam Erlenmeyer 50 ml<br /> - didapat PH berdasarkan hasil pengamatan <br /> - didapat PH<8,3<br />- dititrasi dengan larutan HCl 0,02 N dengan menggunakan indikator methyl orange sampai terjadi perubahan warna<br /> - dihitung volume HCl 0,02 N yang digunakan dengan rumus <br />CaCO3 (mg/l) = V(HCl) x N (HCl) x 100 x 1000<br /> ml air sampel 2<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />*)Ammonia (NH3)<br /><br /> -diambil sebanyak 12,5 ml dengan gelas ukur<br /> - dituangkan pada Erlenmeyer 50 ml<br /> - ditambah 1 ml pereaksi nessler, digoyang-goyangkan agar homogen<br /> - dibiarkan beberapa menit agar terbentuk warna dengan sempurna<br />- diamati kandungan amonianya dengan menggunakan spektrofotometer dengan panjang gelombang 425 µm<br /><br /><br />*)Ortofosfat<br /><br /> -diambil dengan gelas ukur sebanyak 25 ml<br /> - dimasukkan sampel air ke dalam Erlenmeyer 50 ml<br /> - ditambahkan 1 ml amonium molybdat<br /> - dihomogenkan dengan cara Erlenmeyer digoyang-goyangkan<br /> - ditambahkan 3 tetes SnCl2 dan dihomogenkan <br /> - dimasukkan dalam cuvet<br /> - diukur menggunakan spektrofotometer dengan panjang gelombang 690 µm<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />*)Nitrat Nitrogen<br /><br /> -diambil sebanyak 25 ml dengan gelas ukur dan dituangkan ke dalam cawan petri<br /> - dipanaskan hingga berbentuk kerak dan didinginkan<br /> - ditambahkan 0,5 ml asam ferol disulfonik, diaduk dengan spatula<br /> - diencerkan dengan 10 ml aquades<br /> - ditambahkan dengan NH4OH sampai terbentuk warna<br /> - diencerkan dengan aquades sampai 25 ml<br /> - dimasukkan dalam cuvet<br />- diamati kandungan nitrogennya dengan spektrofotometer dengan panjang gelombang 410 µm<br /> <br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />)Oksigen Terlarut<br /><br />- diukur dan dicatat volume botolnya<br />- dimasukkan dalam perairan dengan posisi miring ± 45o<br />- diisi perlahan dengan air, jangan sampai terjadi gelembung udara<br />- ditegakkan secara perlahan jika volume hampir penuh<br />- ditutup dalam perairan jika volume sudah penuh<br /> <br /> -dibuka tutup botolnya <br /> - ditambahkan 1 ml MnSO4 dan 1 ml NaOH + KI dan botol ditutup kembali<br /> - dibolak-balik sampai terjadi endapan coklat<br /> - dibiarkan sampai mengendap selama ± 30 menit<br /> - dibuang air bening yang terdapat di atas endapan coklat dengan selang<br /><br /> -diberi 1 ml H2SO4 pekat<br /> - dihomogenkan<br /> -ditetesi dengan 3 tetes amilum<br /> - dititrasi dengan Na – thiosulfat (Na2S2O3 ) 0,025 N sampai jernih pertama kali<br /> - dicatat volume titran Na – thiosulfat yang terpakai<br /> - dihitung dengan rumus DO = V (titran) x N (titran) x 8 x 1000 (mg/l)<br />V botol DO - 4<br /><br /><br /><br /><br /><br />*)Total Organic Matter (TOM)<br /><br /> -diambil 25 ml air sampel dengan gelas ukur<br /> - dimasukkan dalam Erlenmeyer<br /> - ditambahkan 4,75 ml KMNO4 dari buret<br /> - ditambahkan 5 ml H2SO4 (1:4)<br /> - dipanaskan sampai suhu 85oC<br /> - diangkat<br /> - didiamkan sampai suhu 75oC<br /> - diangkat<br /> - didiamkan sampai suhu 65oC<br /> - ditambahkan Na – oxalate 0,01 N sampai tidak berwarna<br /> - dititrasi dengan KMNO4 hingga merah jambu/pink pertama kali <br /> - dicatat volume titran (xml) awal<br /> - dicatat volume titran (yml) akhir<br /> - dihitung dengan rumus TOM = (x-y) x 3,16 x 0,01 x 1000 (mg/l)<br /> ml air sampel<br /> <br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />3.2.3 Penggunaan Spektrofotometer<br /><br /> - dihubungkan dengan adaptor pada sumber listrik <br /> - dinyalakan tombol power<br /> - ditunggu sampai ada tulisan method pada layar<br /> - dimasukkan panjang gelombang<br /> - ditekan enter<br /> - ditekan match jika larutan dan panjang gelombang sesuai<br /> - ditunggu sampai ada tulisan abc<br /> - dimasukkan larutan aquades ke dalam lubang spektrofotometer untuk kalibrasi<br /> - ditekan tombol zero<br /> - ditunggu sampai “0,000”<br /> - dimasukkan larutan yang akan diukur<br /> - ditekan enter<br /> - dicatat angka yang keluar pada layar<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />BAB IV<br />PEMBAHASAN<br /><br /><br />4.1 Data hasil pengamatan factor Fisika - Kimia<br />No Parameter Hasil<br />1<br />2<br />3<br />4<br />5<br />6<br />7<br />8<br />9<br />10<br />11 Suhu<br />Kecepatan Arus<br />Kecerahan<br />pH<br />Oksigen Terlarut ( DO )<br />Karbondioksida ( )<br />Alkalinitas<br />Ammoniak Nitrogen<br />TOM ( Total Organic Matter )<br />Ortofosfat<br />Nitrat Nitrogen <br /> <br /> <br />8<br /> <br /> <br /> <br /> <br /> <br />0,36 ppm<br />0,055 ppm<br /><br />4.2 Perhitungan - Perhitungan<br /> a) Kecepatan arus<br /> <br /> <br /> <br /><br /><br /><br /> b) Kecerahan<br /> = 100 m (kedalaman 1)<br /> = 100 m (kedalaman 2)<br /> Kecerahan . . . . ?<br /> Jawab : Kecerahan = <br /> = = 100 <br /> c) Salinitas = 0,001 ppt<br /> d) pH = 8<br /> e) Oksigen Terlarut (DO)<br /> Diket : <br /> <br /> N titran = 0,025 N<br /> V botol DO = 310 ml<br /> Tanya : DO . . . . ?<br /> Jawab : DO = <br /> = <br /> = <br /> d) Karbondioksida <br /> Diket : ml titran = <br /> N titran = 0,0454 N<br /> ml air sample = 25 ml<br /> Tanya : bebas . . . . ?<br /> Jawab : bebas = <br /> = <br /> = <br /> = 10,787 <br /> g) Alkalinitas<br /> Diket : <br /> <br /> N (HCl) = 0,02 N<br /> ml air sample = 25 ml<br /> Ditanya : . . . . ?<br /><br /> Jawab : = <br /> = <br /> = <br /> h) Amonia Nitrogen <br /> i) TOM<br /> Diketahui : <br /> <br /> y = 0,6<br /> ml air sample = 25 ml<br /> Tanya : TOM . . . . ?<br /> Jawab : TOM = <br /> = <br /> = <br /> = 20,224 <br /> j) Ortofosfat<br /> Diketahui : y = 0,069<br /> Tanya : Ortofosfat . . . . ?<br /> Jawab : y = 0,9127x – 0,0074<br /> 0,069 = 0,9127x – 0,0074<br /> 0,9127x = 0,069 + 0,074<br /> 0,9127x = 0,143<br /> x = <br /> = 0,157 ppm ortofosfat<br /> k) Nitrat Nitrogen<br /> Diket : y = 0,058<br /> Tanya : Nitrat Nitrogen . . . . ?<br /><br /><br /> Jawab : y = 0,4747x – 0,0073<br /> 0,058 = 0,4747x – 0,0073<br /> 0,4747x = 0,058 + 0,0073<br /> 0,4747x = 0,0653<br /> x = <br /> = 0,137 ppm nitrat nitrogen<br /><br /><br />4.3 Analisa tiap parameter (Fisika dan Kimia )<br />4.3.1 Parameter Fisika<br />4.3.1.1 Suhu<br /> Dalam pengukuran suhu perairan alat yang digunakan adalah thermometer Hg. Dimasukkan thermometer Hg kedalam perairan secara pelan –pelan dan diusahakan pada saat pengukuran dipegang ujung tali thermometer Hg jangan sampai tersentuh oleh tangan karena hal tersebut dapat berpengaruh pada thermometer akibat panas tubuh kita. Ditunggu 2 menit sampai air raksa berhenti pada skala tertentu, kemudian thermometer Hg diangkat dari perairan dan dibaca skala yang ditunjukkan.<br />4.3.1.2 Kecepatan Arus<br /> Dalam pengukuran kecepatan arus digunakan botol air mineral, tali raffia 1m dan juga stopwatch. Dalam pengukuran ini botol air mineral diikat ujungnya dengan tali raffia 1m tersebut kemudian dihanyutkan ke dalam perairan dengan posisi yang sejajar tetapi ujung tali raffia tetap dipegang dan stopwatch dihidupkan hingga tali raffia tersebut menegang baru stopwatch dihentikan, sehingga kita dapat mencatat waktu yang duperlukan tali tersebut sampai menegang. Oleh karena itu kecepatan arus dapat dihitung dengan menggunakan rumus V= dimana S adalah panjang tali sedangkan t adalah waktu yang dihitung dengan stopwatch.<br />4.3.1.3 Kecerahan<br /> Pengukuran kecerahan dapat digunakan alat yang disebut secchi disk. Masukkan secchi disk dalam perairan sampai tidak terlihat batas hitam dan putih yang pertama secara pelan – pelan dan ditandai dengan karet grlang dan dicatat sebagai d1. Kemudian secchi disk dimasukkan lagi dalam perairan sampai benar-benar tidak terlihat, selanjutnya diangkat perlahan hingga terlihat batas hitam dan putih pertama kali dan ditandai dengan karet gelang dan dicatat sebagai d2, sehingga dapat diukur kecerahan dengan rumus .<br />4.3.1.4 Salinitas<br /> Alat yang digunakan untuk mengukur salinitas adalah refraktometer langkah pertama adalah dibuka tiutup kaca prisma pada refraktometer kemudian dikalibrasi dengan aquades agar netral. Selanjutnya dibersihkan bagian lensanya dengan menggunakan tissue secara searah. Ditetesi lensanya dengan air sampel, lalu ditutup kaca prismanya secara perlahan dan jangan sampai ada gelembung udara. Kemudian dilihat dengan diarahkan ke sumber cahaya dan dibaca skalanya disebelah kanan.<br /><br />4.3.2 Parameter Kimia<br />4.3.2.1 Oksigan Terlarut ( DO )<br /> Alat yang digunakan adalah botol DO, buret, statif, pipet tetes,selang. Bahan yang digunakan adalah air sampel, , NaOH +KI, pekat, amilum dan (0,025). Pertama yang dilakukan adalah dicatat volume botol DO. Dibuka volume botol DO kemudian dimasukkan ke dalam perairan secara perlahan – lahan dengan posisi miring dan jangan sampai ada gelembung yang masuk, setelah penuh botol ditutup, penutupan ini dilakukan dalam air.<br /> Botol DO yang berisi air sampel dibuka, lalu ditambahkan 2 ml MnSO yang berfungsi mengikat oksigen dan ml NaOH+KI yang berfungsi membentuk endapan coklat dan melepas I2. Setelah itu dihomogenkan dan ditunggu hingga 30 menit sampai membentuk endapan coklat. Setelah membentuk endapan coklat, air yang bening yang terdapat diatas endapan dibuang dengan dengan menggunakan selang.lalu endapan coklat ditetesi 1-2 tetes pekat yang berfungsi melarutkan endapan dengan menggunakan pipet tetes dan dihomogenkan sampai karut. Kemudian ditetesi 3-4 tetes amilum dengan pipet tetes yang berfungsi untuk indicator warna ungu. Setelah itu di titrasi dengan Na-thiosulfat 0,025 N sampai terjadi warna bening pertama kali. Na-thiosulfat 0,025 N berfungsi sebagai titran dan mengikat I2 dan membentuk I2. Kemudian dicatat volume (0,025) yang digunakan. Kadar terlarut dapat dihitung dengan menggunakan rumus :<br /> <br />4.3.2.2 Karbondioksida ( CO2 )<br /> Dalam pengukuran alat yang digunakan yaitu gelas ukur, erlenmeyer 50 ml, buret, statif, pipet tetes. Bahan yang digunakan antara lain air sampel, indicator PP, (0,0454 N ). Pertama yang dilakukan adalah mengambil air sampel sebanyak 25 ml dengan menggunakan gelas ukur lalu dimaskkan ke dalam Erlenmeyer 50 ml. ditetesi indicator PP 1-2 tetes sebagai indicator warna suasana basa, kemudian dititras dengan (0,0454 N ) sampai warna pink pertama kali dan dicatat volume yang digunakan. Sehingga dapat diukur dengan menggunakan rumus :<br /> <br /><br /><br />4.3.2.3 Alkalinitas<br /> Dalam pengukuran alkalinitas alat yang digunakan yaitu gelas ukur, erlenmeyer 50 ml, buret, statif, pipet tetes. Bahan yang digunakan antara lain air sampel, metal orange dan HCl 0.02 ml. Pertama diambil air sampel sebanyak 25 ml dengan menggunakan gelas ukur lalu dimaskkan ke dalam Erlenmeyer 50 ml dan ditetesi 2 tetes indikator MO sebagai indikator suasana asam, lalu dititrasi dengan HCL 0,02 N sebagai penyuplai ion dan dicatat volume HCL 0,02 N yang digunakan. Dalam melakukan pengukuran alkalinitas harus dilihat dulu pHnya, jika lebih dari 8,5 maka ditetesi dengan indikator PP tapi jika kurang dari 8,3 maka ditetesi indikator MO. Untuk menghitung alkalinitas digunakan rumus :<br /> <br />4.3.2.4 Amonium Nitrogen<br /> Dalam pengukuran amonium nitrogen alat yang digunakan yaitu gelas ukur, erlenmeyer 50 ml, pipet tetes, cuvet spektrofotometer dan rak. Bahannya yaitu aur sampel, pereaksi nessler, kertas label. Pertama diambil air sampel sebanyak 25 ml dengan menggunakan gelas ukur lalu dimaskkan ke dalam Erlenmeyer 50 ml. Kemudian di tambahkan 2 ml pereaksi nessler yang fungsiya mengikat ammonia, dihomogenkan dan dibiarkan beberapa menit sampai terbentuk warna dengan sempurna kemudian dimasukkan dalam cuvet dan diberi kertas label sesuai nama agar tidak tertukar. Selanjutnya diukur kadar amonianya dengan spektrofotometer dengan panjang gelombang 425 mm.<br />4.3.2.5 TOM<br /> Dalam pengukuran TOM alat yang digunakan adalah gelas ukur, Erlenmeyer 100ml, statif buret, thermometer Hg, hot plate, sentrifuse, stirrer, pipet volum, pipet tetes, bola hisap, corong. Bahannya adalah air sample, KmnO , (1:4), Na. Oxalate (0,01 N). Langkah pertama ukur dan dimasukkan kedalam Erlenmeyer 50 ml. Kemudian ditambahkan 5 ml dengan menggunakan pipet volum tujuannya untuk pengkodisian asam dan mempercepat reaksi . selanjutnya dipanaskan didalam hot plate sampai suhu C, kemudian diangkat dan ditunggu sampai tidak berwarna, fungsi dari Na – oxalate adalah sebagai reduktor, kemudian ditritrasi dengan samapi berwarna pink yang pertama kali. Dicatat volum titran dan dihitung nilai TOM dengan menggunakan rumus :<br /> <br />Dimana x adalah volum titran air sampel dan y adalah volum titran untuk aquades.<br />4.2.3.6 Ortofosfat<br /> Dalam pengukuran ortofosfat alat yang digunakan adalah cuvet, pipet tetes, gelas ukur, rak, erlenmeyer 50 ml, spektrofotometer. Bahan yang digunakan adalah air sampel, , amonium molybdat, kertas dengan gelas ukurkemudian dimasukkan dalam erlenmeyer 50 ml. Setelah itu ditambahkan amonium molibdat yaitu untuk mengikat mobdat lalu dihomogenkan. Kemudian ditetesi sebanyak 2 tetes sebagai indikator warna biru, dan dihomogenkan lagi. Setelah itu dimasukkan dalam cuvet dan diberi kertas label yang telah diberi nama agar tidak tertukar . Ditunggu sampai beberapa menit , kemudian diukur dengan panjang gelombang 690 dan dicatat sebagai nilai y, sehingga dapat dihitung dengan menggunakan Rumus y = 0,9127 x – 0,0074.<br />4.2.3.7 Nitrat Nitrogen<br /> Alat – alat yang digunakan adalah cawan petri, curvet, bola hisap, spatula, beaker glass, pipet tetes, spektrofotometer. Bahannya yaitu aquades, kertas label, air sampel, asam fenol disulfonik, (1:1). Hal awal yang digunakan adalah untuk menyaring air sampel 12,5 ml lalu dimasukkan kedalam cawan petri. Setelah itu diuapkan diatas pemanas air sampai terbentuk kerak nitrat. Kemudian didinginkan dan ditetesi 0,5 ml asam disulfonik yang berfungsi melarutkan kerak nitrat kemudian diaduk dan diratakan dengan sepatula. Setelah itu dicerna dengan aquades sebanyak 5 ml dan ditambahkan (1:1) sampai terbentuk warna. Fungsi dari (1:1) yaitu untuk melarutkan lemak dari kerak nitrat. Kemudian dicerna lagi dengan aquades sampai 12,5 ml dan dimasukkan kedalam cuvet dan diberi label yang sudah diberi nama agar tidak tertukar. Lalu diukur dengan spektrofotometer dengan panjang gelombang dan dicatat sebagai nilai y,sehingga dapat dihitung dengan rumus : y = 0,4747x – 0,0073.<br />4.2.3.8 pH<br /> Alat yang digunakan yaitu kotak standard dan bahannya adalah air sampel dan pH paper. Dicelupkan pH paper kedalam perairan dan ditunggu , lalu diangkat dan dikibas – kibaskan sampai setengah kering. Ditunggu beberapa saat sampai terlihat perubahan warna, kemudian dicocokkan warnanya dengan kotak standard, dan dicatat pHnya.<br />4.2.3.9 Spektofotometer<br /> Langkah pertama spektofotometer dipencet powernya lalu ditunggu sampai 0 dan dicatat methodnya. Kemudian ditekan red enternya dan akan muncul angka, dicatat dan dicari panjang gelombangnya. Lalu spektofotometer dikali basi dengan larutan blanko lalu ditekan red – enter. Kemudian itu ditekan lagi clear – zero dan ditunggu sampai muncul angka 0,000 dan dikeluarkan larutan blangkanya. Pengkalibasian dilakukan setiap 2 kali pengukuran, setelah dikalibrasi larutan yang akan diukur kadarnya dimasukkan, lalu ditutup dan ditekan red-enter. Kemudian dibaca dan dicatat angka yang ditunjukkan pada spektofotometer.<br />4.4 Hubungan-Hubungan Antar Parameter<br /> 4.4.1 Suhu dan DO<br />Peningkatan suhu perairan sebesar 10o menyebabkan terjadinya peningkatan konsumsi oksigen oleh organisme aquatik sekitar 2-3 kali lipat. Peningkatan suhu disertai dengan penurunan kadar oksigen terlarut. Sehingga keberadaan oksigen seringkali tak mampu mengambil kebutuhan organisme untuk melakukan proses metabolisme dan respirasi (Effendi,2003).<br />4.4.2 Alkalinitas dan pH<br />Menurut Effendi (2003), nilai alkalinitasnya sangat dipengaruhi oleh pH, alkalinitas berperan sebagai sisitem penyangga (bufer) agar perubahan pH tak terlalu besar. Jadi kenaikan nilai alkalinitasnya diikuti dengan nilai peningkatan pH.<br /> 4.4.3 pH, Amonia dan Suhu<br />Amonia diperairan dapat menghilang melalui proses xolatisasi karena tekanan parsial amonia dalam larutan meningkat dengan semakin meningkatnya pH. Hilangnya amonia ke atmosfer juga dapat meningkat dengan meningkatnya kecepatan angin dan suhu (Effendi,2003).<br /> 4.4.4 Karbondiksida dan pH<br />Apabila pH dalam suatu aquarium dikendalikan oleh karbondioksida dan pH maka hubungan pH dan CO2 terlarut akan merupakan hubungan yang tetap (Anonymous,2009).<br /> 4.4.5 Orthofosfat, Suhu dan pH<br />Semua polifosfat mengalami hidrolisis pembentukam orthofosfat perubahan ini tergantung pada suhu, pada yang terletak pada titk didih. Perubahan ini polifosfat menjadi orthofosfat berlangsung cepat. Kecepatan arus meningkat dengan menurunnya pH, perubahan polifosfat menjadi orthofosfat pada air limbah yang mengandung bakteri berlangsung lebih cepat dibandingkan dengan perubahan yang terjadi pada air bersih (Effendi,2003).<br /> 4.4.6 kecerahan dan Padatan tersuspensi <br />Padatan tersuspensi berkonsentrasi posistif dengan kekeruhan semakin tinggi nilai padatan tersuspensi, tersispensi nilai kekeruhan semakin tinggi pula, akan tetapi yingginya padatan larutan tidak selalu diikuti dengan tingginya kekeruhan, misalnya air memiliki nilai kepadatan terlalu tinggi tidak berarti memiliki kekeruhan yang tinggi (Effendi,2003).<br /> 4.4.7 DO dan Parameter lain<br />Kecepatan difusi oksigen dari udara tergantung dari beberapa faktor seperti kekeruhan air, suhu, salinitas, pergerakan massa air dan udara seperti arus, gelombang dan pasang surut. Odum (1972), menyatakan bahwa kadar oksigen dalam air laut akan berubah dengan semakin rendahnya suhu dan berkurang dengan semakin tingginya salinitas.Blognya AMPUN DEVINhttp://www.blogger.com/profile/10981957168816044321noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8019538986222439466.post-71427673003381628822011-04-13T11:43:00.000-07:002011-04-13T11:47:14.661-07:00Laporan Praktikum Plankton1. PENDAHULUAN
<br />
<br />1.1 Latar Belakang
<br />Plankton adalah mikroorganisme yang ditemui hidup diperairan baik di sungai, waduk, danau maupun diperairan payau dan laut. Organisme ini baik dari segi jumlah dan jenisnya sangat banyak. Plankton merupakan salah satu komponen utama dalam sistem mata rantai makanan (food chain) dan jaring makanan (food web). Mereka menjadi pakan bagi sejumlah konsumen dalam sistem mata rantai makanan dan jaring makanan. Mikroorganisme (plankton) ini ada yang dapat bergerak aktif sendiri seperti bahwa hewan dan kita sebagai hewani (zooplankton) dan ada juga plankton yang dapat melakukan asimulasi (photosyntesis) seperti halnya tumbuhan. Kelompok ini disebut plankton nabati (phytoplankton). Plankton juga mempunyai kemampuan berkembang biak dengan cepat dan dapat dengan mudah dibudidayakan secara massal, sehingga tidak perlu dikhawatirkan mereka akan punah. (Rizky,2009)
<br />1.2 Tujuan
<br />1.2.1 Tujuan dari materi Penggunaan Mikroskop adalah
<br />- Menambah ketrampilan mahasiswa terutama dalam penggunaan mikroskop dan memelihara mikroskop
<br />- Menambah kemampuan mahasiswa untuk menghitung luas bidang pandang
<br />1.2.2 Tujuan dari materi Jenis dan Klasifikasi Plankton adalah
<br />- Menambah pemahaman mahasiswa tentang jenis dan klasifikasi plankton
<br />- Menambah ketrampilan mahasiswa dalam identifikasi plankton
<br />1.2.3 Tujuan dari materi Kelimpahan Plankton adalah
<br />- Menambah pemahaman mahasiswa tentang jenis dan kelimpahan plankton
<br />- Menambah ketrampilan mahasiswa dalam menghitung kelimpahan plankton
<br />1.2.4 Tujuan dari materi Pengumpulan Plankton adalah
<br />- Menambah pemahaman mahasiswa tentang pengumpulan plankton
<br />- Menambah ketrampilan mahasiswa terutama dalam penentuan lokasi dan pengambilan sampel plankton
<br />
<br />1.3 Tempat dan Waktu
<br />Pelaksanaan praktikum Planktonologi ini pertama dilakukan di Balai Benih
<br />Ikan Jalan Mawar Putih 86 Sidomulyo Punten, Batu pada tanggal 16 November 2009 pukul 07.00 – 15.00 WIB.
<br />Dan kedua dilakukan di Laboratorium Hidrologi gedung C lantai 1 Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, pada tanggal 21 November 2009 pukul 07.00 – 10.00 WIB
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />2. TINJAUAN PUSTAKA
<br />2.1 Materi Pengumpulan Plankton
<br />2.1.1 Parameter kualitas air dan faktor-faktor yang mempengaruhi kehidupan plankton :
<br />2.1.1.1 Parameter fisika
<br /> Suhu
<br />Menurut Cholik. Etall (1996), suhu sangat berpengaruh terhadapproses kimiawi dan biologi. Kaidah umum menunjukkan bahwa reaksi kimia dan biologi meningkatkan lipat dua untuk setiap kenaikan suhu sebesar 10oC.Hal ini dapat diartikan bahwa jasad perairan akan menggunakan oksigen terlarut dua kali lebih banyak pada suhu lebih kritis dalam air bersuhu tinggi dibanding dengan yang rendah.
<br />Pertumbuhan dari kehidupan biota budidaya sangat dipengaruhi suhu air. Umumnya batas-batas tertentu kecepatan pertumbuhan biota meningkat sejalan dengan naiknya suhu air. Sedangkan derajat kelangsungan kehidupan bereaksi sebaliknya terhadap kenaikan suhu (Kordi dan Andi, 2007).
<br />
<br /> Kecerahan
<br />Kecerahan adalah sebagian cahaya yang diteruskan kedalam air dan dinyatakan dalam persen dari beberapa panjang gelombang didaerah spectrum yang terlihat cahaya yang melampauilapisan sekitar 1 meter, jatuh agak lurus pada permukaan air. Kemampuan cahaya matahari untuk menembus sampai kedasar perairan dipengaruhi oleh kekeruhan (terbidity) air,kekeruhan dipengaruhi oleh (1) benda-benda halus yang disuspensikan seperti lumpur dan sebagainya,(2) adanya jasad-jasad renik (plankton) dan (3) warna air (Kordi dan Andi,2007).
<br />Kecerahan air tergantung pada warna dan kekeruhan, kecerahan merupakan ukuran transparansi perairan yang ditentukan secara visual dengan menggunakan secchidisk (Effendi, 2003).
<br />
<br />2.1.1.2 Parameter Kimia
<br /> Oksigen Terlarut (DO)
<br />Menurut Kordi dan Andi (2007) dilihat dari jumlahnya oksigen adalah satu jenis gas terlarut dalam air dengan jumlah sangat banyakyaitu menempati ukuran kedua setelah nitrogen. Namun jika dilihat dari segi kepentingan untuk budidaya perairan oksigen menempati urutan teratas, oksigen yang diperlukan biota air untuk pernafasannya harus terlarut dalam air. Oksigen merupakan salah satu factor pembatas sehingga bila ketersediaanya didalam air tidak mencukupi kebutuhan biota budidaya, maka senjata aktivitas biota akan terhambat.
<br />Menurut Barnis (2005), sumber utama oksigen terlarut dalam air adalah penyerapan oksigen dari udara melalui kontak antara permukaaan air dengan udara dan dari proses fotosintesis selanjutnya air kehilangan oksigen melalui perlepasan dari permukaan ke atmosfer dan melalui kegiatan respirasi dari semua organisme air.
<br />
<br /> Karbondioksida (CO2)
<br />Menurut Kordi dan Andi (2007), karbondioksida (CO2) atau biasa disebut orang sangat mudah larut dalam suatu larutan. Pada umunya perairan alam mengandung karbondioksida sebesar 2mg/l. Pada konsentrasi yang tinggi (> 10mg/l), karbondioksida dapat beracun, karena keberadaanya dalam darat dapat menghambat pengikatan oksigen oleh hemoglobin.
<br />Sumber karbon utama dibumi adalah atmosfer dan perairan, terutama lautan. Laut mengandung karbon lima puluh kali lebih banyak daripada karbon diatmosfer (Effendi,2003).
<br />
<br /> pH
<br />Menurut cholik. et all (1986). pH adalah ukuran dari konsentrasi ion hydrogen dan menunjukkan suasana air tersebut apakah bereaksi asam atau basa. Skala pH mempunyai deret 0-14 dan pH 7 adalah netral, berarti air tidak bersifat basa ataupun asam. Bila nilai pH dibawah 7 berarti air tersebut asam dan bila diatas 7 berarti basa. Secara alamiah, pH perairan dipengaruhi oleh konsentrasi karbondioksida dan senyawa bersifat asam. Fitoplankton dan tanaman air lainya akan mengambil karbondioksida dari air selama proses fotosintesis sehingga mengakibatkan pH air meningkat dari siang hari dan menurun pada waktu malam hari.
<br />pH air mempengaruhi tingkat kesuburan perairan karena mempengaruhi kehidupan jasad renik. Perairan asam akan kurang produktif, malah dapat membunuh hewan budidaya pada pH rendah, kandungan oksigen terlarut akan berkurang (Kordi dan Andi,2007).
<br />
<br /> TOM (total organic matter)
<br />Menurut Sutrisno dan Suciastuti (2004), zat organic yang terdapat didalam air bias berasal dari :
<br />- Alam, minyak tumbuh-tumbuhan, serat-serat minyak dan lemak hewan, alcohol, gula, pati, sellulose, dan sebagainya.
<br />- Sintesa berbagai persenyawaan dan buah-buahan yang dihasilkan dari proses-proses dalam pabrik.
<br />- Fermentasi, alcohol, aseton, glycerol, antibiotic,asam-asam dan sejenisnya yang berasal dari kegiatan mikroorganisme terhadap bahan-bahan organic. Adanya bahan organic erat dengan perubahan sifat fisik air seperti warna , bau, rasa dan kekeruhan itu sendiri, jasad mati merupakan sumber nutrisi jasad heterotrofik buangan berbentuk CO2, H2O,alcohol, asam asetat, NH, dan sebagainya. Beberapa digunakan sebagai sumber nutrisi jasad heterotrofik.
<br />
<br /> Nitrat
<br />Menurut Yuli dan Kusriani (2005), nitrat adalah sumber nitrogen dalam air laut maupun tawar. Bentuk kombinasi lain dari element isi bias tersedia dalam bentuk amonia, nitrit dan komponen organic. Kombinasi element ini sering dimanfaatkan oleh fitoplankton terutama kalau unsure nitrat terbatas. Pemanfaatan nitrat oleh fitoplankton mencakup konversi nitart menjadi amonia sebelum diasimilasi oleh material sel.
<br />Menurut Barrus (2001), nitrat adalah merupakan zat nutrisi yang dibutuhkan oleh tumbuhan untuk dapat tumbuh dan berkembang.
<br />
<br /> Phosphat
<br />Pada perairan alami, phosphorus terdapat dalam bentuk terlarut baik dalam bentuk organic atau anorganik dan Orthophospat kelihatan merupakan sumber utama phosphorus. Sel fitoplankton dapat mengakumulasi phosphat jika nutrient tersedia dalam jumlah yang berlebih. Hal ini disebut “Luxury consumtion”, phosphat tersebut selanjunya akan dimanfaatkan kalau sumber juga bias dimanfaatkan oleh beberapa spesies fitoplankton selama defisiensi phosphat anorganik (Yuli dan Kusriani, 2005).
<br />Menurut Dugon (1972) dalam Effendi (2003), fosfat merupakan bentuk fosfor yang dapat dimanfaatkan oleh tumbuh-tumbuhan. Fosfat yang berikatan dengan Ferri (Fe2(PO4)) bersifat tidak dan mengendap didsar perairan.
<br />
<br />2.1.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi kehidupan
<br />A. Fitoplankton
<br /> Fisika
<br />1. Suhu
<br />Aktivitas fotosintesis oleh fitoplankton bisa terjadi pada kondisi suhu yang ekstrim seperti habitat antarfik dengan suhu dibawah OoC dan tropical muaflat yang suhunya mencapai 30oC atau bahkan lebih. Pengamatan dilapangan memang menunjukkan fluktuasi yang mempunyai pola musiman yang dikontrol oleh temperature (Yuli dan kusriani,2005).
<br />
<br />2. Kecerahan
<br />Menurut Nantji (1986), fitoplankton bisa ditemui diseluruh masa air melalui dari permukaan laut sampai pada kedalaman dengan intensitas chaya yang memungkinkan terjadinya fotosintesis.
<br />Banyaknya cahaya yang menembus permukaan laut dan menerangi lapisan permukaan laut setiap harridan perubahan intensitas dengan bertambahnya memegang perairan penting dalam menentukan pertumbuhan fitoplankton. (Rommimohtartodan Juwana, 2001).
<br />
<br /> Kimia
<br />1. pH
<br />Kisaran pH untuk budidaya alga 7-9 dengan besaran yang optimal 8,2; 8,7 kegagalan dalam budidaya alga dapat disebabkan oleh kegagalan dalam mempertahankan pH media budidaya. Hal tersebut dapat diatasi dengan penggunaan aerasi (Ekawati,2005).
<br />Secara alamiah pH perairan dipengaruhi oleh konsentrasi karbondioksida da senyawa yang bersifat asam. Fitoplankton dan tumbuhan air lainnya akan mengambil CO2 dari air selama proses fotosintesis, sehingga mengakibatkan pH air meningakat pada siang hari dan menurun pada malam hari (Wirawan, 1995).
<br />
<br />2. Nitrat
<br />Menurut Yuli dan Kusriani (2005), nitrat adalah sumber nitrogen dalam air laut maupun air tawar. Bentuk kombinasi lain dari element ini biasa tersedia dalam bentuk amonia, nitrit dan komponen organic. Kombinasi element ini sering dimanfaatkan fitoplankton terutama kalau unsure nitrat terbatas, nitrogen terlarut juga bisa dimanfaatkan oleh jenis blue green algae dengan fiksasi nitrogen. Pemanfaatan nitrogen oleh fitoplankton mencakup konversi nitart menjadi amonia sebelum diasimilasi oleh material sel. Oleh karena itu pengambilan komponen ammonium dalam pengukuran jauh lebih bermanfaat, sementara dari percobaan culture menunjukkan bahwa ammonium –N lebih disukai dalam bentuk nitrat, dan unsur nitrat ternyata tersedia dalam jumlah yang diperairan alami.
<br />Menurut beberapa peneliti kadar N diperairan sangat kecil, umunya kurang dari 5 ppm, sedangkan batas minimal untuk tumbuh algae adalah 0,35 ppm. Nitrogen tidak selalu menjadi factor pembatas bagi semua algae, misalnya dari jenis diatome dan cyanophyceae walaupun unsure N ini merupakan bagian dari protoplasma jasad-jasad tersebut (Subahjanto,2005).
<br />
<br /> Biologi
<br />1. Substrat
<br />Dalam budidaya fitoplankton, media kultur digunakan sebagai tempat bertumbuh dan berkembang biak. Menurut Suriawira (1985), susunan bahan baik bahan alami maupun bahan buatan yang digunakan untuk perkembangan dan berkembang biakan mikro dinamakan media. Media yang digunakan dalan budidaya fitoplankton berbentuk cair yang didalamnya terkandung beberapa senyawa kimia (pupuk) yang merupakan sumber nutrient untuk keperluan hidupnya. Selanjutnya menurut Chen J dan H. PC. Slaelye (1991) dalam Nelvy.D dan Sudjiharno (2002), pertumbuhan dan perkembangan fitoplankton memerlukan berbagai nutrient yang diabsorbsi dari luas (media). Hal ini berarti keterangan unsure mikro nutrient dan makro nutrient dalam media tumbuhnya mutlak diperlukan.
<br />
<br />2. Kompetisi
<br />Organisme akan mengadakan kompetisi satu sama lain dan hal ini menyebabkan kondisi interfisik dalam memenfaatkan, sumber energy maksimum. Biasanya digunakan untuk kapasitas reduksi yang berlebihan kelimpahan fitoplanktonadalah lebih sedikit dalam kolam 10-25% dibandingkan kolam 0 dan 5% menutupi kolam, kompetisi sejenis bunga baku dengan fitoplankton yang berhubungan dengan macrophytes lain untuk mengurangi efisiensi fitoplankton dalam kolam (Musa dan Yanuhar, 2006).
<br />
<br />3. Predasi
<br />Kontaminasi oleh bakteri protozoa atau spesies lain merupakan masalah yang serius dalam budaya mikroalga mono spesifik atau axenix (Ekawati, 2005).
<br />
<br />B. Zooplankton
<br /> Fisika
<br />1. Suhu
<br />Pemilihan suhu yang optimal untuk budidaya pada pembesaran tergantung dari tipe morfologinya, small type dan long type juga berbeda dalam kebutuhanya terutama suhu optimal untuk pertumbuhannya. Suhu optimal antara 15-25oC. pada umumnya peningkatan suhu didalam batas-batas optimal biasanya mengakibatkan aktivitas reproduksi juga meningkat (Ekawati, 2005).
<br />
<br />2. Kecerahan
<br />Kecerahan atau kekeruhan air disebabkan oleh adanya partikel-partikel liat lumpur atau lainya yang mengendap, akan merusak nilai guna dasar perairan yang merupakan daerah pemijahan dan habitat berbgai organism (Wirawan, 1992).
<br />Banyaknya cahaya yang menembus permukaan laut dan menerangi lapisan permukaan air laut setiap hari dan perubahan intensitas dengan bertambahnya memiliki peranan penting dalam menentukan pertumbuhan fitoplankton (juga zooplankton yang ada didalamnya) (Rommimohtarto dan Juwono, 2001).
<br />
<br /> Kimia
<br />1. pH
<br />Zooplankton biasanya banyak terdapat diperairan yang kaya bahan organic, zooplankton alam hidup pada pH > 6,6, sedangkan pada kondisi biasa yang optimal hidup pada kondisi pH 6-8 (Ekawait, 2005).
<br />pH merupakan salah satu bagian dari factor yang sangat berpengaruh terhadap banyak tidaknya kelimpahan zooplankton disuatu perairan, adapun pH optimum yang baik untuk pertumbuhan atau kelimpahan zooplankton disuatu perairan alami adalah pH antara 6,2-8.6 (www.research.vi.oc.id, 2005).
<br />
<br />2. DO (Oksigen Terlarut)
<br />Porifera merupakan salah satu zooplankton yang dapat bertahan hidup di air dengan kadar oksigen terlarut yang rendah yakni 2mg/l. tingkat oksigen tertinggi dalam air budidaya tergantung apda suhu, salinitas, kepadatan, jenis makanan yang yang digunakan (Ekawati, 2005).
<br />
<br />3. TOM
<br />Menurut Barrus (2001), sebagian besar zooplankton menggantungkan sumber nutrisinya pada materi organic, baik berupa fitoplankton maupun detritus.
<br />
<br /> Biologi
<br />1. Substrat
<br />Menurut Subahjanti (2005), zooplankton biasanya banyak terdapat diperairan yang kaya akan bahan organic karena sebagai makananya.
<br />2. Kompetisi
<br />Organisme yang mengadakan kompetisi satu sama lain dan hal ini menyebabkan kompetisi inter spesifik dalam memenfaatkan sumber energy maksimum, biasanya digunakan untuk kapasitas reproduksi yang berlebihan (Musa dan Yanuhar, 2005).
<br />3. Predasi
<br />Predasi adalah hubungan antara mangsa dan pemangsa (predator). Hubungan ini sangat erat sebab tanpa mangsa, predator tidak dapat hidup, sebaliknya predator juga berfungsi sebagai pengontrol populasi mangsa, seperti adanya zooplankton sebagai pemangsa fitoplankton yang ada diperairan (Pendamping praweda biologi, 2001).
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />2.2 Materi Penggunaan Mikroskop
<br />2.2.1 Pengertian Mikroskop
<br />Menurut Putra dan Permana (2000), mikroskop adalah peralatan yang digunakan untuk memperbesar gambaran objek atau specimen yang berukurab kecil
<br />Bagian-bagian mikroskop dan fungsinya adalah :
<br />- Okuler : sebagai pembesar objek 10 x ukuran sebenarnya.
<br />- Tangkai : sebagai penyokong body.
<br />- Body : sebagai tempat system lensa.
<br />- Revolver : untuk membantu dalam memilih daya perbesaran
<br /> tertentu.
<br />- Obyektif : untuk memperbesar objek.
<br />- Meja preparat : untuk tempat objek dan slide mikroskop berfungsi
<br /> untuk memindahkan objek ketempat yang bisa
<br /> terlihat dengan jelas.
<br />- Kondensor : untuk mengkondersasikan cahaya yang masuk
<br /> melalui mikroskop.
<br />- Diafragma : untuk mengatur jumlah cahaya yang masuk
<br /> melalui kondensor
<br />- Pengatur kondensor : untuk menaikkan atau menurunkan kondensor,
<br /> membantu untuk mengatur pemusatan cahaya ke
<br /> objek.
<br />- Tombol pengatur
<br />Focus : untuk mengatur secara kasar dan halus.
<br />- Sumber cahaya : untuk menyediakan cahaya terang/putih untuk
<br /> melihat objek
<br />- Kaki : untuk menyokong mikroskop dan juga untuk
<br /> membawa mikroskop
<br />2.3 Materi jenis dan klasifikasi plankton
<br />2.3.1 Pengertian plankton
<br /> Menurut yuli dan kusriani (2000) ,plankton adalah organisme hidup yang melayang dalam air laut atu air tawar dan pergerakannya secara pasif tergantung pada arus dan angin.
<br /> Plankton adalah biota yang hidup di pintaka pelagic dan mengapung, menghambat atau berenang sangat lemah, artinya mereka tidak dapat melawan arus plankton terdiri dari fitoplankton atu plankton tumbuhan dan zooplankton atau plankton hewan (rommimohtarto dan juwana)
<br />
<br />2.3.2 Pengelompokan plankton
<br /> a. berdasarkan ukuran
<br /> menurut yuli dan juwano (2005), euplankton bisa di klasifikasi secara artifosial berdasarkan ukuran yaitu :
<br />• Makroplankton :plankton yang ukurannya >3 mm
<br />• Mikroplankton :plankton yang ukurannya < 3mm
<br />• Nanoplankton :plankton yang tertangkap dengan net
<br /> plankton ukuran 25 sehingga diameternya
<br /> lebih kecil dari plankton 60 mikron.
<br />b. Berdasarkan asal
<br />menurut Herawati (1989) ,plankton bisa di klasifikasakan berdasatkam asal, yaitu:
<br />• Aurogenetik plankton :plankton yang berasal dari perairan
<br /> sendiri
<br />• Allogenetik plankton :plankton yang berasal dari perairan lain
<br />c.Berdasarkan siklus hidup
<br />Menurut Herawati (1989),Plankton bisa di klasifikasikan berdasarkan siklus hidup, yaitu:
<br />• Holoplankton :plankton yang seluruh hidupnya tidak pernah
<br /> keluar dari sifatnya sebagai plankton
<br />• Mesoplankton :plankton yang mempunyai karekteristik hanya
<br /> sementara saja dri siklus hidupnya bersifat
<br /> sebagai plankton
<br />• Tycopalnkton :plankton yang sebagian siklus hidupnya sebagai
<br /> plankton dan setelah dewasa menjadi organism lain seperti sea bass
<br />d. Berdasarkan Habitat
<br />Menurut Herawati (1989), plankton dibedakan menjadi:
<br />• Limnoplankton :jeni plankton yang hidup di parairan danau
<br />• Rheopplankton :jenis plankton yang hidup di lingkungan sungai
<br />• Haliplankton :jenis plankton yang hidup di laut
<br />• Hipalmesoplankton :plankton yang hidup di daerah estuari.
<br />
<br />• Hypapplankton :plankton yang hidup mendekat dasar
<br /> perairan
<br />• Epiplankton :plankton yng hidup di zona eupotik
<br />• Bathiplankton :plankton yang biasa hidup di daerah zona apothik
<br />• Mesoplankton :plankton yang hidup di daerah zona disphotik
<br />e.Berdasarkan jenis makanannya
<br /> menurut Herawati (1989), berdasarkan jenis makanannya plankton di bedakan menjadi 2 yaitu:
<br />• Plankton tanaman disebut fitoplankton
<br />• Zooplankton terdiri dari plankter yang makanannya bersifat holosit termasuk semua jenis semua planton hewani
<br />2.3.3 Ciri-ciri plankton
<br /> a.phylum chlorophyta
<br /> menurut Herawati (1989), cirri chlorophyta antara lain:
<br /> Berwarna hijau karena mempunyai proporsi pigmen pada chloroplas nya jauh lebih baik
<br /> Tersebar luas paada daerah air stagner dari perairan tawar sampai kelaut tetapi lebih spesifik pada perairan tawar
<br /> Reproduksinya secara seksual
<br /> Dinding selnya bagain bawah terdiri dari selulosa yang dilapisi jaringan pectin
<br /> Bisa menyebabkan blooming perairan jika mereka membentuk lapisan pectin dan tebal
<br />b. Phylum Chyanophyta
<br />Menurut Herawati (1989) cirri Cyanophyta antara lain:
<br /> Mengandung pigmen kebiruan cphycocianin dan sering juga pigmen kemerahan
<br /> Variasi warna disebabkan oleh clorofil ,care tonoid,phyloocoanin,plycococoid,dan kadang –kadang juga oleh pigmen sel serta refraksi warna oleh pseudova
<br /> Tidak mempunyai membrane nucleus dan nukleous
<br /> Reproduksi aseksual
<br /> Sering menyebakan blooming perairan
<br /> Hidup meleyang pda atau dekat permukaan
<br /> Hidup secara berkoloni
<br /> Jika mati menghasilkan bau busuk
<br />
<br />c.Phylum Chryscphyta
<br />Menurut Herawati ,cirri-ciri Chryscphyta antara lain:
<br /> Bersift bentis atau bahkan arsial dan tertestial,sedangkan lainnya bersifat ephiphytic/epizopic
<br /> Dapat berkembang cepat sebagai ,flora planktonik
<br /> Merupakan tanaman satu sel
<br /> Sel diatom terdiri dua bagian disebut value. Bagian atau atsas epiteca dan bagian bawah hypoteca
<br /> Value mengandung silica
<br /> Reproduksinya dengan cara pembesaran sel dan pembentukan spora
<br /> Reproduksi seksual
<br />
<br />d.Phylum Rhodophyta
<br />Dalam selnya mempunyai dinding yang terdiri dari selulosa dan agar karagen.tidak pernah menghasilkan sel-sel berflagel.pigmen klorofil terdiri dari klorofil A dan P,pigmenn fikobilin terdiri dari fitoetrin dan tikosia yang sering disebut pigmen aksesoris.pigmen tersebut ada dalam kloroplas cadangan makanan berupa tepung holidea dan berada diluar klorofil.Reproduksi secara vegetative dilakukan dengan frekmentasi rhodophyta memberi bermacam-macam spora,dan pospora(spora seksual) sperta nektral, monopora ,tetrasporo, biospora, polispora (Davisi ,1995)
<br />
<br />2.4 Materi Kelimpahan plankton
<br />2.4.1 Tingkat kesuburan perairan
<br /> a.Kesuburan perairan berdasarkan kelimpahan fitoplankton
<br /> Menurut Ladner (1976) dalam wikepedia (2008) ada 3 pembagian
<br /> perairan berdasarkan kelipahan fitoplankton:
<br />• Oligotrofik :0-2000 individu
<br />• Mesotrofik :200- 15000 individu
<br />• Eutrofik :15000 individu
<br />
<br />b. Kesuburan perairan berdasarkan kelimpahan Zooplankton
<br />Menurut Ladner (1976) ,dalam wikepedia (2008) ada 3 macam pembagian peralatan berdasarkan kelimpahan Zooplankton:
<br />• Oligotrofik :1 individu
<br />• Mesotrofik :1 – 500 individu
<br />• Eutrofik :7500 individu
<br />2.4.2 Indek Keragaman
<br />Indek keragaman menurut Shanon wheirer (1949) dalam Djonthani(2000) :
<br /> H’ ~ in .pi
<br /> Dimana H’= indeks keanekaragaman
<br /> Pi=m/h
<br /> n₂= jumlah individu jenis kel 1
<br /> N=jumlah total individu
<br />H’ < 2 ,3026 =keanekaragaman kecil dan kestabilan komunitas rendah
<br />2 , 3026 H’ >6,9076 =keanekaragaman sedang dan kestabilan komunitas sedang
<br />
<br />H’ > 6,9078 =keanekaragaman tinggi dan kestabilan komunitas tinggi
<br />
<br />2.4.3 Indeks Domnasi
<br />Indeks Dominasi (D) menurut Sinpson 1949
<br /> D= x 100 %
<br />Dimana D = Indeks dominasi
<br /> n =jumlah individu jenis ke i
<br /> N = jumlah total Individu
<br />D mendekati O tidak ada jenis yang mendominasi dan D mendekati terdapat jenis yang mendominasi (Njonthoni , 2008)
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />3. MATERI DAN METODE
<br />
<br />3.1 MATERI PRAKTIKUM
<br />3.1.1 Penggunaan Mikroskop
<br />Materi praktikum adalah pengenalan penggunaan dan pemeliharaan mikroskop setelah dipakai serta mengetahui cara perhitungan luas bidang pandang. Mikroskop yang dipakai dalam praktikum ini adalah mikroskop cahaya binokuler dengan cahaya dari lampu listrik. Praktikum dilakukan diLaboratorium Hirologi Fakultas Perikanan dan Ilmu kelautan Universitas Brawijaya, Malang. Selama praktikum praktikan diharapkan mampu menggunakan mikroskop dengan baik dan benar.
<br />3.1.2 Jenis dan Klasifikasi Plankton
<br />Materi praktikum adalah identifikasi dan pengklasifikasian plankton. Identifikasi merupakan metode untuk mengetahui jenis atau spesies plankton ynag ada dalam perairan. Identifikasi merupakan metode kualitatif. Namun hal ini sangat penting jika ingin mengenal plankton lebih khusus, tidak seperti potensi umum seperti yang telah kita bicarakan terdahulu. Untukitu buku petunjuk identifikasi sangat diperlukan sekali terutama buku identifikasi untuk plankton didaerah tropik.
<br />Selain itu pengalaman juga sangat diperlukan dalam melakukan identifikasi. Namun sebagai pengetahuan dasar, pada praktikum kali ini kita akan mengenal berbagai jenis plankton secara umum berdasarkan buku identifikasi seperti Needham prescult dan Davis.
<br />3.1.3 Kelimpahan Plankton
<br />Materi praktikum adalah metode penghitungan plankton pada pola distribusi kelimpahannya. Tempat pengambilan contoh bisa didapat dari kolam, tambak, laut, waduk atau danau. Sedangkan anialisa akan dilakukan diLaboratorium Hidrologi Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya, Malang. Pada praktikum ini setiap praktikan diharapkan mampu untuk menghitung kelimpahan palnkton.
<br />3.1.4 Pengumpulan Plankton
<br />Materi praktikum adalah pengumpulan atau konsentrasi plankton dalam air dan mengukur parameter-parameter yang mempengaruhi kehidupan plankton. Tempat pengambilan sampel adalah diperairan tawar. Selama praktikum,praktikan diharapkan mampu mengoperasikan alat dan prosedur pengambilan sampel plankton
<br />3.2 Fungsi Alat dan Bahan
<br /> Parameter fisika
<br />3.2.1 Suhu
<br />Alat :
<br />- Thermometer Hg : untuk mengukur suhu perairan
<br />Bahan :
<br />- Air Sampel : untuk bahan utama pengukuran yang akan diukur suhunya
<br />
<br />3.2.2 Kecerahan
<br />Alat :
<br />- Secchi Disk : alat untuk mengukur kecerahan perairan
<br />- Tali : untuk mengikat secchi disk
<br />Bahan :
<br />- Air Sampel : untuk bahan utama pengukuran yang akan diukur
<br /> kecerahannya
<br />
<br /> Parameter kimia
<br />3.2.3 Karbondioksida (CO2)
<br />Alat :
<br />- Gelas ukur : untuk menakar air sampel yang diambil sesuai takaran
<br />- Erlenmeyer 250 ml : tempat air sampel yang akan direaksikan
<br />- Pipet tetes : untuk mengambil dan meneteskan larutan
<br />Bahan :
<br />- Air Sampel : bahan utama yang akan diukur CO2 nya
<br />- Indikator PP : sebagai indikator suasana basa
<br />- Na2CO3 (0,0454 N) : indikator warna merah muda/pink dan mengikat CO bebas di
<br /> perairan menjadi 2NaHCO3.
<br />
<br />3.2.4 Nitrat Nitrogen
<br />Alat :
<br /> - Spektrofotometer : alat untuk mengukur kadar nitrat nitrogen
<br /> - cawan petri : tempat sampel yang diuapkan /tempat kerak
<br /> nitrat
<br /> - Pipet tetes : untuk mengambil dan meneteskan larutan
<br /> - Pipet volum : untuk mengambil aquades
<br /> - Bola hisap : alat bantu untuk mengambil larutan
<br /> - Beaker glass : tempat larutan yang direaksikan
<br /> - Gelas ukur : tempat untuk mereaksikan
<br /> - Spatula : untuk mengaduk larutan agar homogen
<br /> - Hotplate : memanaskan sampel
<br /> - Kertas saring : untuk menyaring
<br /> - Cuvet : tempat larutan yang akan diukur dalam
<br /> spektrofotometer
<br /> - Rak : tempat cuvet
<br />Bahan :
<br />- Asam Fenol Disulfonik : untuk melarutkan kerak nitrat
<br />- Aquades : sebagai pereaksi/pengencer
<br />- NH4OH (1:1) : untuk melarutkan lemak dan minyak dari kerak
<br /> nitrat
<br />- Air Sampel : sebagai pembuatan kerak nitrat
<br />- Kertas label : untuk memberi nama pada cuvet
<br />
<br />3.2.5 pH
<br />Alat :
<br />- Stopwatch : untuk mengukur waktu
<br />- Kotak pH : untuk mencocokkan warna pada kertas pH
<br />Bahan :
<br />- Kertas pH : untuk mengukur derajat keasaman (pH) dari suatu
<br /> perairan
<br />- Air Sampel : untuk bahan utama pengukuran yang akan diukur
<br /> PHnya
<br />3.2.6 Oksigen Terlarut (DO)
<br />Alat :
<br />- Botol DO : sebagai tempat air sampel yang akan diukur DOnya
<br />- Buret : sebagai tempat larutan titran dan sebagai alat untuk
<br /> titrasi
<br />- Statif : sebagai penyangga buret untuk titrasi
<br />- Selang air : alat membuang cairan bening di atas endapan
<br />- Pipet tetes : untuk mengambil dan meneteskan larutan
<br />Bahan :
<br />- Air Sampel : sebagai bahan utama yang akan diukur DOnya
<br />- MnSO4 : mengikat oksigen
<br />- NaOH+KI : melepas I2 dan membentuk endapan coklat
<br />- H2SO4 pekat : pengkondisian asam dam melarutkan endapan
<br />- Amilum : indiktor warna ungu
<br />- N2S2O3 (0,025 N) : sebagai penitrasi dan mengikat I2 membentuk 2NaI
<br />
<br />3.2.7 Orthophosfat
<br />Alat :
<br />- Erlenmeyer 250 ml : tempat air sampel yang direaksikan
<br />- Pipet tetes : untuk mengambil dan meneteskan larutan
<br />- Spektrofotometer : alat untuk mengukur kadar ortofosfat
<br />- Cuvet : tempat larutan yang akan diukur dalam
<br /> spektrofotometer
<br />- Rak : tempat cuvet
<br />Bahan :
<br />- Air Sampel : bahan utama yang akan diukur kadar
<br /> orthofosfatnya
<br />- SnCl2 : sebagai indikator warna biru
<br />- Ammonium molybdat : mengikat fosfat terlarut membentuk ammonium
<br /> phosphomolybdat
<br />- Kertas label : untuk memberi nama pada cuvet
<br />
<br />
<br />3.2.8 Pengambilan sampel plankton
<br />Alat :
<br />- Plankton net : untuk menyaring sampel plankton dari dalam kolam
<br />- Botol film : untuk menampung sampel plankton dari dalam kolam
<br />- Ember : untuk mengambil air dari kolam untuk disaring
<br /> diplankton net.
<br />- Pipet tetes : untuk menenteskan larutan lugol pada sampel plankton
<br />Bahan :
<br />- Air kolam : sebagai bahan ynag diambil sampel planktonnya
<br />- Lugol : untuk mengawetkan sampel plankton
<br />
<br />3.2.9 Penggunaan mikroskop
<br />Alat
<br />- Mikroskop binokuler : untuk mengamati plankton
<br />- Objek glass : untuk meletakkan sampel plankton yang akan diamati
<br />- Cover glass : untuk menutup sampel plankton diatas objek glass
<br />Bahan
<br />- Air sampel plankton : sebagai bahan yang diamati planktonnya
<br />- Aquadest : untuk membersihkan objek glass dan cover glass
<br />
<br />3.2.10 Penggunaan preparat
<br />Alat
<br />- Nampan plastik : digunakan untuk wadah alat
<br />- Objek glass : untuk meletakkan sampel plankton yang diamati
<br /> dibawah mikroskop
<br />- Cover glass : untuk menutup sampel plankton diatas objek glass
<br />- Pipet tetes : untuk meneteskan sampel plankton diatas objek glass
<br />- Washing bottle : sebagai tempat aquadest
<br />- Botol film : sebagai wadah sampel plankton
<br />Bahan
<br />- Air sampel plankton : sebagai bahan yang akan diamati planktonnya
<br />- Aquadest : untuk memebersihkan objek glass dan cover glass
<br />- Tissue : untuk mengelap cover glass dan objek glass
<br />
<br />3.2.11 Pengamatan plankton dan perhitungan kelimpahannya
<br />Alat
<br />- Mikroskop binokuler : untuk mengamati plankton
<br />- Objek glass : untuk meletakkan sampel plankton yang
<br /> diletakkan dibawah mikroskop
<br />- Cover glass : untuk menutup sampel plankton diatas objek
<br /> glass
<br />- Alat tulis : untuk mencatat hasil pengamatan
<br />- Buku prescott : untuk mengidentifikasi jenis plankton yang
<br /> ditemukan
<br />Bahan
<br />- Air sampel plankton : sebagai bahan yang diamati planktonnya
<br />- Aquadest : untuk membersihkan objek glass dan cover glass
<br />- Tissue : untuk mengelap cover glass dan objek glass
<br />- Kertas : untuk mencatat hasil pengamatan
<br />
<br />3.3 Skema Praktikum
<br />
<br /> Parameter kimia
<br />3.3.1 Prosedur Pengambilan Sampel DO
<br />
<br />
<br />- dicatat volumenya
<br />- dimasukkan ke dalam air perlahan-lahan (45o), jangan sampai terjadi gelembung udara
<br />- ditutup bila sudah terisi penuh tanpa ada gelembung dan penutupan dilakukan di dalam air
<br />
<br />- dibuka tutup botol DO
<br />- ditambahkan 2ml MnSO4
<br />- ditambahkan 2ml NaOH + KI
<br />- dibolak-balik sampai terbentuk endapan coklat
<br />- ditunggu sampai 30 menit, sampai terlihat batas yang jelas antara endapan dengan aliran di atasnya
<br />- dibuang air bening diatas endapan dengan selang
<br />- ditambahkan 2ml tetes amilum
<br />- dititrasi dengan Na-thiosulfat 0.025 N sampai jernih pertama kali
<br />- dicatat ml Na-thiosulfat yang terpakai (ml titran)
<br />- dihitung dengan rumus : V titran x N titran x 8 x 1000
<br /> V botol DO – 4
<br />
<br />3.3.2 pH (Potensial Hidrogen)
<br />
<br />
<br /> -dimasukkan dalam perairan
<br /> - ditunggu selama ±2 menit
<br /> - diangkat dari perairan
<br /> - dikibas-kibaskan sampai setengah kering
<br /> - dicocokkan dengan kotak standard
<br /> -dicatat nilai PH yang didapat
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />3.2.3 Orthofosfat
<br />
<br />Ortofosfa
<br />
<br /> -diambil dengan gelas ukur sebanyak 25 ml
<br /> - dimasukkan sampel air ke dalam Erlenmeyer 50 ml
<br /> - ditambahkan 1 ml amonium molybdat
<br /> - dihomogenkan dengan cara Erlenmeyer digoyang-goyangkan
<br /> - ditambahkan 3 tetes SnCl2 dan dihomogenkan
<br /> - dimasukkan dalam cuvet
<br />- diukur menggunakan spektrofotometer dengan panjang gelombang 690 µm
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />3.3.4 Nitrat Nitrogen
<br />
<br />
<br /> -diambil sebanyak 12,5 ml dengan gelas ukur dan dituangkan ke dlm cwn
<br /> - dipanaskan hingga berbentuk kerak dan didinginkan
<br /> - ditambahkan 0,5 ml asam ferol disulfonik, diaduk dengan spatula
<br /> - diencerkan dengan 5 ml aquades
<br /> - ditambahkan dengan NH4OH sampai terbentuk warna
<br /> - diencerkan dengan aquades sampai 12,5 ml
<br /> - dimasukkan dalam cuvet
<br />- diamati kandungan nitrogennya dengan spektrofotometer dengan panjang gelombang 410 µm
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />3.3.5 CO2 (Karbondioksida)
<br />
<br />
<br /> -diambil 25ml dengan gelas ukur
<br /> - dimasukkan dalam Erlenmeyer 50 ml
<br /> - ditambahkan 1-2 tetes PP (Phenol Ptalein)
<br />- dititrasi dengan Na2CO3 0,0454 N hingga warna larutan menjadi pink untuk pertama kali
<br /> - dihitung CO2 bebas = ml (titran) x N (titran) x 22 x 100/ml air sampel (mg/l)
<br />
<br />
<br />
<br />3.3.6 Suhu
<br />
<br />
<br /> - dimasukkan ke dalam perairan, dengan posisi membelakangi matahari
<br /> dan jangan sampai tersentuh dengan tangan secara langsung pada
<br /> bagian air raksa
<br />- ditunggu sampai air raksa berhenti pada skala tertentu selama 1-2 menit
<br />- dilakukan pembacaan saat termometer masih di dalam perairan
<br />- dicatat dalam skala oC
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />3.3.7 Kecerahan
<br />
<br />
<br />- dimasukkan secara perlahan ke dalam perairan hingga batas tidak tampak pertama
<br />- dicatat sebagai d1 diberi tanda dengan karet gelang batas yang tidak tampak pertama kali
<br />- dimasukkan kembali dalam perairan sampai benar-benar tidak terlihat
<br />- ditarik pelan-pelan sampai tampak pertama kali kemudian diberi tanda dengan karet gelang sebagai d2
<br />- dihitung dengan rumus d = d1 + d2
<br /> 2
<br />
<br />
<br />3.3.8 Pembuatan preparat
<br />Air sampel dalam botol film
<br />- dikocok
<br />- diuka tutup botol film
<br />- diambil dengan pipet tetes
<br />- diteteskan pada objek glass sebanyak 1 tetes
<br />- ditutup cover glas dengan kemiringan 450
<br />- diamati dibawah mikroskop
<br /> Hasil
<br /> 3.3.9 pengambilan sampel plankton
<br /> Botol film
<br />- dipasang pada plankton net no 25
<br />- diambil air sampel kolam dengan sampler ukuran 5 liter
<br />- disaring dengan plankton net
<br />- diberi alkohol sebanyak 3-4 tetes
<br />- diberi label
<br />Hasil
<br />3.10 Penggunaan mikroskop
<br /> Mikroskop
<br />- objek glass dan cover glass dibersihkan dengan aquadest
<br />- dikeringkan dengan tissue secara searah
<br />- diambil botol film yang berisi plankton dan dikocok
<br />- dibuat preparat plankton demgan mengambil sampel dari botol film dengan pipet tetes
<br />- diteteskan pada objek glass sebanyak 1 tetes
<br />- ditutup cover glass dengan sudut 450
<br />- diletakkan dibawah mikroskop
<br />- dinyalakan lampu mikroskop
<br />- diatur fokusnya dengan perbesaran 400x
<br />- diamati organisme plankton
<br />- dihitung luas bidang pandang dengan rumus LBP=1/4 .d2
<br />Hasil
<br />3.3.11 pengamatan plankton dan perhitungan kelimpahannya
<br /> Preparat
<br />- diletakkan dibawah mikroskop dengan lensa objektif 400x
<br />- ditempatkan dibawah lensa okuler dengan memutar revolver
<br />- lampu dalam mikroskp dinyalakan
<br />- diatur fokus mikroskop dengan perbesaran 400x
<br />- dilihat gambar plankton pada bidang pandang 1-5
<br />- digambar bentuk plankton,ditulis ciri-ciri serta dicatat jumlah plankton
<br />- diidentifikasi dengan buku prescott (1970)
<br />- dihitung kelimpahan plankton dengan rumus N= T X V
<br /> L X V X P X W
<br /> Hasil
<br />
<br />
<br />3.3. Analisa Prosedur
<br />3.3.1. Parameter Kualitas Air
<br /> a. Parameter Fisika
<br />1. Suhu
<br /> Disiapkan alat yang digunakan untuk pengukuran suhu yaitu thermometer Hg. Thermometer dimasukkan dalam perairan dengan membelakangi matahari agar tidak ada pengaruh suhu dari panas matahari. Ketika memegang thermometer harus pada tali yang ada di ujung thermometer, dengan tujuan agar suhu tubuh tidak mempengaruhi pengukuran suhu di perairan. Setelah dimasukkan ke dalam perairan, ditunggu selama ± 2 menit sampai air raksa yang ada dalam thermometer berhenti. Kemudian dicatat suhu yang diperoleh dalam satuan °C. Pengukuran suhu dilakukan 3 kali yaitu pada pukul 07.58, 10.52, dan 14.20.
<br />2. Kecerahan
<br /> Disiapkan alat yang digunakan dalam pengukuran kecerahan yaitu secchi disk. Tali pada secchi disk dipegang dan secchi disk dimasukkan ke dalam perairan secara perlahan sampai tidak terlihat pertama kali, diukur dengan penggaris dan dicatat sebagai d1. kemudian secchi dish dimasukkan lebih dalam lagi sampai benar-benar tidak tampak sama sekali dan diangkat kembali secara perlahan sampai terlihat pertama kali, diukur dengan penggaris dan dicatat sebagai d2. Selanjutnya dihitung dengan menggunakan rumus d1 + d2/2 dan hasilnya dicatat dalam satuan meter. Pengukuran kecerahan dilakukan 3 kali yaitu pada pukul 07.58, 10.52, dan 14.20.
<br /> b. Parameter Kimia
<br />1. Oksigen Terlarut (DO)
<br /> Disiapkan alat dan bahan yang digunakan dalam pengukuran DO. Pertama kali dicatat volume botol DO. Kemudian botol DO dimasukkan dalam perairan secara perlahan dan dengan posisi miring agar memudahkan pengambilan air dan diusahakan tidak ada gelembung udara yang masuk dalam botol, karena gelembung udara dapat mempengaruhi nilai DO. Setelah botol DO penuh, lalu ditutup pada saat botol DO masih berada dalam air agar tidak ada udara yang masuk ke dalam botol DO.
<br /> Selanjutnya botol DO yang berisi air sampel dibuka tutupnya dan diberi MnSO4 sebanyak 2 ml (44 tetes) untuk mengikat O2 terlarut dalam air dan NaOH + KI sebanyak 2 ml (44 tetes) untuk membentuk endapan coklat dan melepas I2. lalu dibolak-balik agar homogen. Setelah itu didiamkan selam 30 menit sampai terdapat endapan coklat di dasar dan cairan bening di atas endapan.
<br /> Kemudian air bening dibuang. Setelah itu, endapan tersebut diberi H2SO4 sebanyak 2 ml (44 tetes) untuk melarutkan endapan coklat. Kemudian diberi 3 tetes amilum yang berfungsi sebagai indikator suasana basa, lalu dihomogenkan dan dititrasi dengan Na2S2O3 0,025 N untuk mengikat I2 sampai jernih pertama kali. Dicatat volume awal dan akhir titran, kemudian dihitung DO dengan rumus
<br />DO (mg/l) = V(titran) x N (titran) x 1000 x 8
<br /> V(botol DO)- 4
<br />Hasilnya dicatat dengan satuan mg/l. Pengukuran DO dilakukan 3 kali yaitu pada pukul 07.58, 10.52, dan 14.20.
<br />2. Karbondioksida (CO2)
<br /> Disiapkan alat dan bahan yang digunakan dalam pengukuran CO2. Air sampel diambil dan dimasukkan dalam botol aqua 600 ml. Kemudian diukur sebanya 25 ml dengan menggunakan gelas ukur 50 ml. Lalu dimasukkan dalam Erlenmeyer 100 ml dan diberi PP (Phenol Ptalein) sebanyak 3 tetes sebagai indicator suasana basa. Bila air tidak berubah warna menjadi pink menandakan ada kandungan CO2 nya, lalu dititrasi dengan Na2SO3 0,0454 N yang berfungsi untuk mengikat CO2 bebas sampai tampak warna pink pertama kali. Dicatat volume awal dan akhir titran dan kemudian dihitung dengan rumus
<br />CO2 (mg/l) = V(titran) x N(titran) x 22 x 1000
<br /> ml air sampel
<br />
<br />hasilnya dicatat dalam satuan mg/l. Pengukuran CO2 dilakukan 3 kali yaitu pada pukul 07.58, 10.52, dan 14.20.
<br />3. pH
<br /> Disiapkan alat dan bahan yang digunakan dalam pengukuran pH. Diambil air sampel dan dimasukkan dalam botol aqua 600 ml. Lalu pH paper dicelupkan dalam air sampel tadi dan ditunggu ± 2 menit. Setelah itu dikibas-kibaskan sampai setengah kering, karena bila masih basah akan sulit dicocokkan warnanya dengan warna yang ada di kotak standart. Kemudian dicocokkan pada kotak standart dan dicatat hasilnya. Pengukuran pH dilakukan 3 kali yaitu pada pukul 07.58, 10.52, dan 14.20.
<br />3.3.2. Pengambilan Sampel Plankton
<br /> Disiapkan alat dan bahan yang digunakan dalam pengambilan sampel plankton. Botol film dibuka dan dimasukkan pada lubang plankton net dan diikat dengan karet. Lalu air sampel diambil dengan ember (1 ember = 5 L). Selanjutnya, air yang ada dalam ember disaring menggunakan plankton net. Pada saat air disaring, plankton net diputar-putar agar plankton dapat tersaring. Kemudian setelah botol film terisi plankton, ditambahkan larutan lugol sebanyak 7 tetes sebagai bahan pengawet, digunakan lugol karena ketahanan untuk mengawetkan sampel plankton sangat baik. Selain itu, ditandai dengan kertas label agar tidak tertukar. Selanjutnya sampel disimpan dalam kotak cool box. Pengambilan sampel plankton ini dilakukan selama 3 kali yaitu pada pukul 07.58, 10.52, dan 14.20.
<br />3.3.3. Penggunaan Mikroskop
<br /> Disiapkan alat dan bahan yang diperlukan. Pertama kali objek glass dan cover glass dikalibrasi dengan aquadest agar tidak terkontaminasi kotoran dari luar dan dikeringkan dengan tissue. Cara membersihkan dengan tissue yaitu tissue digosokkan searah agar serabut-serabut tissue tidak menempel pada objek glass dan cover glass. Sebelum mengambil sampel, botol film dibolak-balik dahulu agar homogen, kemudian diambil 1 tetes air sampel plankton dengan menggunakan pipet tetes dan diteteskan pada objek glass, lalu ditutup dengan cover glass. Tahap selanjutnya yaitu mikroskop binokuler yang sudah dihubungkan dengan sumber listrik dinyalakan dan preparat yang sudah siap tadi diletakkan di atas meja mikroskop. Kemudian diatur focus pembesaran 100X hingga pengatur kasar dan halus. Setelah didapat focus yang baik, lalu diamati luas bidang pandangnya dimana ada d1 dan d2 dan dimasukkan dalam persamaan LBP = ¼ Π d².
<br />3.3.4. Pembuatan Preparat
<br /> Disiapkan semua alat dan bahan yang diperlukan. Pertama kali objek glass dan cover glass dikalibrasi dengan menggunakan aquadest agar tidak terkontaminasi kotoran dari luar dan dikeringkan dengan tissue. Cara membersihkan dengan tissue yaitu tissue digosokkan searah agar serabut-serabut tissue tidak menempel pada objek glass dan cover glass. Sebelum mengambil sampel, botol film dibolak-balik dahulu agar homogen, kemudian diambil 1 tetes air sampel plankton dengan menggunakan pipet tetes dan diteteskan pada objek glass, lalu ditutup dengan cover glass. Cara menutup objek glass dengan cover glass adalah cover glass dimiringkan 45° agar tidak ada gelembung udara dalam preparat. Dan hasilnya diperoleh preparat yang siap diamati dengan mikroskop.
<br />3.3.5. Pengamatan Plankton
<br /> Disiapkan alat dan bahan yang diperlukan. Setelah preparat sudah siap, tahap selanjutnya adalah pengamatan plankton. Pengamatan plankton dilakukan pada bidang pandang 1 sampai bidang pandang 5 dimana letak dari bidang pandang 1 sampai 5 digambarkan seperti dibawah ini
<br />
<br />
<br />
<br />Pada masing-masing bidang pandang dicari planktonnya. Bila sudah ditemukan, diamati dan digambar bentuk plankton, warna, dan cirri-ciri lainnya. Setelah itu diidentifikasi denagn menggunakan buku Presscott (1970).
<br />3.3.6. Penghitungan Kelimpahan Plankton
<br /> Disiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan. Setelah pembuatan preparat dan pengamatan plankton, tahap selanjutnya adalah menghitung kelimpahan plankton dengan mengamati jumlah plankton pada setiap bidang pandang mulai dari bidang pandang 1 samapi dengan bidang pandang 5. Setelah itu, dihitung kelimpahan planktonnya dengan persamaan Lacky Drop :
<br />N = T x V x N
<br /> L x V x P x W
<br />kemudian hasilnya dimasukkan ke dalam data pengamatan.
<br />
<br />4. DATA HASIL DAN PEMBAHASAN
<br />Waktu Pengamatan Warna Kecerahan Suhu CO2 DO pH
<br />07,08
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />10,52
<br />
<br />
<br />
<br />14,20
<br /> Coklat kekuning – kuningan
<br />
<br />
<br />Coklat Kehijauan
<br />
<br />
<br />Hijau 41m
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />38,25m
<br />
<br />
<br />
<br />26,5 245 ◦c
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />27 ◦c
<br />
<br />
<br />
<br />27 ◦c 0
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br /> 8
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />8
<br />
<br />
<br />
<br />8
<br />
<br />NO Gambar Perbesaran Klasifikasi Gambar literatur
<br />1
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />2
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />3
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />4
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />5
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />6
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />7
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />8
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />9
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />10
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />11
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />12
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />13
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />14
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />15
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />16
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />17
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br /> 100x
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />100x
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />100x
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />400x
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />400x
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />400x
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />400x
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />400x
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />400x
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />400x
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />400x
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />400x
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />400x
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />400x
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />400x
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />400x
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />400x P :Chrycophyta
<br />SP :Xanthophaceae
<br />O : Mischceater
<br />F:Pleurochrnidaceae
<br />G : Tetradriella
<br />S:Tetradriella gigar
<br />
<br />
<br />P :Chrycophyta
<br />SP :Xanihopycea
<br />O :Mischoccales
<br />F:Pleurochlo clasceae
<br />G :Batrydiopsis
<br />S:Batridiopsis archirabazi
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />P : Chrycophyta
<br />SP :Bacillario Phycea
<br />O : Pennales
<br />F :Pleurochlori Daiceae
<br />G : Amphipluceae
<br />S :Amphipluceae pehiada
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />P : Chrycophyta
<br />SP : Bacillarriophyceae
<br />O :Pewrinates
<br />F :Fragilariaceae
<br />G :Ophipora
<br />S :Ophipora Marly
<br />
<br />
<br />P :Chrycophyta
<br />SP:Chloro
<br />O:Pyraminoceae
<br />G:Spareliopsil
<br />S:Sphareliupsis gleacyfams
<br />
<br />
<br />P:chrycophyta
<br />SP:Chlorophyceae
<br />O:Volvocales
<br />F:Chlumyclomonadace
<br />G:Haematococus
<br />S:Haematococus Lawstris
<br />
<br />
<br />P: chrycophyta
<br />SP:Bacillariophyceae
<br />O:Pennales
<br />F:Nitzchloeae
<br />G: -
<br />S:Nirzchia Sp
<br />
<br />
<br />P: chrycophyta
<br />SP:Chroococcales
<br />O: -
<br />F: chroococacae
<br />G:Aphanocapsa
<br />S:Aphanocapsa Grevillei
<br />
<br />
<br />
<br />P: chrycophyta
<br />SP:Chlorophyceae
<br />O:Volvocales
<br />F:Clamyo Lonionadaceae
<br />G:Polytoma
<br />S:Poltoma Obtosuni
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />P: chrycophyta
<br />SP: -
<br />O:Oscillatoriaceae
<br />F:Oscillatoriaceae
<br />G:Borzia
<br />S:Borzia intoclares
<br />
<br />
<br />P: chrycophyta
<br />SP:-
<br />O:Nostocalles
<br />F:Loriellaceae
<br />G:Collurenema
<br />S:collurenamal Runebve
<br />
<br />
<br />P: chrycophyta
<br />SP: -
<br />O:Oscillatoriates
<br />F:Oscillatoriaceae
<br />G:Rumeria
<br />S:Rumeria Elagans
<br />
<br />
<br />P: chrycophyta
<br />SP:-
<br />O:Chumaesiphonales
<br />F:Pleurorapsaceae
<br />G:Myxasarana
<br />S:Myxosarana amethydina
<br />
<br />
<br />P: chrycophyta
<br />SP: -
<br />O:Nortucales
<br />F:Scylon mataceae
<br />G:Desmonepa
<br />S:Desmonema Wrangeli
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />P: chrycophyta
<br />SP:Chlorophyta
<br />O:Chlorococales
<br />F:Cooomgxaleae
<br />G:Ourococucus
<br />S:ourococcus Bicuudetus
<br />
<br />
<br />P: chrycophyta
<br />SP: -
<br />O: Chruocaccales
<br />F: chroocacaceae
<br />G: Synethocuccus
<br />S:Synechoecus Aerugenosus
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />P: chrycophyta
<br />SP: -
<br />O:Wosrucales
<br />F:Rinulariaceae
<br />G:Colothrix
<br />S:Calotrix Sp
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />4.1.4. Data Perhitungan Kualitas Air dan Kelimpahan Plankton
<br />a. KECERAHAN
<br /> PUKUL 07.58 WIB
<br />
<br />
<br /> PUKUL 10.52
<br />
<br />
<br />PUKUL 14.20
<br />
<br />
<br />b. KARBONDIOKSIDA ( CO2 )
<br />PUKUL 07.58
<br />
<br />
<br /> = 0 mg/l
<br />
<br />
<br />PUKUL 10.52
<br />
<br />
<br />PUKUL 14.20
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />c. DISSOLVED OXYGEN ( DO )
<br />PUKUL 07.58
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />PUKUL 10.52
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />PUKUL 14.20
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />PERHITUNGAN KELIMPAHAN PLANKTON
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />MENGGUNAKAN RUMUS MODIFIKASI LUCKY DROP
<br />
<br />
<br />a. PUKUL 07.58
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />b. PUKUL 10.25
<br />
<br />
<br />
<br />c. PIKUL 14.20
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />RUMUS
<br />
<br />a. PUKUL 07.58
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />b. PUKUL 10.25
<br />
<br />
<br />c. PUKUL 14.20
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />RUMUS INDEKS DOMINASI
<br />
<br />
<br />a. PUKUL 07.58
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />b. PUKUL 10.52
<br />
<br />
<br />
<br />c. PUKUL 14.20
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />RUMUS INDEKS KERAGAMAN
<br />
<br />
<br />a. PUKUL 07.58
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />b. PUKUL 10.5
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />c. PUKUL 14.20
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />4.2 Pembahasan
<br />4.2.1 Keadaan Umum Lokasi Praktikum (Lingkungan Fisik)
<br />Pada Kelompok 7, lokasi praktikum yang digunakan adalah kolomnya persegi panjang warnanya coklat kekuning-kuningan, airnya tergenang, ada ikannya, ada rumput serta ada pohonnya.
<br />Untuk data pengamatan kualitas air pada kolam semipermanen pada kelompok 240C, Karbondioksidanya bernilai 0 (terikat), nilai DO nya 4,67 dan pHnya yaitu 8. Untuk pengamatan pada pukul 10.52 warna perairan kolamnya yaitu coklat kehijauan. Kecerahannya mencapai 38.25 cm suhunya mencapai 270C, karbondioksidanya 27,97, nilai DOnya 8,6 dan phnya 8. Untuk pengamatan pada pukul 14.20 warna perairan kolamnya yaitu hijau, kecerahannya mencapai 26,5 cm suhunya 270C, karbondioksidanya 39,9, nilai DOnya yaitu 7,1 dan pHnya 8.
<br />
<br />
<br />4.2.2 Lingkungan Biologi
<br />4.2.3 Kelompok 7 melakukan pengamatan pada kolam semipermanen yang mempunyai kedalaman 55 cm. Bentuk kolam persegi panjang, warna perairannya yaitu coklat kekuning-kuningan airnya tenang. Pada kolam tersebut ada ikannya, disekitar kolam ada tanaman serta rumput dan pohon, yang keadaannya sangat subur.
<br />4.2.4 Keadaan Umum BBI Punten
<br />Balai Benih Ikan Punten terletak di daerah Punten, Kota Batu. Balai Benih Punten merupakan balai dengan menggunakan kolam tradisional, semiparmanen dan permanent ikan yang dibudidayakan banyak golongan ikan mas, ikan koki, ikan nila, dan ikan air tawar lainnya. Lingkungan pada Balai Benih Punten sangat strategis karena dekat dengan sumber air terutama air tawar. Pembenihan pada Balai Benih Ikan Punten ada yang secara tradisional, semi intensif maupun intensif ini terlihat kolam yang digunakan pada balai tersebut.
<br />4.2.5 Deskripsi Stasiun Pengamatan
<br />Pengamatan dilakukan pada kolam semipermanen di Balai Benih Ikan, Punten, Batu Kolam pengamatan berbentuk persegipanjang, dengan warna perairan coklat kekuning-kuningan airnya tenang. Disekeliling kolam dikelilingi oleh rumput-rumput yang tumbuh secara bebas. Kolam tersebut mempunyai kedalaman 55 cm.
<br />4.2.6 Hubungan Parameter Kualitas Air Terhadap Kelimpahan Plankton
<br />a. Parameter Fisika
<br />1. Suhu
<br />Pada pukul 07.58 suhu bernilai 240C, pada pukul 10.52 bernilai 270C dan pada pukul 14.20 tetap 270C. Dari data ini terjadi akibat keadaan cuaca yang berubah atau mengalami kenaikan suhu, dari pagi hingga siang yang suhunya semakin naik.
<br />Suhu sangat berperan mengendalikan kondisi ekosistem perairan. Organisme aquatik memiliki keceraan suhu tertentu (Batas atas dan Batas bawah) yang disukai bagi pertumbuhannya, misalnya olga dari phylum cheorophyta dan dialam akan tumbuh dengan baik pada kisaran suhu berturut-turut 30-350C dari 20-300C. Pylum Chyanophyta telah dapat bertoleransi terhadap kisaran suhu tinggi dibandingkan dengan Cholorophyta dan diatom (Effendi, 2003).
<br />Selain peningkatan suhu juga mengakibatkan peningkatan metabolisme dan respirasi organisme air dan selanjutnya mengakibatkan peningkatan konsumsi oksigen. Peningkatan suhu juga menyebabkan peningkatan dekompisisi bahan organik oleh mikroba. Kisaran suhu optimum bagi pertumbuhan fitoplankton diperairan adalah 20-300. (Effendi, 2003).
<br />2. Kecerahan
<br />Pada pukul 07.58 kecerahan kolam 41 cm, pukul 10.52 kecerahan kolam 38.2 cm pada pukul 14.20 kecerahan kolam 26,5 cm. Dari data terlihat bahwa terjadi penurunan kecerahan pada pukul 10.52 dikarenakan kurangnya cahaya matahari yang masuk kedalam perairan. Dalam kecerahan kecerahan ini, fitoplankton bias tumbuh dengan baik karena cahaya bisa optimal diserap oleh fitoplankton untuk berfotosintesis. Namun menurut Ghufron (2003).
<br />Kecerahan air tergantung pada warna dan kecerahan. Kelimpahan plankton yang dominan diperairan tumbuh erat hubungannya dengan tingkat kecerahan air. Kelimpahan yang terlalu tinggi dan jenis plankton yang merugikan akan sangat membahayakan bagi organisme perairan. Warna air berkaitan dengan dominant jenis plankton tertentu harus bermuara pada kondisi diperairan tersebut (Anonymous, 2009).
<br />b. Paramater Kimia
<br />1. pH (Poisioning Hidrogen)
<br />pH air mempengaruhi tingkat kesuburan perairan karena mempengaruhi kehidupan jasad renik. Perairan asam akan kurang produktif, malah dapat membunuh hewan budidaya. Pada pH rendah (keadaan tinggi) kandungan okigen terlarut akan berkurang, Sebagai akibat konsumsi oksigen menurun, Akibatnya pernapasan naik dan selera makan akan berkurang. Sebaliknya pH tinggi menyebabkan peningkatan kadar ammonia, sehingga secara tidak langsung membahayakan biota perairan. pH tinggi (9,0 – 9,5) kadang-kadang terjadi ditambak-tambak pada siang hari dan biasanya dibarengi dengan ledakan plankton (Plankton biomin), (Kordi dan Tancung, 2007).
<br />2. DO (Disolved Oxygen)
<br />Biota air membutuhkan okigen guna pembakaran bahan bakarnya (makanan untuk menghasilkan aktivitas, seperti aktivitas berenang, pertumbuhan, reproduksi dan sebaliknya. Oleh karena itu ketersediaan oksigen bagi biota air untuk hidup dengan baik adalah 5 ppm (Pordi dan Tancung, 2007).
<br />Penggunaan alat Bantu dalam penanganan konsentrasi okigen terlalu rendah juga dapat diperkecil melalui pengaturan pembenihan pakan biasanya diikuti dengan proses pembusukan yang memanfaatkan oksigen dalam dan air dan hasil akhirnya berupa bahan organik yang merupakan pupuk bagi fitoplankton (Kardi dan Tancung, 2007).
<br />Dari hasil pengamatan kelompok 7 memperoleh hasil sebagai berikut pukul 07.58 DO nya 4,67 mg/l, pukul 10.52 DO nya 10.52 Do nya 8,6 mg/l, pukul 14.20 DO nya 7,1 mg/l. Kadar okigen dalam air ini sangat baik pada perairan kolam, dan bagi organisme didalamnya yang berkembangbiak pada kolam tersebut.
<br />3. Karbondioksida (CO2)
<br />Karbondioksida merupakan gas yang dibutuhkan oleh tumbuh-tumbuhan air renik (pitoplankton) maupun tingkat tinggi untuk melakukan fotosintesis meskipun peranan karbondioksida sangat besar bagi organisme air, namun kandungan yang berlebihan sangat mengganggu, bahkan menjadi racun fotosintesis dari fitoplankton akan mengambil karbondioksida pada siang hari, sedangkan respirasi tanaman akan menghasilkan karbondioksida pada malam hari. Kadar karbondioksida sebesar 5 ppm didalam air masih dapat ditoleransi oleh hewan air termasuk zooplankton asalkan kadar oksigennya cukup tinggi (Kardi dan Tancung, 2001).
<br />Menurut Effendi (2003) bahwa perairan yang diperuntukkan kadar karbondioksida bagi kepentingan perikanan kurang dari 5 mg/l.
<br /> Dari data pengamatan kelompok 7 diperoleh nilai sebagai berikut : pukul 07.58 memperoleh nilai 0 mg/l, pukul 10.52 memperoleh 27,97 mg/l, pukul 14.20 memperoleh nilai 39,9 mg/l. Menurut Kardi dan Tancung, (2007). Kadar karbondioksida 50-100ppm dapat mematikan hewan air. Jadi kadar CO2 pada siang hari dan sore hari masih dapat ditoleransi yaitu 23,97 mg/l dan 10,56 mg/l.
<br />4. Phospot
<br />Berdasarkan kadar fosfat total, perairan diklasifikasikan menjadi 3 bagian yaitu perairan tingkat kesuburan rendah (0-0,2 mg/l) Perairan dengan tingkat keseburan sedang (0,021-0,05 mg/l) dan perairan dengan tingkat kesuburan tinggi (0,051-0,1 mg/l) (Low dalam Effendi, 2003).
<br />Kadar fosfat yang diperkenankan bagi kepentingan air minum adalah 0,2 mg/l dalam bentuk fosfat (PO4) kadar fosfat pada perairan alami berkisar untuk 0,005-0,02 Mg/l. Keberadaan fosfat secara berlebihan yang disertai dengan keberadaan nitrogen dapat menstimular pedakal pertumbuhan alga diperairan (alga bloman).
<br />Algae berlimpah ini dapat membentuk lapisan pada permukaan air selanjutnya dapat menghambat penetrasi oksigen dan cahaya matahari sehingga kurang menguntungkan bagi ekosistem perairan (Effendi, 2003).
<br />5. Nitrat
<br />Nitrat (NO3) adalah bentuk utama nitrogen diperairan alami dan merupakan nutrient utama bagi pertumbuhan tanaman dan algae. Nitrat nitrogen sangat mudah larut dalam air dan bersifat stabil. Nitrifikasi merupakan proses oksidasi ammonia menjadi nitrit dan nitrat adalah proses yang paling penting dalam siklus nitrogen dan berlangsung pada kondisi aerob. Oksidasi ammonia ini menjadi nitrit dilakukan oleh bakteri Nitrosomonas dan oksidasi nitrit menjadi nitrat dilakukan oleh bakteri nitro bakteri (Effendi, 2003).
<br />Kadar nitrat nitrogen pada perairan alami hampir tidak pernah lebih dari 0,1 mg/l. Kadar nitrat lebih dari 0,1 mg/l. Kadar nitrat lebih dari 5 mg/l menggambarkan terjadinya pencemaran antrophogenin yang berasal dari aktivitas manusia dari 0,2 mg/l dapat mengakibatkan terjadinya eutrafikasi perairan, yang selanjutnya menstimulir pertumbuhan algae dan tumbuhan air secara pesat (bloming) (Effendi, 2003)
<br />4.2.6. Tingkat Keseburan Perairan Berdasarkan Plankton Yang Ditemukan
<br />a. Berdasarkan Kelimpahan Fitoplankton
<br />Menurut Iadner (1976) dalam wikipedia (2008), terdapat pembagian perairan berdasarkan kelimpahan fitoplankton yaitu oligotropik : 0-2000 in/liter mesotrofik = 2000-15.000 individu/liter, oligotropik > 15.000 individu/liter. Dari hasil tersebut disimpulkan bahwa perairan tersebut bersifat Oligotropik.
<br />Dari hasil praktikum diperoleh hasil bahwa pada pukul 07.50 terdapat beberapa phylum antara lain Chrsophyta yang terdiri dari beberapa genus antara lain tetrodriella, batnydiopsis, amphipleura, ophipora, nitztha. Phylum chlorophyta tersiri dari beberapa genus antara lain sphoerelipsis, haemorococcus, cholorotylum. Pada pukul 10.52 terdapat 2 phylum antara lain chynophyta, dengan genusaphanocopya, dan phylum cholorophyta dengan genus politama. Pada pukul 14.20 terdapat beberapa phylum plankton antara lain : chynophyta yang terdiri dari genus mborzia, coltorenema, romeria, mysosarano, aeromonema,. Phylum chlorophyta dengan genus ouroccocus dan phylum chynophyta dengan macam genus synccacus, carathrix sp.
<br />b. Berdasarkan Kelimpahan zooplankton
<br />Bahwa zooplankton adalah sejenis plankton hewani yang bersifat tototaksin negative dan hidupnya adalah dibawah perairan. (Anonymous, 2008)
<br /> Dari hasil praktikum tidak ditemukan adanya zooplankton. Hal ini dikarenakan mungkin pada saat pengambilan sampel kurang kedalam sehingga zooplankton tidak terambil. Hal ini sesuai yang di katakan Wikipedia (2009). Bahwa zooplankton adalah sejenis plankton hewani yang bersifat fototaksis negative dan hidupnya adalah dibawah perairan.
<br />4.2.7 Jenis Plankton yang Mendominasi
<br />a. Berdasarkan Data Indeks Dominasi
<br /> Dari hasil praktikum pada pukul 07.58,Jenis fitoplankton yang mendominasi adalah Nischiya Sp dari phylm chrisophyta yang mendominasi sebanyak 1,69%. Pada pukul 10.52. jenis fitoplnkton yang mendominasi adalah Aphanocapsa grefelley dari phylum chyanophyta,yang mendominasi sebanyak 10,54 %. Pada pukul 14.20 jenis phytoplankton yang mendominasi adalah Borzia triloculahylum chyanophyta yang mendominasi sebanyak 0,607 % di perairan.
<br />b. Berdasarkan Data Indeks Keragaman
<br />Dari hasil praktikum pada pukul 07.58, jenis keragaman fitoplankton yang mendominasi adalah nitzchia sp dari phylum crysophyta dengan nilai keragaman sebanyak 12,673 %. Pada pukul 10.52 jenis keragaman fitoplankton yang mendominasi adalah Aphanochapsa dreville dari phylum chyanophyta dengan nilai keragaman sebanyak 46,84%. Pada pukul 14.20, jenis keragaman fitoplankton yang mendominasi adalah Borzhia triloculari dari phylum chyanophyta dengan nilai keragaman sebanyak 5,56 % diperairan.
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />5. PENUTUP
<br />
<br />5.1 Kesimpulan
<br /> Dari hasil praktikum diperoleh beberapa kesimpulan antara lain :
<br />- Plankton adalah mikroorganisme yang ditemui hidup diperairan baik di
<br /> sungai, waduk, danau maupun diperairan payau dan laut
<br />- Kehidupan fitoplankton dipengaruhi oleh suhu, kecerahan, substrat, pH, nitrat,
<br /> phospat, DO dan CO2
<br />- Kehidupan zooplankton dipengaruhi oleh suhu, kecerahan,substrat,Ph,
<br /> TOM dan DO
<br />- Jenis kolam yang diamati oleh kelompo 7 yaitu semi permanen yang
<br /> mempunyai kedalaman 55 cm. Gambaran ekologi pada kolam semi
<br /> permanen adalah bentuk kolam persegi panjang, airnya tergenang dan
<br /> berwarna coklat kekuning-kuningan, pada kolam terdapat ikan, disekitar
<br /> kolam
<br /> terdapat tanaman, rumput dan pohon yang kondisi lingkungannya sangat
<br /> subur
<br />- Dari data pengamatan kualitas air didapat hasil sebagai berikut pada waktu
<br /> pengamatan pukul 07.58 warna air kolam yaitu coklat kekuning-kuningan,
<br /> kecerahannya mencapai 41 cm, suhu 24oC, CO2 0 mg/l karena CO2 terikat,
<br /> DOnya 4,67 mg/l, Ph 8. Pada pengamatan pukul 10.52 warna air kolam
<br /> coklat kehijau-hijauan, kecerahannya 38,2 cm, suhu 27oC, CO2nya 27,97
<br /> mg/l, DOnya 8,6 mg/l, pH 8. Pada pengamatan pukul 14.20 warna air kolam
<br /> hijau, kecerahannya 26,5 cm, suhunya 27oC, CO2nya 39,9 mg/l, DOnya 7,1mg/l dan pH 8.
<br />
<br />5.2 Saran
<br />Sebaiknya pada praktikum plankton ditambah alat –alat, agar dalam praktikum tidak saling menunggu dan praktikum dapat berjalan dengan lancer
<br />
<br />DAFTAR PUSTAKA
<br />
<br />Arfiati. 2001. Limnolgi.Fakultas Perikanan.Universitas Brawijaya. Malang
<br />Baru, S. 2003. Pengantar Limnologi. Linulus. Amerika Serikat
<br />Effendi. 2003. Telaah Kualitas Air. Yogyakarta
<br />Herawati. 1989. Diktat Kuliah Planktonologi. UB. Malang
<br />Hatabarat dan Evans. 1985. Pengantar Oceanografi. UI press. Jakarta
<br />Musa dan Uun. 2006. Diktat Limnologi. UB. Malang
<br />Romimohtarto dan Jawana. 2006. Biologi Laut. Djumbatan. Malang
<br />Subahjanti. 2005. Faktor Lingkungan Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Plankton Universitas Brawijaya. Malang 2008
<br />Yuli dan Kusriani. 2005. Planktonologi. Universitas Brawijaya. Malang
<br />Blognya AMPUN DEVINhttp://www.blogger.com/profile/10981957168816044321noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8019538986222439466.post-69295035323848498442010-10-26T01:02:00.000-07:002010-10-26T01:03:35.833-07:00Keamanan Kobar bukan Urusan KPU<div class="catb"> Keamanan Kobar bukan Urusan KPU </div> <div class="bimg"> <img src="http://www.mediaindonesia.com/spaw/uploads/images/article/image/20100901_111437_hadar2.jpg" alt="Keamanan Kobar bukan Urusan KPU" /> <p>Hadar N Gumay---MI/M.Irfan/ip</p> </div> <b>JAKARTA--MI:</b> Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang berlama-lama mengambil keputusan untuk kisruh pascapemilu kada Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) adalah cerminan bahwa mereka tidak profesional. Keputusan yang bertele-tele telah menimbulkan ketidakpastian bagi roda pemerintahan Kobar ke depan.<br /><br />"Seharusnya masalah ini bisa segera diselesaikan. Ini cerminan KPU yang tidak profesional. Tidak bisa secara cepat dan efisien merespons persoalan," ujar Hadar N Gumay, Direktur Cetro, di Jakarta, Rabu (1/9).<br /><br />KPU pusat, menjadi sentral dan titik akhir dari seluruh permasalahan pemilu kada, termasuk pemilu kada Kobar. Karena, KPUD Kobar telah memilih untuk menyelamatkan suara rakyat dan tidak mengeksekusi putusan Mahkamah Konstitusi (MK).<br /><br />Demikian pula KPU Provinsi yang memilih angkat tangan soal permasalahan yang terjadi di Kobar pascaputusan MK, Juli lalu. "Sementara pemerintah pusat sendiri menunggu sikap KPU. Mendagri, Menko Polhukam, semua tunggu KPU. Dan memang seharusnya demikian," kata Hadar.<br /><br />karena KPU tidak cepat tanggap merespons masalah di Kobar, imbuhnya, ekskalasi persoalan pun membesar. Roda pemerintahan daerah tidak bisa berjalan sebagaimana mestinya. "Saya berpendapat, KPU pusat sudah bisa dianggap tidak bekerja sesuai dengan kode etik dan patas dibentuk Dewan Kehormatan untuk itu. Karena kita bisa lihat KPU terkesan menganggap enteng dan membiarkan kasus ini," tegasnya.<br /><br />Hadar tak sepakat dengan alasan KPU yang terus menunda keputusan dengan alasan keamanan di daerah. Menurutnya, hal tersebut bukanlah kewenangan KPU, melainkan tugas dari jajaran pemerintah pusat seperti Menko Polhukam dan kepolisian untuk turut membantu KPU.<br /><br />"Mereka juga tidak perlu takut disalahkan karena menjalankan putusan MK. Biar beban moral itu ditanggung MK kalau memang ada satu fakta di masa datang. Bukan urusan KPU," lanjut Hadar.<br /><br />Sementara untuk masa jabatan Plt sendiri, Menteri Dalam Negri, Gamawan Fauzi menyebutkan, tak ada batasan masa jabatan. "Hanya batasan wewenang saja," ujarnya melalui pesan singkat kepada <i>Media Indonesia</i>.<br /><br />Hingga kini, Gubernur Kalimantan Tengah, belum memberikan tiga nama calon untuk diusulkan menjadi pejabat sementara (Pjs) di Kabupaten Kobar. (*/OL-8)Blognya AMPUN DEVINhttp://www.blogger.com/profile/10981957168816044321noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8019538986222439466.post-38470107711239564182010-10-26T00:35:00.000-07:002010-10-26T01:02:28.952-07:00Mendagri anggap putusan MK batalkan Pemilukada Kobar kontroversi<div class="f_18"><span style="color:#000099;"><a href="http://www.primaironline.com/berita/hukum/mendagri-anggap-putusan-mk-batalkan-pemiluka-kobar-kontroversi#"> Mendagri anggap putusan MK batalkan Pemilukada Kobar kontroversi</a></span></div> <p><strong>Jakarta </strong>- Kementerian Dalam Negeri meminta penjelasan ke Mahkamah Konstitusi (MK) atas putusan pembatalan pemenang pemilihan Kepala Daerah (Pemilukada) Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar).<br /><br />"Kita akan meminta penjelasan putusan soal Kotawaringin Barat ke MK," kata Menteri Dalam Negeri, Gamawan Fauzi, kepada wartawan di Hotel Red Top, Jakarta, Jumat(17/9).<br /><br />Menurutnya, penjelasan itu diminta karena putusan yang dijatuhkan MK menjadi kontroversi. "Kita minta apa maksud vonis ini uraian detail, pertimbangan-pertimbangan hukumnya," ungkapnya.<br /><br />Gamawan juga mendesak, jika tidak menemui jalan keluar atas putusan tersebut, pihaknya akan menggunakan langkah untuk penanganan Kabupaten Kobar. "Soal tindakannya kita lihat prioritas komunikasinya dulu," paparnya.<br /><br />Sebelumnya, MK dalam terobosan hukumnya, memutuskan untuk mengabulkan gugatan pasangan calon bupati Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, Ujang Iskandar dan Bambang Purwanto.<br /><br />Para hakim dalam pertimbangannya, menemukan adanya kecurangan rival Sugianto dan Eko Soemarno, yang dilakukan secara sistematis, terstruktur, dan masif.<br /><br />Dalam putusan itu, Mahkamah langsung mendiskualifikasi Sugianto-Eko dan menetapkan Ujang-Bambang sebagai pemenang tanpa memberikan kesempatan untuk melakukan pemilu ulang.<br /><br />Alasan diskualifikasi terhadap Sugianto-Eko menurut Mahkamah terjadi pelanggaran yang serius dan membahayakan demokrasi, serta mencederai prinsip hukum dan pemilihan umum yang langsung, umum, bebas, jujur, dan adil.</p>Blognya AMPUN DEVINhttp://www.blogger.com/profile/10981957168816044321noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8019538986222439466.post-19409030548446379642010-10-17T11:09:00.000-07:002010-10-17T11:10:23.112-07:00HMI harus Menyatukan Pemahaman Agama, Sosial, Intelektual dan PolitikKader HMI harus bisa mengembalikan fitrah HMI sebagai organisasi heterogen yang dapat menyatukan unsur pemahaman agama, sosial, intelektual serta politik”. <p>Hal tersebut disampaikan oleh H. Mohammad Chaeron, SH salah satu pelopor HMI-MPO yang ditemui disela-sela acara Syawalan Akbar pada Sabtu (25/10/08) di Gedung Dharma Wanita Kuningan, Jakarta Selatan.</p> <p>Menurut Chaeron, saat ini kader HMI harus terus berjuang untuk menyelamatkan bangsa, “Kader HMI harus berlomba-lomba dan menjadi contoh dalam bentuk karya agar dapat membangun Indonesia dari keterpurukan,”kata Chaeron.</p> <p>“Jadi, kader HMI harus terus berbuat dan berkarya , bukan hanya berpikir dan bicara saja”, tambah Chaeron lagi.</p> <p>Selanjutnya, Chaeron mengingatkan kepada seluruh kader agar tetap mengingat moment sejarah yang cukup penting dalam hal keberadaan HMI-MPO. Menurutnya, HMI-MPO sudah mengalami proses sejarah yang panjang dan melelahkan untuk tetap memperjuangkan Islam sebagai asas organisasi.</p> <p>Untuk itu, Chaeron berharap seluruh kader HMI agar terus mempertahankan keyakinan ideologi secara independent dan tauhid, dan terus menegakkan Amar Ma’ruf Nahi Munkar.</p> <p>Sementara itu, disinggung tentang islah yang terjadi di Palembang, Chaeron menanggapinya dengan dingin. Baginya Islah yang terjadi di Palembang masih simpang siur dan tidak sesuai dengan mekanisme organisasi yang berlaku.</p> <p>“Islah yang terjadi di Palembang belum tepat, metodenya masih perlu dipertanyakan, kalaupun islah itu terjadi, itu merupakan kebijakan dari seluruh kader HMI, sebaiknya para alumni tidak boleh ikut campur tentang hal ini”, jelas Chaeron. (<em>Rita Zahara)</em></p>Blognya AMPUN DEVINhttp://www.blogger.com/profile/10981957168816044321noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8019538986222439466.post-22141481123589011442010-10-17T11:05:00.000-07:002010-10-17T11:07:02.445-07:00Inilah Surat Ahmadinejad Kepada Paus Benedictus XVI<div class="mceTemp" style="text-align: justify;"> <dl id="attachment_4304" class="wp-caption alignleft" style="width: 410px;"><dt class="wp-caption-dt"><strong><strong><a href="http://hminews.com/wp-content/uploads/nejad_pameran.jpg"><img class="size-full wp-image-4304" title="nejad_pameran" src="http://hminews.com/wp-content/uploads/nejad_pameran.jpg" alt="" height="270" width="400" /></a></strong></strong></dt><dd class="wp-caption-dd"><strong>foto: irib</strong></dd></dl> </div> <p style="text-align: justify;"> </p><p style="text-align: justify;"><strong></strong> Presiden Republik Islam Iran, Mahmoud Ahmadinejad dalam sebuah suratnya kepada Pemimpin Katolik Sedunia, Paus Benedictus XVI, mengapresiasi kecaman Paus XVI terhadap penistaan atas kesucian al-Quran, serta menekankan pentingnya interaksi antar agama dalam mencegah aksi-aksi destruktif.</p> <p style="text-align: justify;">IRNA melaporkan mengutip keterangan kantor kepresidenan Iran, Ahmadinejad menekankan pentingnya upaya kerjasama erat dan interaksi antaragama langit dalam rangka mencegah dekadensi masyarakat khususnya struktur hubungan keluarga dan juga generasi muda.</p> <p style="text-align: justify;">Berikut isi surat Ahmadinejad:</p> <p style="text-align: justify;">Bismillahirrahmanirrahim<br />Yang terhormat Paus Benedictus XVI<br />Pemimpin Katolik Sedunia</p> <p style="text-align: justify;">Saya menyampaikan salam hangat dan persahabatan kepada Anda serta mengucapkan terima kasih atas sikap Anda mengecam aksi penistaan terhadap al-Quran yang dilakukan sebuah gereja di Florida, Amerika Serikat, yang sangat menyakitkan hati umat Islam sedunia.</p> <p style="text-align: justify;">Situasi di dunia saat ini dan pengabaian umat manusia terhadap ajaran agama tauhid akibat dampak dari gerakan seperti sekularisme dan humanisme ekstrim Barat, serta kecenderungan berlebihan manusia kepada materialisme, profit oriented, dan hawa nafsu, yang terus meningkat, melebarkan peluang untuk dekadensi umat manusia khususnya hubunga keluarga dan generasi muda. Oleh karena itu kerjasama erat dan interaksi antaragama langit dalam rangka mencegah gerakan destruktif tersebut sudah menjadi hal yang tidak dapat dihindari.</p> <p style="text-align: justify;">Risalah tertinggi para nabi Allah Swt adalah seruan tauhid, serta penentangan terhadap kezaliman dan perwujudan keadilan. Atas dasar ini, para penganut agama-agama Ibrahim harus terdepan dalam memperkokoh keadilan, pemberantasan kezaliman dan kejahatan, serta dalam mencegah dualisme dan diskriminasi yang tidak menghasilkan apapun kecuali penumpukan kebencian yang diikuti dengan berbagai friksi dan problema dalam kancah internasional.</p> <p style="text-align: justify;">Republik Islam Iran sebagai sistem pemerintahan agama dan demokratis, senantiasa menekankan kerjasama erat dan perluasan hubungan bilateral dengan Vatikan sebagai prioritas dalam politik luar negerinya. Masalah penyelesaian kendala yang dihadapi umat manusia termasuk penistaan atas kesucian agama langit dan nabi-nabi Allah Swt, serta gerakan anti-agama, Islamophobia, dan goyahnya ikatan suci keluarga, termasuk di antara masalah penting yang dibahas dalam interaksi konstruktif dengan markas suci tersebut (Vatikan).</p> <p style="text-align: justify;">Seraya menyampaikan penghormatan khusus atas pandangan-pandangan keadilan dan kepedulian Anda dalam menafikan diskriminasi dan kekerasan, serta penekanan kembali atas posisi agama dan penghambaan dalam menyelesaikan problema dunia, saya juga menyampaikan kesiapan Republik Islam Iran dalam membantu mengubah sistem zalim yang berkuasa di dunia.</p> <p style="text-align: justify;">Saya berharap dengan pertolongan Allah Swt dan dalam kerjasama timbal balik, kita dapat menyaksikan peningkatan kecenderungan umat manusia ke arah spiritualitas serta perwujudan perdamaian dan keadilan di dunia.</p> <p style="text-align: justify;">Saya memohon kepada Allah Swt agar Anda selalu sehat dan berhasil dalam menyebarkan risalah para nabi.</p> <p style="text-align: justify;">Mahmoud Ahmadinejad<br />Presiden Republik Islam Iran</p>Blognya AMPUN DEVINhttp://www.blogger.com/profile/10981957168816044321noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8019538986222439466.post-16935683055702357742010-10-17T11:03:00.000-07:002010-10-17T11:04:14.135-07:00Berpidato di Gedung PBB, Ahmadinejad Pegang Injil dan Qur’an<div class="mceTemp" style="text-align: justify;"> <dl id="attachment_3644" class="wp-caption alignleft" style="width: 310px;"><dt class="wp-caption-dt"><strong><strong><a href="http://hminews.com/wp-content/uploads/96579_mahmoud-ahmadinejad-memegang-al-qur-an-dan-injil-di-mimbar-pbb_300_225.jpg"><img class="size-medium wp-image-3644" title="96579_mahmoud-ahmadinejad-memegang-al-qur-an-dan-injil-di-mimbar-pbb_300_225" src="http://hminews.com/wp-content/uploads/96579_mahmoud-ahmadinejad-memegang-al-qur-an-dan-injil-di-mimbar-pbb_300_225-300x225.jpg" alt="" height="225" width="300" /></a></strong></strong></dt><dd class="wp-caption-dd"><strong>Mahmoud Ahmadinejad memegang al-Qur’an dan Injil di mimbar PBB (AP Photo/Richard Drew)</strong></dd></dl> </div> <p style="text-align: justify;"> </p><p style="text-align: justify;"><strong></strong> Ada yang unik pada pidato Mahmoud Ahmadinejad di sidang tahunan Majelis Umum PBB di New York, Kamis 23 September 2010. Presiden Iran itu membawa kitab al-Qu’ran dan Alkitab. Bahkan dia mempertunjukkan kitab suci umat Muslim dan Kristen itu kepada para hadirin.</p> <p style="text-align: justify;">Aksi itu dilakukan Ahmadinejad pada pertengahan pidato, setelah para diplomat dari Amerika Serikat, Eropa dan negara-negara lain melakukan aksi boikot (walkout).</p> <p style="text-align: justify;">Saat mempertunjukkan dua kitab suci itu, Ahmadinejad menyayangkan kasus pelecehan terhadap al-Qur’an. “Kitab suci Qur’an merupakan Buku yang Ilahi dan keajaiban abadi bagi Islam,” kata Ahmadinejad dalam pidatonya, sesuai dengan naskah yang dikirim ke laman resmi PBB.</p> <p style="text-align: justify;">“Kita secara bijak harus mencegah jangan sampai masuk ke tangan-tangan Setan. Mewakili bangsa Iran, saya menaruh hormat kepada semua Kitab Ilahi dan para pengikutnya. Ini adalah al-Qur’an dan ini adalah Alkitab. Saya menghormati keduanya,” kata Ahmadinejad sambil memperlihatkan kedua kitab suci itu.</p> <p style="text-align: justify;">Sebelumnya, dia mengingatkan bahwa para nabi ilahi memiliki misi bagi umat manusia untuk percaya pada satu Tuhan (monoteisme), cinta dan keadilan sekaligus menunjukkan belas kasih bagi kemakmuran serta menjauhi ateisme dan egoisme.</p> <p style="text-align: justify;">Namun, pemimpin berusia 53 tahun itu menyayangkan bahwa ajaran para nabi itu sering tercermar oleh “ego dan nafsu tamak” manusia. Dia selanjutnya memberi sejumlah contoh bagaimana manusia sudah berkali-kali diperingati oleh para utusan Tuhan.</p> <p style="text-align: justify;">“Nimrod menghadapi Hazrat Abraham dan Firaun menghadapi Hazrat Musa. Kaum tamak menghadapi Hazrat Yesus Kristus dan Hazrat Muhammad (damai beserta kita sekalian). Dalam beberapa abad terakhir, etika dan nilai kemanusiaan telah ditolak sehingga menyebabkan keterbelakangan,” kata Ahmadinejad.</p> <p style="text-align: justify;">Dia pun menyayangkan bahwa nafsu untuk mendapatkan kapital dan dominasi telah menggantikan ajaran monoteisme, yang merupakan gerbang bagi cinta dan persatuan. “Ini akhirnya memunculkan berbagai konflik yang membuka jalan bagi terjadinya perbudakan dan kolonialisme,” kata Ahmadinejad.</p> <p style="text-align: justify;">Selanjutnya, Ahmadinejad mulai melontarkan kritik pedas kepada AS, kapitalisme, dan juga kepada PBB. Itulah yang membuat para delegasi dari sejumlah negara melakukan aksi boikot dengan meninggalkan ruang sidang saat Ahmadinejad masih berpidato.</p> <p style="text-align: justify;">Menurut stasiun televisi <em>CNN</em>, mereka yang walkout adalah delegasi AS, Inggris, Swedia, Australia, Belgia, Uruguai dan Spanyol. Selain itu, para delegasi dari 27 negara Uni Eropa sebelumnya bersepakat meninggalkan sidang bila Ahmadinejad membuat pernyataan yang menebar kebencian.• []viva</p>Blognya AMPUN DEVINhttp://www.blogger.com/profile/10981957168816044321noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8019538986222439466.post-17412091369497402022010-10-17T11:01:00.000-07:002010-10-17T11:03:09.159-07:00Ahmadinejad Serang Habis AS<div id="attachment_4194" class="wp-caption alignleft" style="width: 410px;"><strong><strong><a href="http://hminews.com/wp-content/uploads/ahmadinejad-in-kerman.jpg"><img class="size-full wp-image-4194" title="ahmadinejad in kerman" src="http://hminews.com/wp-content/uploads/ahmadinejad-in-kerman.jpg" alt="" height="270" width="400" /></a></strong></strong><p class="wp-caption-text">Ahmadinejad Acak-Acak AS </p></div> <p style="text-align: justify;"><strong></strong>Presiden Republik Islam Iran, Mahmoud Ahmadinejad, kepada para pejabat AS menyatakan, “Jika tidak ada udang di balik batu, maka berikanlah peluang bagi tim investigasi untuk mengusut Serangan 11/9 dan mengungkap para pelakunya kepada dunia.”</p> <p style="text-align: justify;">Ahmadinejad dalam pernyataannya yang disampaikan dalam safarinya ke Golestan, Provinsi Gorgan, mengatakan, “Tidaklah heran bila para pejabat AS marah.” Ditambahkannya, puluhan pertanyaan dibiarkan tidak terjawab oleh para pejabat AS. Presiden Iran menjelaskan, “Jika para pejabat AS tersinggung dan marah, maka di sana ada sesuatu yang tidak diketahui oleh masyarakat dunia.”</p> <p style="text-align: justify;">Dalam safarinya ke daerah-daerah Iran, Ahmadinejad, Selasa (5/10) mengatakan, lebih dari 20 kelompok menggelar jajak pendapat terkait Serangan 11/9. Dikatakannya, “Berdasarkan hasil polling, sebagian besar responden meyakini bahwa pemerintah AS mempunyai peran penting dalam peristiwa itu.”</p> <p style="text-align: justify;">Ahmadinejad seraya menjelaskan bahwa pembentukan tim investigasi menguntungkan para pejabat AS, mengatakan, “Jika menghendaki perubahan dan membayar kesalahan-kesalahan masa lalu, mereka harus membiarkan tim investigasi dan mengeluarkan pasukan yang ditempatkan di kawasan.” Kepada para pejabat AS, Ahmadinejad menegaskan, “Jika kalian tidak menggubris nasehat-nasehat dan solusi humanis, maka bangsa-bangsa di kawasan akan mengeluarkan kalian.”</p> <p style="text-align: justify;">Lebih lanjut Ahmadinejad mengingatkan para pejabat AS supaya mengakhiri ulah-ulah mereka di kawasan dan dunia. Dikatakannya, “Para pejabat AS menyadari bahwa mereka tidak mampu mengusik bangsa Iran. Meski demikian, mereka tetap terus mengintimidasi yang kemudian mengusulkan solusi berunding.” Ahmadinejad menambahkan, “Gedung Putih juga menyadari bahwa perrnyataannya di hadapan bangsa besar Iran sama sekali tidak berarti.”</p> <p style="text-align: justify;">Ahmadinejad dalam pidatonya juga menegaskan bahwa para musuh berupaya melemahkan bangsa dan para pejabat Iran.</p> <p style="text-align: justify;">Di hadapan warga Gorgan, Ahmadinejad kembali menceritakan kunjungannya ke New York yang membuat dunia sadar akan kekuatan Republik Islam Iran. Ahmadinejad ketika menyinggung upaya para wartawan didikan Washington yang ingin memojokkan Iran, mengatakan, “Dalam kunjungan ini, wartawan didikan AS berupaya memaksa kami supaya mengakui adanya pengaruh embargo yang dijatuhkan AS. Akan tetapi kami selalu menjawab dengan tegas bahwa tidak ada pengaruh. Mereka juga menyampaikan data pihak-pihak yang tidak menaruh perhatian pada negara kita.”</p> <p style="text-align: justify;">Lebih lanjut Ahmadinejad dalam pidatonya di hadapan masyarakat Gorgan mengatakan, “Di hadapan wartawan-wartawan, saya menyatakan bahwa kalian meyakini Iran dalam kondisi bahaya. Saya bertanya kepada kalian (para wartawan): Siapakah yang berani menyerang Iran dan membahayakan keamanan negara ini?” Ahmadinejad menambahkan, “Siapapun yang menunjukkan sikap sewenang-wenang terhadap bangsa Iran dan menggerakkan tanganya, maka bangsa ini akan bergerak memotong tangan tersebut.”</p> <p style="text-align: justify;">Dalam bagian pidatonya, Ahmadinejad menegaskan bahwa apa yang dikehendaki bangsa Iran adalah perdamaian, persaudaraan, keadilan dan keamanan. Ahmadinejad mengatakan, “Problema dunia harus diselesaikan secara tuntas sehingga tidak ada peluang bagi musuh. Untuk itu, saya usulkan pembentukan komite investigasi sehingga banyak masalah di Palestina dan kawasan dapat terselesaikan.</p> <p style="text-align: justify;">Ahmadinejad juga menjelaskan bahwa arogansi dunia bersedia mengeluarkan dana 400 milyar dolar untuk perang Irak dan Afghanistan. Dikatakannya, “Jika sebagian kecil dari dana tersebut dialokasikan untuk pembangunan dan kesejahteraan di Aghanistan, maka tidak ada cerita perang di negara ini. Akan tetapi dana sebesar itu malah dijadikan sebagai bom dan rudal.”</p> <p style="text-align: justify;">Menyinggung banjir Pakistan , Ahmadinejad mengatakan, “AS menghujani ribuan ton bom ke masyarakat dalam waktu dua hingga tiga hari. Akan tetapi pada saat yang sama, negara ini tidak mengirim bantuan kemanusiaan ke para korban banjir.” []irib/dni</p>Blognya AMPUN DEVINhttp://www.blogger.com/profile/10981957168816044321noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8019538986222439466.post-84085003336554175432010-10-17T11:00:00.000-07:002010-10-17T11:01:18.366-07:00Rakyat Jerman Sebut Ahmadinejad Pemimpin Dunia Paling Handal<div id="attachment_4117" class="wp-caption alignleft" style="width: 410px;"><strong><strong><a href="http://hminews.com/wp-content/uploads/tunjuk1.jpg"><img class="size-full wp-image-4117" title="tunjuk" src="http://hminews.com/wp-content/uploads/tunjuk1.jpg" alt="" height="252" width="400" /></a></strong></strong><p class="wp-caption-text">Rakyat Jerman: Mahmoud Ahmadinejad Pemimpin Paling Handal Dunia </p></div> <p style="text-align: justify;"><strong>HMINEWS.COM-</strong> Hasil jajak pendapat di Jerman menunjukkan bahwa mayoritas rakyat negara ini mengakui Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad sebagai politikus paling handal di dunia.</p> <p style="text-align: justify;">Majalah Jerman Focus yang menggelar jajak pendapat ini memberikan pertanyaan kepada responden “Menurut kalian siapa politikus dunia yang paling handal dari sisi gaya kepemimpinan, kemampuan berunding dan orasi ?” Hasil polling menunjukkan bahwa 19,6 persen menyebut Ahmadinejad.</p> <p style="text-align: justify;">Posisi kedua diduduki Presiden Perancis, Nicolas Sarkozy dengan suara 17,5 persen, disusul Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama dengan 15,4 persen dan Perdana Menteri Turki, Recep Tayyib Erdogan 11,1 persen, Presiden Rusia, Dmitry Medvedev 9,7 persen serta Presiden Afghanistan, Hamid Karzai dengan 8,3 persen menduduki tempat berikutnya.</p> <p style="text-align: justify;">Hasil jajak pendapat ini menunjukkan dukungan besar warga Jerman terhadap kemampuan Ahmadinejad. Media Barat memiliki pandangan tersendiri terhadap Ahmadinejad. Hal ini terlihat antusiasme media Barat untuk mewawancarai presiden Iran saat Ahmadinejad melakukan kunjungan ke luar negeri.[irib/qian</p>Blognya AMPUN DEVINhttp://www.blogger.com/profile/10981957168816044321noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8019538986222439466.post-52243528592847509402010-10-17T10:59:00.001-07:002010-10-17T10:59:59.459-07:00Rakyat AS Yakin Barack Obama Muslim<p style="text-align: justify;">HMINEWS.COM- Delapan belas persen rakyat Amerika yakin presidennya, Barack Obama, adalah seorang Muslim. Demikian menurut hasil temuan Pusat Riset Pew, yang berbasis di Washington.</p> <p style="text-align: justify;">Persentase anggapan yang keliru ini meningkat dibandingkan tahun lalu. Presiden Obama adalah seorang Nasrani yang menjalankan ibadah agamanya dan telah mengeluarkan banyak pernyataan mengenai agama yang dianutnya.</p> <p style="text-align: justify;">Jajak pendapat yang dirilis hari ini mengindikasikan hanya 34 persen warga yang tahu bahwa presiden Obama beragama Kristen. Warga dalam jumlah yang lebih banyak, 43 persen, menyatakan tidak tahu pasti agama yang dianut Obama.</p> <p style="text-align: justify;">Survei itu mendapati bahwa sejumlah besar warga yang meyakini Presiden Obama adalah seorang Muslim, mencela kinerjanya.</p> <p style="text-align: justify;">Agama Obama telah lama menjadi pokok bahasan di internet. Semasa Obama berkampanye sebagai presiden, para pencelanya kerap mempertanyakan signifikansi nama tengahnya, Hussein. Ayah Obama, almarhum Barack Hussein Obama Sr., terlahir di Kenya sebagai seorang Muslim. []VOANews/ham</p>Blognya AMPUN DEVINhttp://www.blogger.com/profile/10981957168816044321noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8019538986222439466.post-84339746168115498602010-10-17T10:57:00.002-07:002010-10-17T10:58:49.058-07:00Warren Buffet, Pahlawan Kapitalis Bertopi Putih<p style="text-align: justify;"><strong>OMAHA, HMINEWS.COM </strong>– Tepatnya hari Senin besok (30/8), Warren Buffett yang merupakan salah satu orang terkaya di dunia akan genap berusia 80 tahun. Hal ini tentu bukanlah sebuah perjalanan singkat bagi Buffett.</p> <p style="text-align: justify;">Apalagi jika dibandingkan dengan berbagai hal yang telah dia capai hingga seperti saat ini. Boleh dibilang, Buffett adalah orang sukses dengan gayanya sendiri. Sejak memimpin Berkshire Hathaway Inc,pria asal Omaha,Nebraska, Amerika Serikat (AS) itu tidak pernah menaikkan gaji sendiri. Bertahun-tahun, dia hanya menerima gaji USD100.000 (sekitar Rp903,7 juta).</p> <p style="text-align: justify;">Kekayaan pribadi Buffett sangat tergantung pada laba perusahaannya. Tak hanya itu, ketika orang-orang kaya memilih kota besar seperti New York, London, dan Hong Kong untuk membangun “kerajaannya”, Buffett justru menuai kesuksesan dari kota kecil yang juga kampung halamannya, Omaha. Dia juga sosok sederhana yang mempertahankan rumah berlantai dua yang telah ditinggalinya selama puluhan tahun.</p> <p style="text-align: justify;">Inilah yang lantas membuat Buffett disebut telah membangun kariernya berdasarkan kontradiksi- kontradiksi. CNNmenyebutnya sebagai pahlawan kapitalis bertopi putih, sementara pemerintah, politikus, dan perusahaan berjuang mendapatkan kembali reputasi prakrisis mereka di hadapan publik.</p> <p style="text-align: justify;">Reputasi Buffett makin bagus pada 2006 saat dia berjanji mendonasikan kekayaannya–yang tahun ini diperkirakan mencapai USD47 miliar (Rp424,7 triliun)––untuk amal dan usahanya bersama Bill dan Melinda Gates tahun ini sehingga para miliarder dunia bersedia mendonasikan separuh kekayaan mereka. “Jelasnya, dia tidak sama seperti Rockefeller atau model taipan lain,” papar Laura Rittenhouse, penulis 20 Buffett Bites: Delicious Morals for Turbulent Times.“</p> <p style="text-align: justify;">Dia seorang kapitalis yang tidak materialistis,” imbuhnya. Putra seorang pengusaha dan anggota kongres empat periode serta duda ini mulai berinvestasi saat masih duduk di bangku SMA dan kuliah. Namun, salah satu pengaruh terbesar bagi Buffett hingga menjadi miliarder adalah Benjamin Graham,seorang ekonom yang menjadi dosennya di Columbia University. Pria itu menyarankan Buffett untuk membeli saham perusahaan yang harganya sedang turun.[] Rima/Qian</p>Blognya AMPUN DEVINhttp://www.blogger.com/profile/10981957168816044321noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8019538986222439466.post-55957132135453837222010-10-17T10:57:00.001-07:002010-10-17T10:57:31.843-07:00Setujukah Anda Suharto Diberi Gelar Pahlawan?<p>Jakarta, HMINEWS - Pemerintah berencana memberikan gelar Pahlawan Nasional kepada sejumlah nama. Kementerian Sosial (Kemensos) kini sedang menggodok sejumlah nama tersebut. Dalam daftar, tercantum nama mantan penguasa diktator Orde Baru Suharto.</p> <p>Sekretaris Kabinet Dipo Alam, Minggu (17/10/2010), menjelaskan bahwa ada 18 nama yang diusulkan masyarakat sebagai pahlawan nasional. Dari jumlah tersebut setelah dilakukan verifikasi, didapat 10 nama, yakni Ali Sadikin dari Jawa Barat, Habib Sayid Al Jufrie dari Sulteng, HM Soeharto dari Jawa Tengah, KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur dari Jawa Timur. Juga ada Andi Depu dari Sulawesi Barat, Johanes Leimena dari Maluku, Abraham Dimara dari Papua, Andi Makkasau dari Sulawesi Selatan, Pakubuwono X dari Jawa Tengah, dan Sanusi dari Jawa Barat.</p> <p>Menurut Dipo, nama-nama tersebut setelah diproses di Kemensos kemudian akan dibawa ke Dewan Gelar, Tanda Kehormatan, dan Tanda Jasa yang dipimpin Menkopolhukam. Di dewan ini, nama-nama itu akan diseleksi lebih jauh dengan berbagai kriteria. Baru kemudian diajukan kepada Bapak Presiden.</p> <p>Masuknya nama mantan penguasa Orde Baru Suharto mendapat reaksi dari beberapa tokoh intelektual dan gerakan. Sejarawan LIPI Asvi Warman Adam memandang pencalonan Soeharto sebagai pahlawan nasional akan membuat masyarakat terbelah. Para pegiat HAM dan mereka yang pernah ditangkap, distigmatisasi dan bahkan disiksa dalam rezim Orde Baru, pasti tidak akan terima.<a href="http://hminews.com/wp-content/uploads/suharto_nembak.jpg"><img class="alignright size-medium wp-image-4587" title="suharto_nembak" src="http://hminews.com/wp-content/uploads/suharto_nembak-300x198.jpg" alt="" height="198" width="300" /></a></p> <p>“Soeharto ini sangat kontroversial. Dia banyak membangun, tapi banyak juga merusak di Indonesia,” demikian kata Asvi sebagaimana dikutip oleh detikcom, Minggu (17/10/2010).</p> <p>Sementara itu ketua umum PB HMI M Chozin juga menolak pencalonan Suharto sebagai penerima gelar pahlawan. “Sudah jelas daya rusaknya untuk negeri ini selam lebih dari 32 tahun, koq mau dikasih gelar pahlawan?”, demikian Chozin mempertanyakan. [] lk</p>Blognya AMPUN DEVINhttp://www.blogger.com/profile/10981957168816044321noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8019538986222439466.post-18902129350311744802010-10-17T10:53:00.000-07:002010-10-17T10:56:01.996-07:00HMI Desak Pemerintah Nyatakan Wasior Bencana Nasional<div class="bd"> <div class="media"> <div class="media-item media-double"> <a href="http://id.news.yahoo.com/antr/20101008/img/ppl-1-hmi-desak-pemerintah-493507d919f80.html"><img src="http://d.yimg.com/hb/ng/co/antr/20101008/06/2702923804-hmi-desak-pemerintah-nyatakan-wasior-bencana-nasional.jpg?x=213&y=209&sig=wcXb_0enGb2kedINK0qVLw--" title="HMI Desak Pemerintah Nyatakan Wasior Bencana Nasional" height="209" width="213" /></a> <cite class="caption">HMI Desak Pemerintah Nyatakan Wasior Bencana Nasional</cite> </div> </div> <div class="content"> <p>Jakarta (ANTARA) - Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) mendesak pemerintah untuk menyatakan banjir bandang di kota Wasior, Papua, sebagai bencana nasional.</p> <p>Melihat skala bencana dan korban, bencana tersebut bukanlah bencana biasa saja. Banjir di kota Wasior adalah bukan sekedar bencana lokal, melainkan bencana nasional. Presiden harus nyatakan sebagai bencana nasional, kata Ketua Umum HMI Chozin dalam siaran pers yang diterima Antara, Jumat.</p> <p>Ia mengatakan, Banjir bandang yang menerjang Kota Wasior, Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat yang terjadi pada hari Senin (4/10) lalu, berdasarkan laporan data PMI hingga Jumat pagi (8/10) korban tewas mencapai 95 orang.</p> <p>Selain korban tewas saat ini kasus yang ditangani tim medis antara lain 1.061 orang luka-luka, serta 76 orang hilang dan korban bisa terus bertambah, katanya.</p> <p>Ia menyesalkan penanganan pemerintah yang lambat dan terlihat kurang serius serta kurang tanggap merespon bencana tersebut.</p> <p>Di sisi lain, ia menilai pemberitaan media terhadap kasus banjir bandang ini masih lemah, sehingga simpati publik dan pemerintah juga belum terasa.</p> <p>Untuk itu, menurut dia, pihaknya menyerukan agar pemerintah segera mengumumkan sebagai bencana nasional dan mengharapkan media massa lebih gencar dalam memberitakan sehingga seluruh rakyat Indonesia dapat mengetahui dan memberikan bantuan.</p> <p>Selain itu, pihaknya juga menyerukan kepada seluruh elemen masyarakat untuk berbela sungkawa secara nasional terhadap peristiwa tersebut.</p> <p>Menurut dia, siapapun yang merasa bagian dari bangsa Indonesia pasti prihatin dengan penderitaan yang didera oleh sesama bangsa di tanah Papua.</p> <p>Bahkan, bangsa Amerika yang lokasinya jauh di sana pun menyatakan keprihatinannya melalui pernyataan Menteri Luar Negerinya, Hillary Clinton, katanya.</p> <p>Sementara itu, pihaknya saat ini juga mengkoordinir pengiriman bantuan kepada korban bencana di Wasior.</p> <p>Penyaluran bantuan akan disampaikan oleh perwakilan HMI di Papua, yaitu HMI Badan Koordinasi Cendrawasih yang bekerja sama dengan HMI Cabang Jayapura, HMI Cabang Manokwari, dan HMI Cabang Sorong, katanya.</p> </div> </div>Blognya AMPUN DEVINhttp://www.blogger.com/profile/10981957168816044321noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8019538986222439466.post-21576624774251786192010-04-20T08:16:00.000-07:002010-04-20T08:48:57.829-07:00METODE 3 IN ONE UNTUK MEMBANGUN RAKSASA EKONOMI INDONESIA ( WISATA BAHARI )<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvNVWpQhyoWFSjCsPky9DseMPjXQ39KpsqWDV7-blzgEuYOOSQmdgEYU6XWwL1eADrEsJ6wiJLWEF5KfS2JGdrkTLkngHqBLeYgWO-ixtQqZQsrGBGEspJ-gtxd1g8e4Z3M1H26NDtf2r5/s1600/p47f094143fff5.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 278px; height: 201px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvNVWpQhyoWFSjCsPky9DseMPjXQ39KpsqWDV7-blzgEuYOOSQmdgEYU6XWwL1eADrEsJ6wiJLWEF5KfS2JGdrkTLkngHqBLeYgWO-ixtQqZQsrGBGEspJ-gtxd1g8e4Z3M1H26NDtf2r5/s320/p47f094143fff5.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5462246606100079058" border="0" /></a><br /><br /><span id="result_box" class="long_text"><span style="background-color: rgb(255, 255, 255);" title="A." onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">A. </span><span style="background-color: rgb(255, 255, 255);" title="Pendahuluan" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">Preliminary<br /></span><span style="background-color: rgb(255, 255, 255);" title="Potensi wisata bahari Indonesia sangat luar biasa." onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">Indonesian maritime tourism potential is incredible. </span><span style="background-color: rgb(255, 255, 255);" title="Tidak ada di dunia yang sedemikian banyak memiliki kepulauan dan berada pada daerah tropis yang merupakan sorga bagi wisata bahari." onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">Nothing in the world that has so many islands and located in the tropics is a paradise for marine tourism. </span><span style="background-color: rgb(255, 255, 255);" title="Indonesia yang terdiri 18.108 pulau, dengan Luas Tanah 1.937 juta Km2, Luas Laut Kedaulatan 3.1 juta Km2, Luas Laut ZEE 2.7 juta Km2, Panjang Pantai 81.000 Km yang merupakan negeri seribu pulau terbesar di jagat raya raya ini." onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">Indonesia comprises 18,108 islands, with 1937 million km2 Land, Sea Area Sovereignty 3.1 million km2, </span></span><span id="result_box" class="long_text"><span style="background-color: rgb(255, 255, 255);" title="Indonesia yang terdiri 18.108 pulau, dengan Luas Tanah 1.937 juta Km2, Luas Laut Kedaulatan 3.1 juta Km2, Luas Laut ZEE 2.7 juta Km2, Panjang Pantai 81.000 Km yang merupakan negeri seribu pulau terbesar di jagat raya raya ini." onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">Area of 2.7 million km2 EEZ Sea, Long Beach 81,000 km which is the largest country in the thousand islands of this great universe. </span><span style="background-color: rgb(255, 255, 255);" title="Selain itu, ada 950 spesies terumbu karang, 8.500 spesies ikan tropis, 555 spesies rumput laut, dan 18 spesies padang lamun (sea grass)." onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">In addition, there are 950 species of coral, 8500 species of tropical fish, 555 species of seaweed, and 18 species of seagrass beds . </span><span style="background-color: rgb(255, 255, 255);" title="Sebagai negara bahari dan kepulauan terbesar di dunia, Indonesia mempunyai kekayaan macam ekosistem pesisir dan laut yang sangat mengagumkan yang paling indah." onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">As a maritime nation and the world's largest archipelago, Indonesia has a rich variety of coastal and marine ecosystems that are amazing the most beautiful. </span><span style="background-color: rgb(255, 255, 255);" title="Kawasan pesisir dan laut Indonesia merupakan tempat ideal bagi seluruh jenis aktivitas pariwisata bahari dan banyak yang bisa dilakukan untuk memanfaatkan pariwisata bahari." onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">Indonesia's coastal and marine areas is the ideal venue for all types of marine tourism activities and much can be done to take advantage of marine tourism. </span><span style="background-color: rgb(255, 255, 255);" title="Sebutlah seperti selam, selancar, layar, dayung, memancing, renang, renang selat, triathlon, upacara adat laut, dan ski air." onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">Call it like diving, surfing, sailing, </span></span><span id="result_box" class="long_text"><span style="background-color: rgb(255, 255, 255);" title="Sebutlah seperti selam, selancar, layar, dayung, memancing, renang, renang selat, triathlon, upacara adat laut, dan ski air." onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">rowing, fishing, swimming, swimming the strait, triathlon, traditional ceremonies sea, and water skiing.<br /></span><span style="background-color: rgb(255, 255, 255);" title="Pemanfaatan potensi-potensi dari wisata bahari masih belum optimal dan maksimal di lakukan, akibat perhatian dan kebijakan pemerintah selama ini yang lebih berorientasi ke darat." onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">Utilization potential of marine tourism is still not optimal and maximal in doing, due attention and government policy far more oriented to the land. </span><span style="background-color: rgb(255, 255, 255);" title="Minimnya perhatian pemerintah tersebut terlihat dari tidak adanya dukungan perbankan, pembangunan infrastruktur maupun akses ke kawasan wisata terpencil serta promosi." onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">The lack of government attention is evident from the absence of banking support, infrastructure development and access to remote areas and the promotion of tourism. </span><span title="Sehingga sampai saat ini parawisata bahari masih belum menunjukkan tanda perkembanganya." onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">So far the marine tourism is still not showing signs of perkembanganya. </span><span style="background-color: rgb(255, 255, 255);" title="Indonesia sebenarnya memiliki banyak wilayah yang sangat potensial untuk dikembangkan sebagai kawasan wisata bahari, tiadanya dukungan pemerintah dan bahkan pemerintah terkesan tidak mempunyai cetak biru pengelolaan wisata bahari." onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">Indonesia actually has a lot of potential growth area for marine tourism area development, the absence of government support and even impressed the government has no blueprint for the management of marine tourism. </span><span style="background-color: rgb(255, 255, 255);" title="Pembangunan infrastruktur tidak optimal serta koordinasi antar instansi pemerintah masih sangat lemah." onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">Infrastructure development are not optimal and coordination between government agencies is still very weak.<br /></span><span style="background-color: rgb(255, 255, 255);" title="Kontribusi wisata bahari terhadap dunia pariwisata di Indonesia secara umum masih sangat minim padahal di negara tetangga seperti Malaysia wisata bahari mampu menyumbang 60 persen terhadap sektor kepariwisataan karena dukungan pemerintah setempat yang maksimal." onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">Contribution of marine tourism on the world tourism in Indonesia in general is still very minimal but in neighboring countries such as Malay</span></span><span id="result_box" class="long_text"><span style="background-color: rgb(255, 255, 255);" title="Kontribusi wisata bahari terhadap dunia pariwisata di Indonesia secara umum masih sangat minim padahal di negara tetangga seperti Malaysia wisata bahari mampu menyumbang 60 persen terhadap sektor kepariwisataan karena dukungan pemerintah setempat yang maksimal." onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">sia's marine tourism could contribute 60 percent of the tourism sector beca</span></span><span id="result_box" class="long_text"><span style="background-color: rgb(255, 255, 255);" title="Kontribusi wisata bahari terhadap dunia pariwisata di Indonesia secara umum masih sangat minim padahal di negara tetangga seperti Malaysia wisata bahari mampu menyumbang 60 persen terhadap sektor kepariwisataan karena dukungan pemerintah setempat yang maksimal." onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">use the local government's support to a minimum. </span><span style="background-color: rgb(255, 255, 255);" title="Selain itu, yang sangat disayangkan yakni tidak adanya data statistik yang jelas dari pemerintah, terutama mengenai wisatawan asing yang hendak melakukan wisata ke tanah air, sehingga sering terjadi adanya orang asing melakukan kegiatan usaha dengan visa wisata atau sebaliknya mereka melakukan bisnis dan wisata sekaligus." onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">In addition, very unfortunate that there is no clear statistical data from the government, especially regarding foreign tourists who want to perform a tour to the homeland, so often the case of foreigners doing business with tourist visas or otherwise they do business and tourism as well.<br /><br /></span><span title="B." onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">B. </span><span title="Jenis Wisata Bahari" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">Types of Marine Tourism<br /></span><span style="background-color: rgb(255, 255, 255);" title="Jenis wisata bahari yang tersebar di seluruh wilayah nusantara sebagai salah satu pengembangan ekonomi yang baru di Indonesia yaitu di antaranya :" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">Type of nautical tourism throughout the archipelago as one of the new economic development in Indonesia which include:<br /></span><span title="1.Wisata Bisnis (Business Tourism)," onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">1.(Business Tourism)<br /></span><span title="2.Wisata Pantai (Seaside Tourism)," onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">2.(Seaside Tourism)<br /></span><span title="3.Wisata Budaya (Cultural Tourism)," onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">3.(Cultural Tourism)<br /></span><span title="4.wisata pemancingan (fishing tourism)," onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">4. (fis</span></span><span id="result_box" class="long_text"><span title="4.wisata pemancingan (fishing tourism)," onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">hing tourism),<br /></span><span title="5." onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">5. </span><span title="Wisata Pesiar (Cruise Tourism)," onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'"> (Cruise Tourism),<br /></span><span title="6.Wisata Olahraga (Sport Tourism)," onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">6. (Sport Tourism)<br /></span><span title="Masih banyak lagi wisata bahari di Indonesia yang bisa dijadikan sebagai pengembangan ekonomi baru dan besar di Indonesia." onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">There are many other marine tourism in Indonesia that could be used as a new economic development and large in Indonesia. </span><span style="background-color: rgb(255, 255, 255);" title="Maka dari itu agar sistem perekonomian dari wisata bahari ini dapat dikembangkan, perhatian dari pemerintah harus lebih di optimalkan dan cara yang efektif untuk mengembangkannya harus kreatif dan inovatif." onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">Thus for the system to the economy of marine tourism can be developed, the attention of government should be more on optimizing and effective way to develop them to be creative and innovative.<br /><br /></span></span><span id="result_box" class="long_text"><span title="C." onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">C. </span><span title="Gagasan Metode 3 IN 1" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">The idea of Method 3 IN 1<br /></span><span title="Metode 3 in 1 ini adalah metode yang menjelaskan tentang bagaimana dalam membangun wisata bahari agar menjadi salah satu jalan baru dalam mengembangkan ekonomi Indonesia." onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">Method 3 in 1 This is the method that explains about how to build maritime tourism to become one of the new roads in developing the Indonesian economy. </span><span style="background-color: rgb(255, 255, 255);" title="Wisata bahari Indonesia bisa dikatakan raksasa ekonomi yang sedang tidur ( The Sleeping Giant Of Ekonomi ) ." onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">Indonesian marine tourism economy can be said of The Sleeping Giant Of Economics. </span><span title="Karena selama ini belum ada perhatian khusus tentang pembangunan ekonomi khususnya di bidang wisata bahari sendiri." onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">Because as long as there is no special concern about economic development, particularly in the field of maritime tourism itself.<br /></span><span title="Metode 3 In 1 sendiri menggunakan sistem yang saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya atau seperti roda yang berputar yang akan selalu berputar untuk mencapai tujuan dan akan berhenti jika roda tidak lagi digerakkan." onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">Method 3 In 1 itself uses a system of inter-related with each other or like a spinning wheel will always turn to achieve the goals and will stop if the wheels are no longer driven. </span><span title="Metode 3 In 1 disini adalah sebagai penggerak agar roda terus berjalan dan adalah tujuan dari system tersebut." onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">Method 3 In 1 here is as a driver so that the wheels continue to run and is the purpose of the system. </span><span title="Di dalam 3 In 1 ( Three ) dijelaskan bahwa 3 itu dimaksudkan dengan ( Menarik, Menjual dan Menguntungkan ) dan 1 ( One ) adalah wisata bahari yang menjadi tujuannya." onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">Within 3 In 1 (Three) explained that the 3 was intended to (Attract, Sell and Profitable) and 1 (One) is a maritime tourism destination.</span></span><br /><span id="result_box" class="long_text"><span title="Di dalam 3 In 1 ( Three ) dijelaskan bahwa 3 itu dimaksudkan dengan ( Menarik, Menjual dan Menguntungkan ) dan 1 ( One ) adalah wisata bahari yang menjadi tujuannya." onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'"><br /></span><span title="3 In 1 ( Three In One ) :" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">3 In 1 (Three In One):<br /></span><span style="background-color: rgb(255, 255, 255);" title="- Menarik yaitu dalam hal ini bagaimana membuat wisata bahari ini menjadi semakin menarik untuk dikunjungi oleh para wisatawan, baik wisatawan mancanegara ( wisman ) ataupun wisatawan nusantara ( wisnus )." onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">- Interesting that in this case how to make nautical tourism has become increasingly attractive to be visited by tourists, both foreign tourists (tourists) or tourist (wisnus). </span><span style="background-color: rgb(255, 255, 255);" title="Seperti, akses untuk mencapai wisata bahari bisa lebih mudah, baik itu dari segi transportasi, Imformasi, telekomunikasi dan Publikasi." onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">Like, access to marine tourism can be reached more easily, both in terms of transportation, Beside, telecommunications and Publication. </span><span style="background-color: rgb(255, 255, 255);" title="Pemerintah juga harus mengubah dari pendekatan dari sistem birokrasi yang berbelit menjadi sistem pendekatan entrepreurial." onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">The government also had to change from the approach of the bureaucratic system into a system entrepreurial approach. </span><span title="Pemerintah sebagai pemegang kebijakan harus meyiapkan sebuah regulasi/kebijakan yang mendukung pengembangan pariwisata bahari." onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">Government as the policy holder must meyiapkan a regulation / policy to support the development of marine tourism. </span><span style="background-color: rgb(255, 255, 255);" title="Melakukan pemetaan terhadap potensi pariwisata bahari yang dimiliki, yaitu berupa nilai, karakteristiknya, infarstruktur pendukungnya dan menciptakan kualitas SDM yang tangguh di bidang paraiwisata bahari." onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">Mapping of marine tourism potential of the Bank, namely in the form of values, characteristics, infarstruktur supporters and creating a strong quality of human resources in the field of maritime paraiwisata.<br /></span><span style="background-color: rgb(255, 255, 255);" title="- Menjual yaitu dalam hal ini bagaimana menciptkan kawasan ekonomi, khususnya di kawasan yang sedang mengembangkan pariwisata bahari agar lebih menjual, misalnya memberikan kebijakan bebas visa pada wisatawan yang akan berkunjung, melakukan strategi pemasaran yang baik dan kreatif misalnya memasarkan obyek-obyek wisata bahari Indonesia di" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">- Selling ie in this case how menciptkan economic areas, particularly in the area that are currently developing marine tourism in order to better sell, for example, provides visa-free policies on the tourists who will visit, make a good marketing strategy and creative marketing such as marine tourism objects in Indonesia </span><span style="background-color: rgb(255, 255, 255);" title="televisi International, di berbagai media seperti Internet dan lain-lainnya, agar seluruh dunia bisa mengetahui tentang bermacam-macam wisata bahari Indonesia, memudahkan dalam merencanakan pengembangan wisata bahari dengan menyamaratakan wisatawan yang berkunjung." onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">Television International, in various media like the Internet and other</span></span><span id="result_box" class="long_text"><span style="background-color: rgb(255, 255, 255);" title="televisi International, di berbagai media seperti Internet dan lain-lainnya, agar seluruh dunia bisa mengetahui tentang bermacam-macam wisata bahari Indonesia, memudahkan dalam merencanakan pengembangan wisata bahari dengan menyamaratakan wisatawan yang berkunjung." onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">s, so that the whole world can learn about a variety of Indonesian marine tourism, facilitate the planned development of nautical tourism with tourists visiting leveler. </span><span title="Membangun Fasilitas, berupa cottages atau tempat peristirahatan yang alami, tidak perlu modal besar karena biasanya wisatawan menyukai tempat peristirahatan yang alami, bukan berupa hotel mewah." onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">Build facilities, such as cottages or a natural resting place, do not need big capital because usually tourists who love the natural resting place, not a luxury hotel. </span><span title="Namun, tarifnya setara dengan tarif hotel bintang lima." onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">However, the tariff equivalent rate to a five star hotel.<br /></span><span style="background-color: rgb(255, 255, 255);" title="- Menguntungkan yaitu didalam konteks ini adalah yang menjadi tujuan dari semua kegiatan diatas." onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">- Profitable ie in this context is the goal of all the above activities. </span><span title="Karena kita diharuskan mengambil keuntungan sebanyak-banyaknya." onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">Because we are required to take advantage as much as possible. </span><span style="background-color: rgb(255, 255, 255);" title="Tapi semuanya butuh proses dan strategi yang kreatif dan inovatif untuk mencapai keuntungan tersebut." onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">But all of them need a process and a creative and innovative strategies to achieve these benefits. </span><span style="background-color: rgb(255, 255, 255);" title="Didalam metode 3 In1( three in one ) semua proses dan strategi untuk mencapai dan mengambil keuntungan sebanyak-banyaknya telah diberikan dan itu semua tergantung dari pemerintah dan seluruh komponen masyarakat sebagai penggeraknya, mampu atau tidak untuk melakukannya." onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">In method 3 In1 (three-in-one) all the processes and strategies to achieve and take advantage as much as possible has been given and it all depends on the government and the entire community as their driving force, unable or unwilling to do so. </span><span title="Dibawah ini gambar Metode 3 In 1 ( Three In One ) :" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">Below is a picture Method 3 In 1 (Three In One):<br /></span></span><img src="file:///D:/LOMBA%20ILMIAH/3%20IN%201.jpg" alt="" /><br /><span id="result_box" class="long_text"><span title="Dibawah ini gambar Metode 3 In 1 ( Three In One ) :" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'"><br /></span></span><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgqMvVzJw2n-mgvwRO6CfIcRzEMyyv59XvRQnJSqvJHUVd69rq73LDHWE1IViJnUDyDd5v9IJiZ3hJqUNWIuCM4xHlj5kFPIPEY7kKsnynzsj3tSO5e9FFAmmnsoH9Hny7uBgP0Tu8LWo7d/s1600/3+IN+1.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 198px; height: 179px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgqMvVzJw2n-mgvwRO6CfIcRzEMyyv59XvRQnJSqvJHUVd69rq73LDHWE1IViJnUDyDd5v9IJiZ3hJqUNWIuCM4xHlj5kFPIPEY7kKsnynzsj3tSO5e9FFAmmnsoH9Hny7uBgP0Tu8LWo7d/s320/3+IN+1.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5462240921415066162" border="0" /></a><br /><br /><img src="file:///D:/LOMBA%20ILMIAH/3%20IN%201.jpg" alt="" /><br /><span id="result_box" class="long_text"><span title="Dibawah ini gambar Metode 3 In 1 ( Three In One ) :" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'"><br /><br /><br /><br /><br /><br /></span><span title="Gamabar 1." onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'"><br />Gamabar 1. </span><span style="background-color: rgb(255, 255, 255);" title="Model 3 In 1 ( Three In One )" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">Model 3 In 1 (Three In One)<br /><br /></span><span style="background-color: rgb(255, 255, 255);" title="Metode 3 In 1 ( three in one ) ini akan lebih maksimal dan efektif digunakan dalam membangun raksasa ekonomi Indonesia ( wisata bahari ) yang sedang tidur atau the giant sleepy of economic." onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">Method 3 In 1 (three-in-one) was going to get more leverage and effectively used in building the economic giant of Indonesia (marine tourism) or the sleeping giant of economic sleepy. </span><span style="background-color: rgb(255, 255, 255);" title="Jika pemerintah mengubah sistem yang digunakan sekarang, yang selalu memperioritaskan pembangunan di darat daripada di laut atau pulau-pulau kecil, yang sebenarnya memiliki potensi lebih daripada didarat." onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">If the government changed the system used now, which always puts the development on land than at sea or small islands, which actually has more potential than the onshore. </span><span style="background-color: rgb(235, 239, 249);" title="Pemerintah sebagai pemegang kebijakan harus meyiapkan sebuah regulasi/kebijakan yang mendukung pengembangan pariwisata bahari." onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">Government as the policy holder must meyiapkan a regulation / policy to support the development of marine tourism. </span><span style="background-color: rgb(255, 255, 255);" title="Selain itu, jika program ini dilakukan dengan maksimal, maka untuk memperbaiki kondisi ekonomi masyarakat Indonesia yang sebagian besar dijerat kemiskinan akan sedikit memberikan pencerahan bagi sistem perekonomian di Indonesia." onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'">In addition, if the program is done with maximum, then to improve the economic condition of most of the people of Indonesia who snared poverty will provide a little enlightenment for the economic system in Indonesia. </span></span>Blognya AMPUN DEVINhttp://www.blogger.com/profile/10981957168816044321noreply@blogger.com0