Profile of Indonesian Youth Water


.

PROFILE

Indonesian Youth Water adalah merupakan organisasi yang bergerak dibidang edukasi khususnya dibidang lingkungan. Selain itu organisasi ini baru terbentuk pada tanggal 23 Mei 2011. IYW sendiri di Inisiasi dan di gerakan oleh para pemuda yang peduli terhadap perairan. Kita percaya dan meyakini bahwasannya pada saat ini real action adalah suatu solusi dari semua permasalahan yang terjadi khususnya dibidang perairan. Melihat semakin buruknya kondisi perairan di Indonesia, membuat kita merasa perlu dan harus melakukan sebuah aksi untuk memberikan sebuah solusinya. IYW sendiri mempunyai Visi yaitu : • VISI Terciptanya para generasi muda bangsa yang bermatabat, berjiwa sosial dan membawa perubahan positif bagi sesama dalam upaya mendukung keberlanjutan perairan Indonesia di masa akan datang. • MISI 1. ( Care, soft skill & active) Meningkatkan kepedulian, kemampuan, dan peran aktif generasi muda, masyarakat umum, dan pemerintah dalam mengelola dan memanfaatkan perairan secara bijaksana dan lestari. 2. ( Agreements) Membangun kesepakatan para pemangku kepentingan baik pemuda, masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan dan pemanfaatan perairan secara terpadu dan kontinuitas. 3. ( Networking ) Memperluas kerjasama baik regional dan internasional dalam pengelolaan perairan secara bijak dan lestari. Indonesian Youth Water sendiri membuat sebuah proyek pertama di awal pembentukan ini. Dimana proyek ini kita beri nama dengan “ Go Water, For Future and Forever ” yaitu proyek mempunyai sebuah misi yaitu mengajak masyarakat agar bersama-sama peduli terhadap keberlangsungan perairan dan juga dapat mengedukasi betapa pentingnya air untuk kehidupan. Daerah aliran sungai adalah suatu wilayah daratan yang merupakan satu kesatuan dengan sungai dan anak-anak sungainya, yang berfungsi menampung, menyimpan, dan mengalirkan air yang berasal dari curah hujan ke danau atau ke laut secara alami, yang batas di darat merupakan pemisah topografis dan batas di laut sampai dengan daerah perairan yang masih terpengaruh aktivitas daratan. Pengelolaan wilayah pesisir mencakup tidak saja mencakup wilayah laut dan daratan sekitar pantai, tetapi juga harus memperhatikan daerah aliran sungai sebagai masukan materi baik berupa aliran air tawar, sedimen, dan berbagai limbah dari berbagai akitivitas di sekitar DAS yang akhirnya masuk ke lingkungan laut. Sungai sangat penting dalam pengelolaan wilayah pesisir, karena fungsi-fungsinya untuk transportasi, sumber air bagi masyarakat, perikanan, pemeliharaan hidrologi, rawa dan lahan basah. Air merupakan komponen lingkungan yang penting bagi kehidupan. Makhluk hidup di muka bumi ini tak dapat terlepas dari kebutuhan akan air. Air merupakan kebutuhan utama bagi proses kehidupan di bumi, sehingga tidak ada kehidupan seandainya di bumi tidak ada air. Namun demikian, air dapat menjadi malapetaka bilamana tidak tersedia dalam kondisi yang benar, baik kualitas maupun kuantitasnya. Air yang relatif bersih sangat didambakan oleh manusia, baik untuk keperluan hidup sehari-hari, untuk keperluan industri, untuk kebersihan sanitasi kota, maupun untuk keperluan pertanian dan lain sebagainya. Kajian global kondisi air di dunia yang disampaikan pada World Water Forum II di denhaag tahun 2000, memproyeksikan bahwa tahun 2025 akan terjadi krisis air di beberapa negara. Meskipun Indonesia termasuk 10 negara kaya air namun krisis air diperkirakan akan terjadi juga, sebagai akibat dari kesalahan pengelolaan air. Pengelolaan lahan dan air berbasis masyarakat madani untuk ketahahanan pangan dinilai akan lebih baik dibandingkan jika ditangani sendiri pemerintah, atau diserahkan begitu saja pada masyarakat. Dalam masyarakat terbuka, peran pelaku ekonomi akan banyak mendominasi pertanian pangan, dan akan membuat posisi petani kekurangan insentif untuk giat berproduksi. Pemberdayaan kelembagaan harus berorientasi pada pemantapan ketahanan pangan, yang mana hal ini merupakan masalah hidup dan matinya sebuah masyarakat atau bangsa. Jika ketahanan pangan tidak dapat dicapai dalam waktu dekat, maka masa depan masyarakat Indonesia akan lebih suram dibandingkan dengan yang terjadi dewasa ini. Dalam revitalisasi pembangunan pertanian antara lain ditekankan perlunya peningkatan produksi pangan sekitar 2 juta ton, atau ekivalen dengan tambahan lahan pertanian sekitar 600 ribu ha. Co.Founder ( Muhammad Asary )

Your Reply