Laporan Praktikum Oceanografi


.

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Laut adalah bagian dari bumi kita yang tertutup oleh air asin. Kata laut sudah dikenal sejak dulu kala oleh bangsa kita dan bahkan oleh bangsa-bangsa beberapa negara di Asia Tenggara seperti Filiphina, Malaysia, Thailand, Singapura dan mungkin beberapa suku bangsa lain di kawasan ini. Laut lepas yang luas yang dibatasi oleh benua-benua yang kita kenal sebagai samudera (Romimohtarto dan Juwana, 2001).
Bangsa Eropa mempunyai cerita tersendiri tentang asal-usul kata samudera ini. Mereka menamakan the Oceans yang berasal dari kata Yunani. Kata Oceanus. Nama Oceanus, atau anak surga dan bumi dan diberikan untuk sebutan sungai yang dikira selalu mengalir mengelilingi bumi, yang dulu dianggap rata. Jadi tidak bundar seperti kita ketahui sekarang. Kemudian nama itu berlaku untuk perairan yang terletak jauh dari jangkauan daratan. Kita menamakan laut lepas atau samudera. Nama ini pertama- tama diberikan kepada samudera Atlantik (Atlantik Ocean) yang terletak di luar tonggak-tonggak Hercules (Pilar of Hercules). Hercules adalah pahlawan nasional Yunani kuno yang gagah perkasa dan tahan terhadap pekerjaan berat. Sedangkan tonggak-tonggak Hercules adalah dua tanjung kedua sisi ujung timur dari Selat Gibraltar, yakni Rock of Gibraltar di Bagian Eropa dan Jebel Musa di bagian Afrika yang konon didirikan oleh Hercules. Sampai sekarang nama itu mempunyai arti yang sama dan membedakannya dari laut, teluk, dan selat yang terletak di sekitar pinggiran-pinggiran samudera tersebut. (Romimohtarto dan Juwana, 2001).
1.2 Maksud dan Tujuan
Maksud diadakannya praktikum Oceanografi ini adalah untuk mengetahui nilai pengukuran parameter fisika (suhu, kecerahan, pasang surut, gelombang, kecepatan arus, dan sifat optis air) dan parameter kimia (pH, salinitas, dan oksigen terlarut (DO) di perairan Probolinggo, Jawa Timur.
Adapun tujuan diadakannya praktikum Oceanografi ini adalah agar praktikan mengetahui dan menggunakan alat-alat yang digunakan di dalam pengukuran parameter fisika dan parameter kimia di Perairan Probolinggo, Jawa Timur.
1.3 Waktu dan Tempat
1.3.1 Waktu
Praktikum Oseanografi ini dilaksanakan pada hari Rabu, 20 Mei 2009 pada pukul 08.00-18.00 WIB.
1.3.2 Tempat
Praktikum Oseanografi ini dilaksanakan bertempat di Pelabuhan Tanjung Tembaga, Kecamatan Mayangan, Probolinggo, Jawa Timur.
























4.4 Manfaat di Bidang Perikanan
4.4.1 Suhu
Manfaat suhu di bidang perikanan ialah: merubah struktur hidrologi kolom perairan yang dapat mempengaruhi distribusi fitoplakton, mempengaruhi fotosintesa di laut baik secara langsung maupun tidak langsung, suhu air yang layak untuk budidaya air laut adalah 27-320 C. Di Indonesia suhu udara rata-rata pada siang hari di berbagai tempat berkisar antara 28,20 C sampai 34,60 C dan pada malam hari suhu berkisar antara 12,80 C sampai 300 C. Keadaan suhu tersebut tergantung pada ketinggian pada ketinggian tempat dari atas permukaan laut. Suhu air umumnya beberapa derajat relatif rendah dibangding suhu udara di sekitarnya. Secara umum, suhu air di perairan Indonesia sangat mendukung bagi pengembang budidaya perairan.
4.4.2 Kecerahan
Manfaat kecerahan adalah untuk budidaya perikanan, kecerahan air yang dipersyaratkan adalah lebih dari 3 m, radiasi matahari penting dalam melengkapi cahaya yang dibutuhkan tanaman hijau-hijauan untuk dipakai dalam proses fotosintesa, merupakan faktor penting dalam hubungannya dengan perpindahan populasi hewan laut.
4.4.3 Pasang Surut
Pengetahuan tentang pasang surut sangat diperlukan di dalam transportasi laut, kegiatan pelabuhan, pembangunan di daerah pesisir pantai, dan lain-lain.
4.4.4 Gelombang
Manfaat gelombang adalah dari gerakan air berpengaruh terhadap pendekatan spora pada substratnya. Karakteristik spora dan algae yang tumbuh pada daerah berombak dan berarus kuat. Umumnya cepat tenggelam dan memiliki kemampuan menempel dengan cepat dan kuat. Sebagai contoh: Euchuma serra, E. Spinossum, Gelidium spp dan Pleroladia spp. Sementara itu, algae yang tumbuh di daerah yang tenang memiliki karakteristik spora yang mengandung lapisan lendir dan memiliki ukuran serta bentuk yang lebih besar. Gerakan air tesebut juga sangat berperan dalam mempertahankan sirkulasi zat hara yang berguna untuk pertumbuhan. (Dahuri, 2003)
4.4.5 Kecepatan Arus
Manfaat arus bagi banyak biota adalah menyangkut penambahan makanan bagi biota-biota tersebut dan pembuangan kotoran-kotorannya. Untuk algae kekurangan zat-zat kimia dan C02 dapat dipenuhi. Sedangkan bagi binatang CO2 dan produk-produk sisa dapat disingkirkan dan O2 tetap tersedia. Arus juga memainkan peranan penting bagi penyebaran plakton, baik holoplankton maupun mesoplankton.
4.4.6 Sifat Optis Air
Cahaya matahari merupakan salah satu parameter utama yang berpengaruh dalam pembentukan terumbu karang. Penetrasi cahaya matahari merangsang terjadinya fototaksis oleh zoo xantheliae simbiotik dalam jaringan karang. Tanpa cahaya yang cukup, laju fotosintesis akan berkurang dan bersamaan dengan itu kemampuan karang untuk membentuk terumbu (CaC03) akan berkurang dan pula.
4.4.7 pH (Derajat Keasaman)
Manfaat pH adalah air laut mempunyai kemampuan menyangga yang sangat besar untuk mencegah perubahan pH. Perubahan pH dapat mempunyai akibat buruk terhadap kehidupan biota laut, baik secara langsung, maupun tidak langsung. Akibat langsung adalah kematian, banyaknya telur. Serta mengurangi produksi primer. Akibat tidak langsung adalah perubahan toxisitas zat-zat yang ada dalam air.

4.4.8 Salinitas
Keanekaragaman salinitas dalam air laut akan mempengaruhi jasad-jasad aquatik melalui pengendalian berat jenis dan keanekaragaman tekanan osmotik. Pada udang putih pengaruh osmoregulasi, salinitas yang tinggi juga bisa menyebabkan udang sulit berganti kulit karena kulit udang cenderung keras.
4.4.9 Oksigen Terlarut
Oksigen terlarut merupakan petunjuk utama tahap pencemeran air sungai. Keadaan biologikal sungai, penguraian bahan organik dalam sungai dan tahap purifikasi secara semula jadi sungai. Merupakan faktor penting sebagai pengatur metabolisme tubuh organisme untuk tumbuh berkembang,. Merupakan indikator kualitas perairan, karena oksigen terlarut berperan dalam proses oksidasi dan reduksi bahan organik dan anorganik.

Your Reply